#Siapa Ali. 18+
Suara riuh itu terdengar dikantin sekolah. Hal yang biasa terjadi tapi selalu jadi tontonan menarik. Padahal objeknya tetaplah sama, dan itu tak membosankan bagi srbagian besar orang.
Prilly. Gadis itu saat ini sedang berperan sebagai pelayan. Bukan keinginannya tapi karena anak salah satu petinggi sekolah yang menyuruhnya.
"Lo semua. Boleh nyuruh apapun sama ni cewek. Karena dia bakalan lakuin apa yang kalian perintahkan."
Teriakan Gera menambah teriakan riuh pengunjung kantin.
"Gue minta lo lepasin dia!!"
Ucapan seseorang itu membuat semua orang yang ada di sana tertuju pada satu orang.
"Lo gak bisa minta sama gue. Lo harus minta sama dia." tunjuk Gera pada Prilly.
"Waw, sayang. Kau membuat pertunjukan yang menarik."
Bisma. Kekasih Gera itu datang dengan pandangan meremehkan tepat kearah Ali dan Prilly.
"Bisakah aku meminta sesuatu padanya sayang?"
Gera mengangguk dan membalas senyum licik Bisma sang kekasih. Pandangan Bismapun beralih ke Prilly dan Ali.
"Gue punya 3 permintaan. Tapi karena gue baik lo bisa milih mana yang akan lo lakuin."
Ali menatap tajam Bisma yang menyeringai licik kearahnya.
"Pertama, lo ikut gue ke Club malam ini. Gak perlu lama, karena gue yakin lo juga gak bakalan tahan lama- lama disana. Gue cuma minta setengah jam."
Prilly membelalakan matanya, lalu menggeleng.
"Kedua, lo nyanyi di rengah lapangan sambil, Goyang."
Suarah riuh langsung terdengar di sepenjuru kantin. Dan itu bersamaan dengan gelengan kepala Prilly semakin kuat. Oh, itu tidak akan pernah ia lakukan.
"Ok..ok gue kasih simpelnya. Cium Ali tepat di bibirnya. Saat ini juga."
Oh. Prilly lemas. Tidak mungkin. Tiga permintaan Bisma akan membuatnya keluar dari sekolah ini secara LANGSUNG.
Siapa Prilly? Cuma anak panti yang bekerja paruh waktu di sebuah toko ayam. Keberadaannya tak berpengaruh penting bagi sekolah.
Semua bersorak pada pilihan yang mereka ajukan masing - masing untuk Prilly lakukan. Yang paling dominan adalah pilihan nomor dua dan tiga.
Prilly menarik nafasnya. Kalaupun ia keluar dari sekolah saat ini juga apalah dayanya. Tapi, yang tak habis fikir kenapa dengan cara terhina ia keluar.
Tidak jauh berbeda dengan Prilly. Ali juga terkejut bukan main. Apa, ia tidak ingin Prilly menjalankan ketiganya.
"Ak..aku..aku milih..ke Club nanti malam."
Dan diluar apa yang semua harapkan. Prilly lebih memilih pilihan pertama. Ali yang berada disebelahnya semakin terkejut.
''Ok, lisnya. Pakaian sexi dan dandanan cantik. Simpel kan."
Setelah itu Bisma pergi bersama Gera. Dan secara berangsur semua pergi meninggalkan Prilly. Ali masih menatap Prilly dalam diam. Detik selanjutnya ia menarik gadis itu kedalam pelukannya.
"Kamu gak harus nerima semua ini. Kamu bisa lawan mereka."
Terdengar suara isakan pada pelukan erat Ali.
"Aku gak bisa, siapa sih aku?? Hah, aku bukan siapa - siapa Li. Lalu aku harus bagaimana."
"Aku akan bersamamu nanti malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Captain 2
Romancemengagumi dalam diam, hanya itu yang mampu Prilly lakukan. hanya untuk melihat sang captain basket, ia harus bersembunyi. pada kenyataannya banyak orang yang terang - terangan meneriakkan namanya atau bertemu, menyapa langsung. tapi bagi prilly ia t...