part 31 : celengan

203 9 0
                                    

Aneh. 

Itulah tanggapanku ketika seorang Pendeta memyuruh warga sekitar untuk memasukan masalah masalah mereka dan menuangkannya dalam secarik kertas lalu memasukannya kedalam 
Sebuah tabung seperti celengan..... 

Tapi orang orang enggan untuk memasukan kertas yang berisi masalah mereka, mereka takut kalau rahasia mereka akan dibaca oleh sang pendeta. Tetapi pendeta tersebut membantah dan memberi tahu manfaat kalau memasukan secarik kertas berisi tulisan yang membuat kehidupan semakin sulit. Dia bilang masalahnya akan hilang. 

Walaupun sudah diberitahu oleh pendeta, tak seorang pun mempercayainya. Sampai suatu hari.... 
Ada seorang petani yang mengeluhkan hama di sawahnya. Keesokan harinya hama hama itu tak dijumpa sama sekali. Warga yang melihat itu heran dan berbondong bondong memasukan penyesalan mereka dan hasilnya, Voila sama seperti petani tadi...

Tapi aku tak pernah memasukan apapun. Hidupku indah indah saja kok. 
Aku pulang dengan membawa Es krim untukku sendiri dan adiku melihatnya.... 
Dia memaksaku memberikannya sudah berkali kali 
Ku peringati dia tak menyerah. Tapi aku tak mau kehilangan Es krim ku.... 

Dengan tak sengaja ku dorong dia sampai kepalanya terantuk TV di ruang tamu. Tanpa kusadari ibuku menyaksikan tangisan adikku dan adegan aku mendorongnya. 
Ibu memarahiku dengan nada tinggi hingga tetangga mungkin bisa mendengarnya.... 
Hatiku sakit, aku tahu itu salahki tapi takku sangka 
Ibu semarah itu. Lalu munculah ide ku untuk memasukan sesuatu kedalam celengan pendeta itu..... 

Saat di jalan aku bertemu dengan seseoranh yang menangis tersedu sedu seperti punya penyesalan. Kutanyai dia dan ternyata dia tak mau menjawab dan menyalahkan dirinya sendiri seperti "aku bodoh, bodoh sekali aku....," dan lain lain. 
Aaaah siapa peduli aku juga punya masalah disini. 
Aku pun memasukan kertas itu kedalam celengan pendeta. Dan bersiap kembali kerumah... 

Dijalan aku menemui sang pendeta dan dia menanyakan apa yang aku lakukan di sore ini.
Aku pun memberitahunya semua yang kualami. 
Sontak dia terkaget. Wajahnya pucat, ketakutan dan sepertinya marah padaku. Lalu dia pamit padaku untuk pergi. Sebelum dia pergi dia mengucapkan sebuah kalimat kepadaku. 
"Semoga tuhan memberkati ibumu." 
Aku tak tahu apa artinya jadi aku tak peduli... 

Dengan gembira aku kembali kerumah...saat ingin mengetuk pintu Di depan pintu rumahku aku mendengar tangisan seseorang..... Ahh itu adiku. Apa yang dia tangi... 

Kulihat mayat ibuku menempel didinding dengan pose yang aneh dan darah bercucuran serta kulitnya menjadi hitam.... Kurasa aku tahu kenapa orang itu bersedih serta menyalahkan dirinya sendiri......

creepypasta & Urban LegendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang