Kapten mengamati daratan jauh melalui teropong andalannya. Itu gelap, tapi pulau itu tampak menonjol dari laut sekitarnya dan di langit malam. Keesokan harinya, pada subuh, para penjelajah menginjakkan kaki di Pulau Tengkorak untuk pertama kalinya. Itu 17 Oktober 1830.
Seluruh pulau benar-benar tertutup dalam tengkorak manusia. Para penjelajah kagum pada jumlah mengejutkan dari tengkorak memanjang hingga ber mil-mil, dan juga bahwa tidak ada bukti dari setiap kehidupan asli. Jika pernah ada kehidupan di Skull Island, itu sudah lama terkubur.
"Pemandangan yang muram muncul di hadapan kami," tulis Kapten Skull dalam jurnalnya. "Sebagai rasa hormat sebagai mengerikan, di sini adalah kematian mengerikan :. Jutaan tengkorak manusia"
"Skull Island!" Dia berteriak. "penamaan pulau ini Skull Island."Begitu terpesona oleh hal-hal baru dari pulau tengkorak tertutup, kapten segera memutuskan untuk membangun pemukiman permanen. Skull City ia menamainya. Populasi sederhana dari 32 laki-laki mulai sekaligus tugas berat.
Mereka mulai dengan tengkorak dari bagian sangat menjanjikan, menumpuk mereka di atas beberapa tengkorak di daerah terdekat. pekerjaan tampak membuahkan hasil pada awalnya, sebagian tengkorak itu ditumpuk setidaknya 15 kaki dalam satu tempat.
"Begitu banyak tengkorak," kapten menulis pada tanggal 21 Oktober 1830. "Saya tidak berani membayangkan dari mana mereka berasal."Setelah hari kerja, dan dengan matahari tropis yang panas terik tanpa ampun, orang-orang itu akhirnya mencapai tanah. Dalam melakukannya, mereka telah mndinding diri sendiri dari semua sisi. Orang-orang telah membangun penjara untuk diri mereka sendiri - sebuah penjara dengan tengkorak.
Terputus dari beberapa orang yang tetap di atas kapal Captain Skull, Skull City tidak punya sumber daya untuk menopang dirinya sendiri. Akhirnya orang-orang Skull City beralih ke kejahatan terorganisir untuk menambah pendapatan mereka dan jatah makanan, dan akhirnya, kanibalisme.
Tidak akan ada jalan keluar bagi para pemukim dari Skull Island. Dengan kegagalan penyelesaian Skull City, kapten membuat satu tulisan terakhir dalam jurnalnya pada tanggal 15 November 1830. "Semua tengkorak ini ... segera kita akan hilang di antara mereka."
Benar kata-Nya, para pemukim dari Skull Island meninggal, dengan tubuh dan tengkorak menghilang ke dalam tengkorak sebelumnya. Hanya jurnal kapten selamat
KAMU SEDANG MEMBACA
creepypasta & Urban Legend
HorrorKu harap setelah kalian membaca cerita yg aku share ini. Kalian nggk lupa untuk mengecek apakah pintu dan jendelamu sudah terkunci dgn rapat.