Chapter One

12K 436 12
                                    

   Pagi yang cerah adalah pertanda awal yang bagus untuk memulai sesuatu. Dia berlari-lari kecil di sekitar kamarnya, mencari barang-barang yang diperlukannya di sekolah.

   "THALIA, AYO MAKAN!"

   Dia menjawab, "baik, Pa."

   Dia—Thalia—menggendong tasnya di punggung dan bergegas pergi ke meja makan sebelum Papanya kembali meneriakinya.

   "Lain kali kalau kamu beres-beres keperluan sekolah, lakukan pada malam hari."omel Papa Thalia. Thalia tidak menggubrisnya dan siap mengisi perut keroncongnya dengan nasi goreng ala chef terhebat di rumahnya.

   "Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri, tuh Pa."timbrung Dean, abang Thalia. Berbeda dengan Thalia yang suka telat, sekarang Dean malah sudah membereskan piring bekasnya.

   Dengan mulut penuh nasi, Thalia membalas, "Swibuk ajha deh."

   Dean mencubit keras ujung hidung milik adiknya itu, "iya, gue sibuk. Lima menit gak ada di mobil, gue tinggal."

   Dean berlalu dengan kunci mobil di tangannya, sengaja dia putar agar Thalia termotivasi makan dengan cepat, sehingga adik kecilnya itu tidak perlu membuat alasan sebab terlambat di sekolah barunya.

   "Abangg tunggu!"


New story^.^

ETS-01: H.A.T.E  [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang