**hani prov.
Aku tak tahu kenapa woohyun oppa menyuruhku untuk bilang pada manajer untuk menunggunya.
Suara ketukan pintu mengejutkanku, dan ternyata itu myungsoo.
Begitu kupersilahkan masuk dia langsung menarikku dalam pelukannya dan berkata.
"Jujurlah padaku sekarang, kau kenapa? Sakit huh? Apa ada yang menyakitimu?" Tanyanya
"Aku tak apa myungsoo-yaa, hanya tersentuh dengan suaranya." Aku berusaha menutupinya
Myungsoo melepaskan pelukannya namun justru menatapku tajam sambil kedua tangannya memegang pundakku.
"Aku menyayangimu, seperti dulu dan takkan pernah berubah untukmu." Katanya serius
Itu membuatku kaku dan tak bisa berkata apa apa, disatu sisi aku tahu kalau yang myungsoo katakan itu tulus, seperti beberapa tahun lalu sebelum kepindahanku. Tapi aku sudah memiliki woohyun oppa yang sekarang mengisi hari hariku.
"Myungsoo-yaa....."
Kata kataku terhenti saat bibirnya kini menyentuh bibirku. Oh tuhan, jangan seperti ini. Aku tak mau menyakiti dua orang sekaligus.
Cepat cepat aku mendorongnya menjauh. Hatiku menolak, tak ingin rasanya menerima begitu saja apa yang myungsoo lakukan.
"Hani... Tolonglah kembali menjadi hani ku yang dulu, aku sungguh sungguh tak bisa berhenti berharap jika suatu saat nanti mimpiku untuk bersamamu terwujud." Kata myungsoo memelas
"Maafkan aku myungsoo, aku akan selalu jadi hani mu, tapi cuma sebatas sahabat dan tak lebih. Ku mohon jangan seperti ini. Aku sudah tak sendiri lagi." Jelasku
---------------------------------**myungsoo prov.
"Aku sudah tak sendiri lagi...."
Kata kata hani barusan begitu menusuk hatiku, perih yang teramat aku rasakan dihati ini.
Penantianku selama ini sia sia.
Aku menantinya bertahun tahun, menunggunya kembali dan saat dia kembali kenapa dia sudah jadi milik orang lain?
Kakiku melemas, aku terduduk seketika.
Sampai kurasakan ada sesorang yang memelukku dan hangat tubuhnya bercampur dengan hangatnya air mata. Ya, dia menangis.
"Myungsoo, tolong jangan seperti ini. Kau membuatku merasa bersalah. Aku ini bukan wanita yang pantas untuk kau tunggu. Diluar sana masih banyak yeoja yang lebih baik dan pantas untuk mendapatkanmu." Katanya sambil terisak
"Aku akan tetap menunggumu sampai kapanpun hani." Kataku sambil melepaskan pelukannya dan berlalu meninggalkan ruangan itu.
--------------------------------** hani prov.
"Aku akan tetap menunggumu sampai kapanpun hani."
Kata kata myungsoo barusan sukses membuat kepalaku semakin pusing memikirkannya. Dia adalah sahabat kecil yang selama ini aku rindukan, tapi hanya sahabat tak lebih. Kenapa dia harus menyimpan perasaan buatku. Aku hanya ingin dia menjadi sahabatku. Karena hatiku sudah milik woohyun oppa.
Tertunduk dilantai dengan kaki yang kutangkupkan sambil menangis sejadinya adalah hal yang bisa kini aku lakukan untuk melepaskan segala pikiran sekarang ini, sampai kurasakan ada tubuh yang merengkuhku.
"Jangan menangis lagi ku mohon. Aku juga sakit jika kau menangis seperti ini." kata suara yang sangat ku hafal
"Oppa..." kataku sambil menatap wajahnya yang kini tepat didepanku
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLIN' WITH YOUR VOICE
Fanfictionmengenalmu adalah suatu kebetulan yang membuatku bahagia, dan ku harap akan berlangsung berjuta makna pada akhirnya -Nam Woohyun-