O1. kau begitu terkenal, karna kau hebat.

31 3 0
                                    

Malam ini ku tak bisa tidur. Kebayang wajahnya yang, ah tak bisa ku deskripsikan dengan kata-kata.

Aku terus menenggelamkan wajah ku pada selimut yang menutupi tubuhku.

Ah tidak tidak tidak, ini sudah jam 2 pagi dan aku masih tetap memandang langit-langit atapku.

Senyumnya, keringatnya, ah jangan lupa baju nya yang bernomor 3..

Plak plak, aku harus tidur.

-

Kini sudah pagi, ah senangnya pagi datang dengan cepat. Aku pun bangun dan bergegas untuk mandi. Seusai mandi aku pun bergegas untuk memakai baju seragam ku. Seusai itu semua aku pun turun ke bawah dan membantu ayah ku memasak ayam sebentar.

Oh iya, aku punya kedai ayam. Letaknya di rumah ku yang tidak jauh dari sekolah ku. Biasanya, jika aku menang atau tim ku menang tanding, ayah ku akan menraktir kita semua di kedai ini. Dan ayah ku juga rajin mengantarkan ayam ke tempat latihan ku setiap minggunya.

Ayamnya siap untuk di bumbui, aku tak bisa membumbuinya hehe. Ku berikan pada paman ku yang sedang membumbu ayam di ruangan sebelah.

"Paman, ini ayamnya." ayam yang masih panas yang tertata rapi di nampan alumunium itu ku berikan pada paman ku.

"Ah iya Yonji-ya, kau tidak sekolah hah?"

"Sekolah lah, ini mau berangkat."

"Kau tidak memakai bedak Yonji?!!"

Oh tidak, Paman berteriak.
Paman tidak suka sekali jika aku tak berlagak seperti perempuan, ah tapi kan aku tak biasa memakai bedak atau segalanya Paman!!

"Tidak, aku pergi ya!"

"YONJI-YA!"

"siapa kau meneriaki putri ku?" Suara serak berat itu menghampiri Paman ku, ya! Itu ayahku! Kenalkan dia adalah Mr.Nam!

"Ah Hyung! Tidak ko tidak hehehe."

Paman ku takut dengan hyungnya dan jadilah seperti itu wajahnya haha, lol.

"AYAH!! PAMAN MENERIAKI KU KARNA AKU TAK PA---" ini ulah Paman.

"Ah Yonji-ya, bukannya ini sudah mau jam 7 ya? Kau bisa telat nantinya, apa mau ku antar?" Paman memotong pembicaraan ku.

AWW!

Itu teriakan Paman, aku menginjak kakinya hehe.

"Nih uang saku mu, Yonji."

"Ahh, gomapta ayah!"

***

Pagi yang buruk.
Paman selalu berulah, aku tak mengerti lagi padanya! Kenapa ia tidak menikah saja, lagi pula umurnya sudah cukup untuk menimang anak 3!

Aku menggerutu di meja kantin dengan nasi yang berada di depan ku.

Teman ku Jinhye yang berada di depan ku menatapku malas. Ya, dia pasti sudah tau kenapa aku seperti ini, lol.

"Yonji-ya! Bisa kah kau tak usah menggerutu terus menerus seperti tadi? Aku kan jadi tidak bisa makan karna meja terus bergetar karna kau terus memukulnya!" Jinhye meamuki ku.

"Ahahaha, maaf maaf. Aku hanya se-"

"Sebal dengan Paman ku yang terus memarahiku karna aku tak pakai bedak."

"Waa! Jinhye! Kau sangat sangat teman terbaikku."

"Aku sudah hafal dengan keluhan mu, Yonji!"

200 % Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang