Dua

179 4 0
                                    

____Kaki gunung Manglayang atau biasa disebut Baru Beureum adalah sebuah tempat berupa tanah lapang. Di tempat ini ada warung, mushola, dan tempat parkir kendaraan. Parkiran ini cukup aman sehingga para pendaki dapat dengan tenang meninggalkan kendaraanya.

Setibanya di parkiran, aku merasa heran, tak seperti biasanya parkiran ini kosong. Padahal di musim liburan seperti ini seharusnya banyak pendaki yang berkemah. Lebih mengherankan lagi ketika ku lihat warung Ibu Yati yang lokasinya tepat di kaki gunung itu tutup. Padahal biasanya warung itu selalu dipenuhi para pendaki yang sedang melepas lelah sembari makan gorengan.

Aku masih merasa heran, pasalnya parkiran pun kosong. Tak ada satu pun kendaraan yang terparkir.

"Lah motor anak-anak pada di mana? apa mereka nyewa mobil dolak?, dan Ibu Yati, apa dia lagi libur ya?" gumamku.

Tanpa berlama-lama dengan berfikir positif, aku mulai melangkah ke kaki gunung. Dari kejauhan aku melihat salah satu temanku, Wiga. Dia adalah ketua murid di kelasku, ia bertanggung jawab penuh atas keselamatan semua anggota kelasnya selama pendakian. Mungkin alasan itu yang membuatnya menungguku di kaki gunung.

Setelah melihat ke arahku, ia tiba-tiba memalingkan muka dan mulai pendakian tanpa sepatah kata pun. Wajahnya terlihat sinis, mungkin ia jengkel karena harus menungguku lama. Ia terus menanjak, jaraknya sekitar tiga meter dariku.

"Wiga, maafin gue dong, tadi kakak gue kecelakaan jadi gue harus jengukin dia dulu," permintaan maafku tak digubrisnya.

Mungkin ia terlalu kesal, ia hanya diam dan terus menanjak. Aku sadar, jika kami terlambat ke puncak, maka tenda kami akan selesai didirikan setelah gelap turun.

Menit demi menit berlalu. Batu kuda dan pohon keramat telah kami lalui. Batu kuda adalah sebongkah batu yang bentuknya mirip seekor kuda. Sedang, pohon keramat adalah jenis pohon beringin yang menjulang tinggi dengan lekukan cekung di tengah batangnya. Menurut cerita dari mulut ke mulut, pohon ini sudah menginjak usia ratusan tahun. Konon pohon ini sering dijadikan tempat pesugihan oleh orang-orang yang gila harta.

Bersambung....

ManglayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang