5 •• Guardian

50 4 5
                                    

"Beneran lo ga diapa-apain, Kak?" tanya Veren sambil memegang wajah Mario. Diperiksanya dengan teliti, mencoba menemukan bekas perkelahian dengan Alan semalam.

"Gue ga berantem. Kalo berantem kan pukul-pukulan. Lah ini cuma gue yang mukul dia. Bukan berantem dong."

Meskipun Mario sudah berkali-kali menekankan bahwa dirinya baik-baik saja, bahkan Alan tidak sempat memukulnya, Veren tetap berpegang pada pendiriannya untuk mengompres wajah Mario dengan kain dan air hangat.

"Lo masih belum bosen maen kompres-kompresan?" tanya Mario. Ia mulai risih dengan perlakuan adiknya yang khawatir berlebihan.

Veren mulai jengah mendengar gerutuan Mario. "Lo diem deh. Anggep aja ini buat relaksasi."

"Duh, gue ga suka diginiin..." keluh Mario.

"Ah lo gitu banget!" seru Veren kesal. Dilemparkannya kain basah tepat ke wajah Mario, keras-keras. "Rasain nih!"

"Aw!" pekik Mario. Lemparan yang telak membuat wajahnya lumayan nyeri. Belum sempat ia membalas perlakuan adiknya, Veren sudah menutup pintu kamarnya sambil menjulurkan lidah penuh kemenangan.

Freya menatap layar laptopnya penuh konsentrasi. Tangannya berhenti meraih keripik singkong balado untuk sesaat. Seluruh perhatiannya tercurah kepada e-mail yang masuk setengah jam lalu, yang kini terpampang di layar.

"Endorse-an?" selidik Nasa yang sedang tidur tengkurap di kasur, persis di sisi Freya. Jempolnya tidak berhenti menaik-turunkan seisi ask.fm milik seorang lelaki. Tepat sekali, Nasa sedang sibuk stalking mantan pacarnya yang menurut berita sudah memiliki pacar baru.

"Hmmm..." gumam Freya tidak jelas, sama sekali tidak memberi jawaban.

Nasa yang mulai penasaran mengangkat badannya dan melirik sekilas layar laptop adiknya.

"Panjang amat tuh e-mail. Apaan sih? Tawaran photo shoot?"

Freya menarik nafas panjang. "Alan udah keterlaluan. Gue ga ngerti maunya dia apa."

Merasa jawaban yang dilontarkan Freya tidak sesuai dengan pertanyaannya, Nasa mengernyit keheranan. "Maksud lo?"

Freya melepas kacamata minusnya dan membetulkan kunciran rambutnya yang melonggar. Ia menggeser mangkok berisi keripik dan menggeser duduknya mendekati Nasa. Ditatapnya mata Nasa dan berkata, "Lo inget cowo yang kemarin naik ke panggung? Pas gue panggil orang-orang yang menang giveaway dari instagram."

Nasa mengangguk bersemangat.

"Nah, tuh cowo dicegat sama Alan. Mau digebukin. Adiknya cowo itu yang ngirim e-mail ke gue," lanjutnya.

Penjelasan Freya membuat mulut Nasa menganga dan matanya melotot lebar. "Eh wait, gue butuh cemilan buat dengerin cerita lo." Diraihnya mangkok yang tadi dipinggirkan oleh Freya lalu mengangguk patuh. "Go on."

"Jadi, menurut Veren--adiknya Mario yang dicegat Alan di parkiran, Alan tuh nganggep Mario sok cari perhatian ke gue. Pengen ngedeketin gue gitu. Terus si Alan langsung pegang kerah kemejanya Mario dan..."

"Mereka berantem sampe babak belur?" potong Nasa tidak sabar.

Freya berdecak. "Dengerin dulu, dong!"

Jari telunjuk dan jari tengah Nasa teracung, menyimbolkan perdamaian dan permintaan maaf atas interupsinya barusan.

"Marionya diem aja awalnya. Katanya Veren, mereka juga ngomong-ngomong sesuatu. Veren ga bisa denger soalnya dia cuma liatin dari jauh. Tiba-tiba Alan kasih gestur mau nyerang, terus..."

Sekali lagi Nasa memotong cerita Freya. "Mario pingsan?"

"Kak!" pekik Freya kesal.

Nasa hanya meringis. "Sori..."

"Terus Mario sigap banget nahan tangan Alan, dan malah dia pukul Alan sampe jatuh. Terus Mario masuk mobil, Veren ikutan lari masuk mobil juga. Udah."

Nasa mematung. Sepotong keripik masih ada di tangannya, tapi tak kunjung dilahapnya. Cerita Freya sukses membuatnya terpana.

"Kak?"

"GILAAAAA TUH COWO!!! PANGERAN IDAMAN BANGSA BANGET WOY! LO HARUS PACARIN DIAAAA!!!!!!" teriak Nasa sambil melompat-lompat di atas kasur hingga seluruh keripik berserakan di sana sini.

Alan dan Freya berpacaran saat duduk di bangku SMP. Hanya sebentar, sekitar dua atau tiga minggu. Saat itu kebetulan mereka sekelas, dan akan dilangsungkan lomba Queen and King antarkelas. Seisi kelas mereka setuju, Alan akan menjadi King dan Freya sebagai Queen. Alan tersenyum girang, karena ia memang menyukai Freya.

"Pacaran yuk, Frey?"

Di malam penyerahan mahkota Queen and King--malam kemenangan Alan dan Freya, ajakan lugu itu dilontarkan Alan. Mata kenari Freya membulat mendengarnya. Ajakan berpacaran pertama yang diterimanya.

"Buat apa?" tanya Freya.

"Ya pacaran aja. Lo belum punya, kan?"

Freya menggeleng.

"Nah! Masa ga punya. Banyak loh, yang udah punya."

Freya menengadah, menatap langit yang bertabur bintang. Dengan jemarinya ia mencoba menghitung berapa banyak temannya yang sudah memiliki pacar. Alana, Anggia, Lula, Vani, Lita...

Ah, emang banyak yang udah punya pacar, batinnya.

Alan ikut menengadah, mencoba mencari bintang yang menyedot perhatian gadis di sisinya. "Gimana? Masa lo ga punya. Masa kalah sama yang lain."

"Tapi buat apa?" tanya Freya polos, sekali lagi.

"Gini deh. Kalo temen lo punya hape, lo pengen punya ga?"

Freya mengangguk.

"Kalo temen lo punya boneka Barbie yang paling baru, lo pengen punya ga?"

Lagi-lagi Freya mengangguk.

"Kira-kira gitu deh. Pacar juga sama. Jadi gimana?"

Pertanyaan terakhir Alan tidak bisa membuat Freya secara instan mengangguk. Ia tercenung. Larut dalam pikirannya untuk beberapa saat.

"Frey?" panggil Alan.

Gadis yang dipanggilnya menoleh. Alan mendapat seulas senyuman. Freya mengiyakan ajakannya malam itu.

Sebuah foto dengan background biru pastel bertuliskan "GOT HACKED" ditemui Mario saat ia membuka instagram-nya. Foto itu di-upload oleh akun @freyalevinaxo, akun kedua Freya. Sejak kemarin malam, Mario memang sibuk instawalking, mencari pembenaran atas berita Alan-Freya. Hatinya seperti tidak menerima kabar itu.

Pagi ini, ia mendapatkan apa yang dicarinya. Dengan teliti dibacanya caption di bawah foto tadi.

my account @freyalev was hacked last night by someone i-dont-want-to-call-the-name. kalo kalian jago masalah ginian dan mau bantu gue to get my account back, please please please let me know. dm gue di account ini. dan anyway, semua berita yang keluar selain dari gue, itu hoax. termasuk berita yang itu. so please stop asking, either ke gue, kak nasa, atau raka. thank you! will keep you guys updated. xoxo, FL❤

Mario tersenyum lebar mendapati "lowongan pekerjaan" yang barusan dibacanya. Tak membuang waktu, ia langsung mengirimkan sebuah pesan singkat melalui fitur direct message di instagram.

To: @freyalevinaxo
hello! gue mario yang kemarin dapet hadiah giveaway dari lo, if you remember. mind to let me help you?

Ia tersenyum sekali lagi. Kali ini lebih lebar ketimbang yang tadi.

HeartburnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang