Title: Rude, hm?
Kim Taehyung
Park Jimin
Taetaevya
___°~°___Semua tahu seorang Park Jimin adalah orang yang ramah dan hangat. Selalu memberi senyum manis mematikan pada para penggemar yang akan menjerit melihatnya.
Manis dan tampan, adalah definisi saat Jimin tersenyum dengan garis mata yang lucu. Semua juga tahu itu.
Jimin itu baik, jangan tanyakan bagaimana ia begitu hangat dan sayang pada member lain juga para penggemarnya.
Jimin itu ceria dan periang walau kadang pendiam. Namun point pentingnya adalah, diamnya Jimin itu sedikit menakutkan.
Jimin bisa berubah buas dan tak bicara pada siapapun di dorm. Suasana mencekam bisa saja terjadi jika Jimin sudah masuk mode diam.
Percayalah, jangan sekali-sekali mencoba membuat Jimin marah. Karena jika mode diam Jimin telah aktif, akan lama membuatnya kembali pada mode biasa. Tapi, jika sudah terlanjur, hanya satu cara yang bisa kau lakukan. Bawa Kim Taehyung padanya, dan masalah selesai.
. . .
Pagi indah dengan nyanyian merdu burung-burung kecil, juga hangat sinar mentari menyejukan. Ini pagi yang menyenangkan, seharusnya. Tapi sepertinya tidak, dengan keadaan ruangan yang kacau. Noda kopi di sofa, berbagai kertas berserakan acak, dan Jimin yang diam di tengahnya.
Semua member, minus Taehyung dan Jungkook yang tak berada disana, menatap ngeri ke arah Jimin. Berharap cemas agar pria satu line dengan Taehyung itu bicara, dan tidak masuk mode bahayanya.
Harapan hanya harapan belaka, Jimin diam dan diam. Mengambil ponselnya yang bernoda, memperlihatkan layar hitam dengan sisa cairan mengalir. Keadaan yang juga terjadi pada pakaian hangatnya.
Diam sebentar, lalu akhirnya Jimin mengangkat wajahya. Melihat sisa member yang tengah di lingkupi perasaan was-was.
"Euh... Hyung?" Nada yang ia ucapkan sedikit heran. Hyung-hyungnya itu seperti tengah berada dalam situasi berbahaya saja.
"M-maafkan aku, Jim..." ini Namjoon, berujar lega setelah mendengar suara Jimin. Well, tidak sepenuhnya lega karena kekacauan yang terjadi adalah ulahnya.
"Ah," Jimin melirih ponsel dan baju yang ternoda. "Tidak apa-apa, hyung. Calm down. Ini bisa di hilangkan, mungkin."
Namjoon mendengar nada tak yakin dalam ucapan Jimin. Tapi jika Jimin sudah berbicara seperti itu, artinya ia tak mempermasalahkannya lagi. Namjoon benar-benar bernafas lega kali ini.
"Um, hyung, lebih baik kita bersihkan ruangan ini." Hoseok berujar, tidak ingin berlama-lama dalam ruangan berantakan dengan aura Jimin yang terlihat tak biasa.
"Ya, kau benar, Hosiki. Ha ha, ayo bersihkan." Seokjin menurut dan mulai mengambil beberapa kertas lirik, yang sebenarnya milik Namjoon. Yoongi yang hanya diam pun ikut membantu. Namjoon sang penyebab sudah berlari ke dapur dan kembali dengan lap kering. Hoseok membantu membersihkan meja dari cipratan kopi.
Semua sibuk, Jimin ingin membantu, tapi tiap ia bergerak, Seokjin akan menahan dan bilang tidak usah.
Tapi tunggu, ada yang kurang dalam ruangan ini. Ah, tentu saja, seorang mahkluk manis kepunyaannya. Bagaimana Jimin bisa lupa.
"Namjoon hyung, Taetae dimana?"
"Pergi beli susu."
"Sendiri?"