3 ; ʜᴇ's ᴀ ɴᴀsᴛʏ ᴄᴏɴsᴛᴀʙʟᴇ

21.9K 2.4K 62
                                    

Chanyeol menatap Baekhyun yang kini berada dihadapannya. Sementara Baekhyun sendiri dengan malas malah membuang wajahnya kesamping —enggan menatap pria didepannya.

"Kau membuat Ibumu khawatir" ucap Chanyeol. Baekhyun masih pada posisinya.

"Aku tahu, aku meneleponnya nanti" Baekhyun mulai menatap Chanyeol sebelum berlalu pergi— hampir pergi, karena nyatanya Chanyeol menahan lengannya.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan!" Baekhyun mendesis, ia tidak mau ada Mahasiswa atau Mahasiswi yang melihat mereka— walau kenyataannya kampus tampak sepi.

"Kita harus bicara, Baek"

"Aku sibuk!"

Chanyeol tidak perduli dan malah menarik lengan Baekhyun entah kemana, dan tentu saja Baekhyun memberontak.

"Lepaskan, brengsek!"

"Mulutmu Baekhyun, berhentilah mengumpat dan mari bicara baik-baik" jelas Chanyeol final masih terus menarik Baekhyun. Pemuda manis itu menghembuskan nafas kesal, ia masih mengikuti tarikkan tangan Chanyeol dan mulai berhenti ketika Chanyeol membawanya ketaman belakang kampus mereka.

"Lepaskan!" Baekhyun menghempaskan tangan Chanyeol, sementara pemuda yang lebih tinggi langsung berbalik menatap Baekhyun.

"Sebenarnya apa masalahmu denganku, Baek? Kau terlihat tidak menyukaiku" ucap Chanyeol, Baekhyun tersenyum miring dan melipat tangannya didepan dada.

"Bukan terlihat tapi aku memang tidak menyukaimu!"

"Kenapa? Apa karena aku menikahi Ibumu?

"Salah satunya karena itu, kau juga selalu menyuruhku melakukan hal tidak penting! Dan—" Baekhyun menggantung ucapannya, ia sendiri tidak tahu hal apalagi yang membuat ia tidak menyukai Chanyeol. Ia hanya merasa kesal, dan semakin kesal ketika tahu Ibunya menikah dengan Chanyeol.

"Dan?" Chanyeol menaikkan sebelas alisnya— masih menunggu Baekhyun melanjutkan ucapannya. Baekhyun menatap Chanyeol dalam diam.

'Sial! Kenapa dia harus menatapku seperti itu?' Baekhyun membatin sebelum beredehem pelan.

"Ini hari terkhirmu mengajar,kan? Sebaiknya kau pergi dan berikan kenangan manis untuk muridmu" ucap Baekhyun hendak melangkahkan kakinya ketika suara Chanyeol kembali terdengar.

"Termasuk kau?"

Baekhyun mengernyit, lalu membalikkan tubuhnya.

"Aku? Aku tidak butuh kenangan manis darimu!"

Chanyeol menyeringai dan— Shit! Seringaiannya membuat tubuhnya bereaksi dengan aneh. Baekhyun buru-buru memalingkan wajahnya.

"Kau benar, kita tinggal satu atap. Jadi untuk apa aku memberikan kenangan manis yang terakhir padamu jika aku bisa memberikannya setiap hari?" Balas Chanyeol masih dengan seringai menyebalkan diwajahnya. Baekhyun mengepalkan kedua tangannya, pipinya memerah dengan sendirinya.

'Apa yang terjadi padaku! Aku membencinya, aku membencinya!" Baekhyun bereriak dalam hati.

"Whatever!" Dan Baekhyun berlalu pergi meninggalkan Chanyeol dengan seulas senyum tipis dibibir pemuda Park itu.

𝗠𝘆 𝗦𝘁𝗲𝗽 𝗙𝗮𝘁𝗵𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang