Part 02

37.2K 2.1K 34
                                    

"Sampai kapan kau akan menempel pada dinding itu hhhmmm...bahkan aku tidak tahu namamu." Stefan menyerahkan cangkir yang dari tadi dipegangnya, menyodorkan pada Elina. "Minumlah, ini ramuan dari ibuku."

Elina memandangi cangkir tersebut, ia mencium baunya lalu mengernyitkan hidung mancungnya. "Apa ini?" Tanyanya penasaran.

"Tenanglah, ini bukan racun. Ini hanya ramuan agar kau cepat pulih, kepalamu terbentur kemarin malam." terang pria asing tersebut dengan ramah.

Elina menerima cangkir tersebut namun membuangnya hingga cangkir tersebut pecah dan menumpahkan isinya dilantai.

"Aku ingin Pergi!!!" Elina mencoba berlari kearah pintu, namun tiba-tiba pintu itu menutup dengan sendirinya. Gadis itu terkejut, ia melirik ke arah Stefan dan ia melihat mata pria itu berubah menjadi hitam pekat bahkan hitam seluruhnya namun kembali ke bentuk semula, Coklat keemasan.

"Kalau kau melarikan diri dan keluar dari kastil ini, aku dan keluargaku tidak bisa menjamin keselamatanmu. Bisa saja diluar sana ada ada Vampire yang tidak berhati malaikat seperti kami."

Perkataan yang dingin namun sedikit mengancam dari Stefan membuat Elina ciut, tubuhnya merosot turun, kedua tangannya memeluk kaki yang ia tekuk lalu bulir airmata jatuh di pipinya.

"Hiks...hiks...hiks..." isaknya pelan.

"Ahh....sssshhhhhh shhhhhh please jangan menangis!" Stefan menghampiri Elina dan berjongkok, menyentuh lembut punggung sang gadis yang bergetar dan mengusapnya pelan.

"Tolong jangan menangis, aku tidak bermaksud menyakitimu, kita tidak bermaksud menyakitimu" Stefan terlihat salah tingkah, selama ratusan tahun memangsa manusia baru kali ini manusia menangis tapi bisa membuatnya iba dan serba salah. Kenapa tidak? Selama memangsa manusia hal biasa melihat santapannya menangis.

"Hiks....hiks...hiks..."

"Aku mohon" Ucap Stefan sebegitu lembutnya hingga Elina berani mengangkat kepala memandangi Stefan.

"Katakan kenapa ini terjadi? Siapa kau? Siapa mereka? Siapa kalian? Dan apa maksud semua ini?? Jawab??? Hiks..hiks..hiks.." Rongrong Elina disela tangisnya yang pecah karena emosi.

"Oke, aku akan ceritakan semuanya. Tapi sebelumnya aku mohon agar kau tenang dan berhenti menangis, itu membuatku merasa seperti orang jahat" pinta Stefan lembut.

"Kau memang jahat!" Batin Elina, Namun akhirnya ia meredakan tangisnya.

"Kami keluarga Vampire, sebagian dari kami diselamatkan oleh Vampire dengan kekuasaan juga kekuatan tertinggi, salah satu Keturunan Vampire paling tua sepanjang eksistensi kami. Mereka adalah Brian dan Pasangannya Mia, mereka sosok vampire yang baik dari segi manapun." Stefan menatap wajah Elina yang juga  menatapnya. "Yang pertama menjadi anggota keluarga mereka  adalah Albert-"

"Sebentar.." potong Elina "apa maksud dari menjadi anggota keluarga? Apa maksudmu mereka__Brian dan Mia__ mengubah Manusia menjadi Vampire lalu menjadikan dia keluarganya?" Tanya Elina penasaran.

"Tidak, mereka tidak mengubah manusia jika masih punya kesempatan" jawab Stefan

"Kesempatan?" Tanya Elina lagi.

"Ya, Brian pertama mengubah pasangannya Mia saat Mia ditemukan sekarat akibat pembunuhan sekaligus perampokan yang menimpa keluarganya. Secara kebetulan, jauh sebelum kejadian yang menimpa keluarga Mia, Brian menyerahkan hatinya untuk Mia dan menunggu waktu tepat untuk mengubahnya menjadi Immortal". Stefan diam sesaat. "Saat kejadian itu lah Brian punya kesempatan menjadikan Mia pasangan hidupnya, dan beruntung Mia juga menyerahkan hatinya untuk Brian."

I Am A Vampire Soul Mate (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang