O2. burung-burung itu selalu berputar di atas kepalaku!

25 2 1
                                    

Back to Yonji's pov

"Yonji, Kwone ayo makan ke kantin!! Perut ku sudah berbunyi dari tadi,eoh!!" rengek Jinhye pada kami berdua yang sedang bermain basket.

Ya ini pukul 10 pagi, waktunya istirahat. Tempat latihan ku pun hanya tinggal aku,Kwone dan Jinhye. Tapi aku belum lapar, jadi aku lebih memilih tetap tinggal disini.

"Yonji aku lapar! Kwone kau tak kasihan pada ku! Teman macam apa kalian berdua!" lanjutnya, wajah yang seperti ingin menangis.

"Yonji, kasian Jinhye. Makan yuk?" ucap Kwone sambil berhenti mendrible basket.

"Ah, aku tidak lapar Kwone." ucapku sambil merebut bola basket dari Kwone.

"Setidaknya kita makan hanya menuruti kata si gendut itu agar tidak menangis." Kwone merebut kembali bola basket dari ku dan mengembalikan pada keranjang bola.

"Ah yasudah! Ayo Jinhye!" ucapku kemudian berjalan keluar dengan malasnya.

"Asik!! Gitu dong, kalian memang teman ku!" ucapnya sambil berlari ke arah kami berdua dan kemudian merangkul kami berdua. Tubuhnya yang pendek itu mampu merangkul aku dan Kwone yang tingginya berbeda. Aku lebih tinggi dari Kwone sedangkan Kwone lebih tinggi sedikit dari Jinhye.

-

Dijalan.

"Untuk mengganjal perut kita, aku bawa sosis! Teng terengtengteng, ini satu untuk mu Yonji, ini satu untuk mu Kwone, dan ini untukku!" Jinhye mengeluarkan sosis dari kantong celananya.

"Ahh, gomapta!" ucapku sambil membuka bungkusan sosis itu, sejujurnya aku lapar, hanya saja aku ingin diet.

"Gomapta Jinhye!" ucap Kwone sambil memakan sosis itu.

Hening diantara kami bertiga.

Hanya ada suara teriakan gadis dari ruangan latihan ballet. Ugh.

Aku memandang sekeliling jalan sambil memakan sosis itu. Dan tunggu, itu siapa? Aku tak asing melihat wajahnya, ah dia menaiki sepeda ke arah kami!

Semakin dekat semakin dekat dan ya!

"Amo?" 3 kata terlontarkan dari mulut Yonji. Mukanya memerah.

"Yonji, kau kenapa?" tanya Kwone.

"Yonji-ya! Kau suka dengan Amo?? Muka mu terus memerah setiap berbicara tentang Amo!" jelas Jinhye.

"Hey Nam Yonji!" teriak Kwone tepat di telinga kiri ku.

"Ah iya, apa sih? Aku tak suka dengan Amo ko!" jawabku, ah untung saja.

Tapi, kenapa dia ada disini. Beberapa hari lagi kan ia tanding.

"Ah itu beneran Amo, tapi kenapa dia disini? Bukannya sudah tinggal beberapa hari ya dia tanding." ucap Jinhye kebingungan.

"Entah, mungkin dia ingin menemui kekasihnya Sooni." ucap Kwone singkat.

Deg, sakit tapi tak berdarah.

Kekasihnya Sooni, bukannya sudah putus?

Oh iya, Sooni itu gadis dari kelas Ballet. Ah dia idaman di sekolah ini, tubuhnya yang bagus, suaranya yang lembut, dia wangi, rambutnya bagus. Dan dia baik. Sesungguhnya Amo beruntung mendapatkan Sooni eonnie, daripada aku.

200 % Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang