Reincarnation of Love (The8)

544 31 2
                                    


"Apa kau percaya takdir?"

.

.

.

"Banyak orang yang tak percaya dengan reinkarnasi... tapi eomma rasa itu benar-benar bisa terjadi..."

.

.

.

"Aku sudah mencintaimu bahkan sejak belum bertemu denganmu. Kau, adalah gadis yang memiliki wajah yang sama dengan ibuku, bagaimana aku tidak mencintaimu, eoh?"

.

.

.

.

.

.

TITLE : Love Reincarnation

CASTS : The8, Kang Mina (I.O.I)

.

.

.

.






[ Xinjiang, 1996 ]

Aktifitas masyarakat di kota Xinjiang, wilayah barat negri tirai bamboo itu berjalan seperti biasa. Para orang dewasa yang bersiap-siap berangkat bekerja, dan anak-anak yang sedang berangkat ke sekolah. Sebagian dari mereka menjalani hari yang cerah itu dengan tawa dan senyuman.

Di sebuah rumah kecil, seorang wanita sedang menyiapkan sarapan di dapur. Di belakangnya, seorang anak laki-laki yang berusia sekitar empat tahun sibuk memainkan sumpit dan menusuk-nusuk makanan yang sudah tersaji di atas meja. Sesekali ia tertawa karena merasa apa yang dilakukannya sangat menyenangkan, sementara sang mama, hanya tersenyum senang melihat keceriaan anaknya.

"Minghao-ah... apa yang kau lakukan, eoh?" tanya sang mama menghampiri anaknya. Anak bernama Xiu Minghao itu mengangguk dan langsung disambut dengan ciuman hangat dari mamanya. "Lai, mama akan menyuapimu makan pagi..."

Baru saja Ibu Minghao akan kembali ke dapur untuk mengambil makanan, namun...

"BANG BANG WO!! BANG BANG WO!!" teriak seseorang dari luar mengagetkan wanita itu. Ibu Minghao segera melirik ke jendela, beberapa tetangganya berhamburan keluar rumah dengan panik. Perhatian Ibu Minghao kemudian tertuju pada sebuah retakan raksasa yang ada di depan rumahnya. Matanya melotot lebar. Ia berusaha menenangkan dirinya meyakini jika itu hanyalah sebuah retakan. Tidak mungkin terjadi apa-apa di hari yang cerah seperti ini.

Dan sepertinya dugaan Ibu Minghao salah. Sesaat kemudian, sebuah guncangan kecil terjadi. Membuatnya terjatuh karena tidak bisa berdiri dengan seimbang. Ia segera bangun dan berlari menuju Minghao yang sepertinya akan menangis karena takut. "Minghao!" teriak Ibu Minghao memeluk putranya.

Bum!

Guncangan kembali terjadi. Kali ini lebih kuat. Dan seterusnya, frekuensi guncangan itu semakin membesar, membuat seisi rumah bergeser ke sana kemari. Minghao mulai menangis kuat. Sementara ibunya yang juga ketakutan segera membawa Minghao berlindung di bawah meja makan. Ini salah satu cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi.

13 Shapes of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang