Part 5

351 4 0
                                    

“jangan naggis lagi doank Neta. Kalau kamu nanggis terus kakak pulang lagi nih ke Jerman” pintaku padanya dan berhasil dengan terikku dia mulai sedikit demi sedikit berhenti menanggis walaupun tak langsung berhenti juga.

“sekarang jelasin ke kakak kenapa kamu sampai naggis kaya tadi?” tanyaku pada Neta.

“aku......”

TBC

Neta pun menjelaskan mengapa dia sampai menanggis. Saat selesai menceritakan Neta hanya mendapat banyak ledekan dari Boy. Aku hanya bisa diam menyaksikannya. Saat aku lihat wajah mama, mama hanya bisa diam menunduk malu karna ulah yang dibuatnya, dan papa hanya menutupi kegeliannya dengan koran yang tadi dia baca.

Joy pov

Saat aku sedang tertidur setelah perjalananku yang melelahkan, handphoen yang aku letakkan di naskar berbunyi. Aku mencari cari keberadaan suara yang menggangguku itu, setelah ketemu aku menajawab panggilan itu. aku melihat pada layar handphoneku, siapa yang beraninya mengganggu waktu tidurku. Dan orang itu Ray.

“......”

“aku ini tidak tuli. Kau bisa menguranggi volume suaramu itu. kau tahu suaramu itu bisa membuat ayam diperternakan opa mati semua” keluhku saat mendenggar teriakan dari Ray.

“....”

“ya ada apa kau menghubunggiku. Apa kau tak tahu bahwa aku ini sedang tidur. Aku masih jetlag setelah penerbangganku dari Singapore” ujarku

“....”

“aku tak lupa pada janjiku padamu. Kau tenang saja. Besok aku akan menemanimu untuk menjelaskan pada mama dan papa” jawabku kembali.

“....”

“kau ini gila dan tak punya otak apa!! Kau kira aku tak punya kegiatan lain selain mengurusi masalhamu itu, dan aku sudah terganggu tidurku hanya karna kau menelponku. Kubilang besok ya besok. Kalau kau tak mau, silahkan kau urus masalhamu sendiri dan jangan pernah minta bantuanku. Dan kau harus tahu Mama dan papa juga sudah tidur sekarang” keluhku pada Ray, karna ia ingin saat ini juga bertemu dengan mama dan papa untuk menjelaskan masalah pembatalan pertunangannya.

“....”

“itu resikomu. Mengapa kau melakukan hal bodoh seperti itu, mengapa kau tak memikirkan resikonnya juga”

“....”

“lalu untuk apa kau memutuskan untuk bertunanggan kalau kau tak cinta padanya?” tanyaku pada Ray.

“.....”

“kan kau bisa menolaknya. Jangan jadi bodoh seperti itu” jawabku seraya duduk dan bersender pada punggu tempat tidur.

“....”

“lalu mengapa kau sekarang membatalkannya. Mengapa tidak kau lakukan dari dulu dan harus membatalkannya saat sudah tinggal 2bulan lagi kau menikah”

“......”

“baiklah besok saat jam makan siang kau bisa kekantorku dan kita berangkat bersama kerumah”

“....”

Aku langsung mematikan telponku. Aku pun kembali mencoba tidur kembali namun tidak bisa.

“sialankau Ray” geramku karna tak bisa kembali tertidur.

Telponku kembali berbunyi dan ternyata Ray kembali menelponnya. Aku menganggkatnya.

“.....”

“sialankau!! Kalau ada didekatku sekarang juga sudah kubunuh kau!!” geramku pada Ray, setelah Ray meminta maaf karna perbuatanya yang mengganggu waktu tidurku. Aku segera mematikan telpon sebelum Ray banyak berbicara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

End of My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang