(Bukan) Cinta Terlarang 2

13.7K 606 7
                                    

ARIEL'S POINT OF VIEW.

Ada apa dengan Nina? Sejak pagi dia jadi lebih sering melamun, tidak seperti biasnya yg selalu ceria..

"Nin.. aku lihat kamu diemab dari tadi.. kamu nggak apa kan?" Tanyaku.. dia terlonjak seperti baru tersadar dari dunianya sendiri..

"Hm... enggak apa apa kok kak.. aku hanya kepikiran sesuatu saja" katany..

Apa yg mengganggu pikirannya.. apa yg membuatnya seperti ini..

"Apa yg kamu pikirkan?" Tanyaku khawatir.. dia saudaraku, aku tidak bisa melihatnya seperti ini..

"Ah.. tidak.. tidak apa apa kak... antar aku pulang aja ya kak.. mobilnya biar ntar di ambil sopir papa" katanya..

"Baiklah.. kalau kamu ada apa apa cerita sama aku.. siapa tahu aku bisa bantu kamu.. jangan kamu simpan sendiri seperti ini.." kataku.

"Siap kak.. pasti aku cerita" katanya dan kembali menatap lurus kedepan.

Aku tahu pasti dia sedang memikirkan sesuatu.. tapi apa?, ah sudahlah...dia sudah dewasa. Apa pun masalahnya, dia pasti bisa mengatasinya sendiri..

Aku mampir sebentar ke rumah om byan dan tante dara, mereka senang saat aku datang, mereka sudah seperti orang tua ku sendiri...

"Ariel.. akhirnya kamu mampir juga.. bagaimana kabar mama sama papamu?" Tanya tante dara..

"Semua sehat tan.. tante sendiri bagaimana?"

"Kami semua baik nak"jawab tante..

"Bang ariel?" Pemilik suara itu nemepuk bahuku dari belakang... devan.

"Eh dev.. udah pulang?"
Tanyaku.

"Baru aja bang.. abis nganter kak nina?" Tebaknya..

"Iya.. sekalian mampir sebentar.." jawabku.

"Yuk ikut makan siang sama kami... papa lagi ngantor jadi nggak makan di rumah.. rumah jadi sepi" kata devan.

"Terimakasih tapi.." kataku tertahan..

"Ayolah riel.. tante sudah masak banyak. Tadi nina telfon katanya kamu bakal mampir.. makanya tante masakin makanan kesukaanmu.. ayo" sahut tante dara.

"Baiklah tan" jawabku.. aku harus menghargai tante dara. Dia sudah seperti mamaku sendiri..

.......

Nina terdiam saat makan siang berlangsung, sebenarnya apa yg dia pikirkan? Apa ada masalah yg serius?
Ah.. percuma.. dia tidak akan cerita walau ku paksa..

SADRINA'S POINT OF VIEW

Apa aku bisa melakukannya? Apa aku tega melakukan ini pada amelia?
Dia tidak bersalah.. tapi keadaannya yg salah.. tidak seharusnya dia berhubungan dengan kak Riel..

"Nina.. apa yg mengganggu pikiranmu? Kenapa mama lihat dari tadi pulang kuliah kamu terus diam seperti ini?" Tanya mama yg kini sudah duduk di sampingku di halaman depan rumah.

"Tidak ada ma.. nina hanya mikirin kado yg pas buat teman aluna yg besok mau ulangtahun" bohongku.. mama tidak boleh tahu tentang perasaanku sama kak ariel.

"Oh... kamu ini ada ada saja... ya kamu kasih aja barang yg paling dia suka... udah ayo masuk.. nggak baik bengong sendirian di depan" kata mama.
Aku mengikuti mama masuk ke dalam rumah,..

Baru beberapa langkah saja suara mobil papa sampai di garasi rumah...
Tidak lama kemudian papa masuk ke dalam rumah dan seperti biasa aku selalu memeluk papa lebih dulu sebelum papa memeluk mama..

"Nina... papa nggak bisa nafas sayang." Protes papa.. aku tersenyum dan melepaskan pelukanku sambil menatap wajah tampan papa yg sudah mulai mengeriput.

"Nina kangen sama papa.. habisnya papa sibuk melulu.." kataku mengerucutkan bibirku.

"Oya? Kan tadi pagi kita juga sarapan sama sama.. kok kangen sih? Putri papa mau belajar gombal nih.. siapa sih calon mantu papa?" Goda papa semakin membuatku kesal.

"Ih.. papa ngeselin.. nina mau ke kamar aja.. bye papa muach" kataku, aku pergi ke kamar setelah mengecup pipi papa..

Aku  masih memikirkan caraku untuk memisahkan kak ariel dari amelia.. antara tega dan tidak tega, aku tidak bisa menyakiti perasaan orang lain yg sama sekali tidak tahu apa apa.. apa aku harus mengatakan pada amelia bahwa aku mencintai kak ariel juh sebelum dia mengenalnya? Ah tidak.. itu akan terdengar konyol.. amelia bisa saja menertawaiku karena aku menyukai saudaraku dendiri, atau dia pasti mengira kalau aku hanya bergurau.. astaga... bagaimana ini. Aku harus apa sekarang..
Jika aku biarkan saja,maka aku yg akan sakit.. sakit karena harus merelakan orang yg kucintai bersama orang lain.

..........

Siang ini, aku pulang bareng kak ariel lagi, padahal mobil aku sudah kelar di bengkel hanya saja aku tidak rela kak ariel berada jauh dariku..

"Nin.. aku ke toilet sebentar ya.." kata kak ariel baru saja aku dan dia masuk ke dalam mobil tapi dia udah kebelet aja..

"Ah.. iya kak.. aku tungguin disini ya ." Kataku.
Dia pergi meninggalkanku sendiri di dalam mobilnya..

Aku mendengar nada notification ponsel kak Ariel.. aku menatap ke layar ponsel kak ariel yg menyala karena ada pesan dari amelia..
Aku membacanya.. aku harus tahu apa isinya..

From: Amelia

Ariel... kamu ada waktu pulang kuliah nanti?
Aku ingin mengenalkanmu sama ortu aku.

Tidak boleh.. kalau sampai kak ariel dipertemukan sama kedua orangtua amelia pasti hubungan mereka akan semakin dekat.. dan akulah yg akan kesakitan melihatnya..

Aku menjawab sms amelia dengan mengatakan "maaf aku sibuk banget"  dan menghapus semua pesan dari dan kepada amelia....
Aku segera mengembalikan ponsel kak ariel sebelum dia kembali kemari..

"Maaf ya lama... antri tadi" kata kak ariel begitu masuk ke mobil..

"Tidak apa apa kok kak.. aku juga nggak lagi sibuk" kataku..

"Ikut ke rumah bentaran tuk.. mama sama papa kangen sama kamu.." katanya..

"Iya kak.. aku juga kangen sama mereka" kataku.. memang lebih baik aku ikut daripada nanti kak ariel bakalan pergi sama amelia.. maafin aku amel.. hanya ini cara satu satunya agar aku bisa meraih kebahagiaanku meskipun itu menyakitkan bagimu.. aku tetap harus mengorbankan perasaanmu..

"Kamu kenapa sih? Aku perhatikan dari kemarin, kerjaanmu cuma ngelamum aja.. kalau ada masalah tu cerita, jangan kamu pendam sendirian seperti ini. Aku kakakmu.. pasti aku akan bantu," katanya setelah kami saling terdia di tengah perjalanan kerumahnya..

"Tidak kak.. aku tidak apa apa.." jawabku bohong.. kalau aku mengatakan yg sejujurnya apa dia akan membantuku? Tentu tidak kan.. perasaanku ini mungkin tidak akan terbalas.. tapi aku ingin sekali merasakan apa itu kebahagiaan mendapatkan cinta pertama.. ..
Kak ariel adalah cinta pertamaku.. dia segalanya bagiku, aku rela melakukan apa saja untuknya tapi tidak untuk merelakannya untuk orang lain.. aku tidak bisa menghapus perasaanku yg nyatanya adalah sebuah kesalahan dan dosa besar jika aku berusaha mendapatkannya dengan caraku ini.

"Nina.. aku benar benar tidak percaya kalau kau tidak sedang ada masalah.. sekarang ceritakan sama aku" desak kak Ariel saat aku tidak sadar bahwa kami sudah sampai di depan rumah om ariza..
Aku melamun lagi..

"Ah.. tidak kak... siapa yg bilang aku punya masalah.. aku hanya nungguin kakak bukain pintu.. kakak nggak peka sih.." kataku membuka pintu mobil dan keluar..

Aku segera masuk menemui tante elena sebelum kak Ariep bertanya lebih jauh lagi. 

To be continue.....

(Bukan) Cinta Terlarang "Tersedia EBOOK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang