Autor: Finawly
*****
Teruntuk kamu
Hidup dan matiku
Aku tak tau lagi
Harus dengan kata apa aku menuliskannya
Atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya
Karena untuk keberkian kalinya
Kaupun kembali mempercai kata cinta
Dan benar, bahwa cinta masih berkuasa di atas segalanya
Ketika hati yang mudah rapuh ini
Diuji oleh duniawi
Diuji oleh materi
untuk kesekian kali
Lagi,lagi dan lagi
Surat ini ku tuliskan untuk dirimu, seseorang yang selalu ku dambakan. Entah sudah berapa lama diri ini mengagumimu. Mungkin sudah lama sekali sampai aku pun tidak teringat. Walaupun begitu, cintaku akan tetap ada untukmu.
Aku teringat di mana saat kita pertama kali bertemu. Di sebuah masjid tak jauh dari rumahku. Saat itu kamu yang baru saja selesai menunaikan sholat maghrib, terlihat sangat cantik, ditambah kerudung merah yang menutup kepalamu menambah kecantikan yang ada di dirimu.
Pernah sekali ku memikirkan masa depan kita, iya kita, aku dan kamu. Di mana kamu sudah tidak muda lagi, wajah ayu mu yang indah sudah berubah menjadi keriputan. Rambut hitam panjang itu ikut berubah menjadi putih. Walau begitu aku masih tetap mencintaimu.
Apakah hidupku akan sama saat dirimu tidak ada di sisiku? Atau hidupku akan berubah menjadi sesuatu hal yang buruk? Entahlah yang jelas saat ini aku tidak ingin hal itu terjadi.
Bahkan sampai waktu berhenti dan dunia membenci aku akan tetap di sini dan tetap mencintaimu.
Sangat sulit dipercaya jika aku berterus terang bahwa hanya dirimu yang kucinta. Tetapi memang itulah kenyataannya, tidak ada seorangpun yang kucinta, selain dirimu.
"Wey, sudah selesai belum tulisnya? Udah mau sore, nih," ucap salah satu temanku. Dia adalah orang yang sangat terdekat denganku bahkan dia sangat tahu betapa aku sangat mencintainya.
"Sudah." Aku ambil tasku yang sempat ku sampirkan pada kursi di belakangku.
Temanku menggangguk dan kami pergi meninggalkan cafe tersebut. Dalam doaku, semoga cepat atau lambat dia bisa menjadi pasanganku kelak di masa depan.
