Apa yang akan kalian lakukan jika kalian tau bahwa kalian terlahir diluar pernikahan. Lebih tepatnya karena sebuah kesalahan.
***
"Jadi begini kerjaan kamu??"
Suara tinggi itu milik Ratna pengurus panti tempat Prilly tinggal.
"Prilly sama sekali gak begitu bu. Prilly cuma..."
"Cuma apa ?? Kamu bikin malu nama panti ini Prilly. Ibu gak mau tau kamu pergi dari panti ini."
Prilly berbalik mengambil semua baju dan memasukkannya kedalam tasnya. Ya, diusir. Jika kalian tanya kenapa semua dukarenakan foto laknat itu. Ia tidak tau apa yang terjadi pada dirinya semalam. Yang ia tau adalah dia minum lalu terbangun dikamar Ali.
Prilly tidak tau pasti itu kamar Ali, karena sewaktu ia terbangun dia hanya melihat pembantu rumah dan seorang supir yang diperintahkan Arka yang Prilly tau, Ayah dari Bisma. Lalu, itu rumah Ali atau Bisma. Pembantunya bilang Ali yang membawanya. Apa jangan - jangan Ali bersekongkol dengan Bisma?, batin Prilly. Semua dugaan itu muncul begitu liarnya di fikiran Prilly.
Pantas saja Ali mau menolongnya, pantas saja Ali baik terhadapnya. Dan lain sebagainya.
Prilly berhenti disebuah taman. Taman tempatnya bermain. Prilly duduk disalah satu kursi yang menghadap danau buatan dihadapannya.
Prilly memejamkan matanya, membiarkan sinar matahari menerpa wajahnya. Tetesan air mata itu mengalir begitu saja dari matanya. Sulit. Kalian tau, diumurnya yang baru mau menginjak 18 tahun dia harus mengalami bermacam - macam masalah. Hatinya sakit. Lalu, tidak ada keluarga terutama seorang ibu membuat Prilly menjadi sangat tertekan. Ia ingin dimanja, dimarah, atau dinasehati sepanjang apapun seperti cerita teman - temannya. Tapi, dia? Melihat wajah ibunya saja ia tak tau?
Sinar matahari itu meredup secara tiba- tiba. Prilly membuka matanya perlahan. Pria itu menatapnya sendu. Terlihat wajah dan penampilannya yang berantakan.
"Prill.."
Lirihnya. Prilly membuang muka dan menghapus kasar air matanya. Tentu, ini berkaitan dengan Ali yang membawanya kerumah Bisma padahal sejatinya rumah itu adalah rumah Ali juga.
Prilly bergegas pergi tapi pegangan di tangannya membuat langkahnya terhenti.
"Mau apa lagi kamu? Aku tau kamu sekongkol kan sama si Bisma buat jatuhin aku. Li, aku emang cuma sekedar fens rahasia, aku gak pantes ada di dekat super star kayak kamu. Aku, tau kalau aku gak.."
Perkataan Prilly terhenti seiring pelukan erat dan isakan pelan dari Ali. Prilly bingung hanya saja rasa marahnya masih mendominasi saat ini.
"Lepas."
Raut wajah Prilly berubah datar. Ia sama sekali tak membalas pelukan Ali.
"Aku mohon Li, biarin aku pergi.""
"Lo gak boleh pergi. Cuman lo yang gue punya Prill, please!!"
Ali tak melepaskan pelukannya. Ia justru semakin tenggelam dalam isaknya.
"Lo gak boleh pergi."
"Kenapa? Apa alasan aku buat bertahan??"
Ali melepaskan pelukannya sehingga gadis itu dapat melihat jelas raut kesedihan dimata Ali.
"Cuma lo saat ini Prill, Bunda udah pergi ninggalin gue. Gue sendiri."
Prilly diam. Ia tak tau lagi akan perasaannya saat ini. Disatu sisi dia masih marah, disisi lain dia juga ikut sedih. Prilly membawa Ali untuk ikut duduk bersamanya. Ia lalu memeluk erat Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Captain 2
Romancemengagumi dalam diam, hanya itu yang mampu Prilly lakukan. hanya untuk melihat sang captain basket, ia harus bersembunyi. pada kenyataannya banyak orang yang terang - terangan meneriakkan namanya atau bertemu, menyapa langsung. tapi bagi prilly ia t...