Awal

1.7K 84 11
                                    

Selamat membaca!!!!

Satu

Jadi apa yang akan dilakukan anak semata wayang di rumah?
Sementara orangtuanya sibuk dengan pekerjaan. Hanya ada dia di rumah dan seorang wanita yang gemar bersih-bersih.

Kesepian.
Merasakan itu, tentu saja.

Dan ...

"Aku ingin punya adik ...."

Pagi menyapa. Anak semata wayang berlari kencang melewati gerbang sekolah.

Tepat di depannya, seseorang berdiri membelakangi.
Anak semata wayang terlambat mengerem laju langkahnya. Hingga kejadian tabrakan tak mampu dielakkan.

"Aduh!" Yang tertabrak terhuyung ke depan.
Posisi mendaratnya sungguh membuat orang-orang meringis ilfeel.

Secepat mungkin, korban itu bangun dari posisi sujud syukurnya. Ia memaki-maki anak semata wayang yang beruntungnya tidak kenapa-kenapa.

"Yak! Seo ... Seo Joo Hyun!!" Sembari mengeja nama yang tertempel di dada kanan.

"Ma ... af."
Kemudian nyengir.

Lelaki yang menjadi korban merengut kesal. Pipinya menggelembung. Bibir mengerucut.

"Kyyyaaa!!! Kyeopta!!" Jerit Seohyun tiba-tiba.

Lelaki tadi musnahkan ekspresi kesalnya.
Ia tatap tak mengerti wanita yang ia ketahui adalah kakak kelas. Sambil menggaruk rambut yang tak gatal, ia tajamkan penglihatan pada mata wanita di depannya yang berbinar.

Tak berapa lama setelah itu, cubitan mendarat keras di pipi gembul pria tadi.

"Kau imut sekaliiiiiiiiiii!!!!!"

"Hyaaaa, jangan lakukan ini padaku!!!"

Lelaki itu menggelembungkan pipi.
Seohyun yang jelas-jelas mendapat larangan keras, tak kuasa untuk tidak mencubit lagi.

"Aww!!"
Matanya berkilat menatap wanita yang lari terbirit-birit setelah mencubit pipinya untuk kali kedua.

"Apa??!!"

Teman lelaki imut tersebut menghindari tatapan tajam nan menusuk itu.

Dia kesal!
Pagi-pagi sudah ada yang memperlakukannya demikian.
Mencubit pipi adalah hal yang memalukan untuknya. Sikap cool lelaki itu bisa turun jikalau itu terjadi.
Dan itu telah terjadi. Ia bisa lihat, pandangan mata temannya ketika wanita tadi mencubit.

"Arggghhhhh!!!!"

***

Bel berbunyi.
Siswa-siswi keluar kelas dengan tidak tertib. Setelah itu berpencar ke tempat yang memang sudah tertuju dari pelajaran dimulai.

Salah satu yang menjadi bagian adalah wanita bernama Seohyun. Ia ikut berdesak-desakkan. Lalu membeludak entah kemana sebab larinya tidak jelas.

Berhasil keluar dari kelas, ia lari ke sekeliling. Diam sejenak. Menepuk jidat. Lalu lari ke kelas lagi.
Keluar dari sana, ia membawa seorang manusia yang ditarik paksa.

"Aku hampir saja melupakanmu, kawan. Hahaha."

Teman Seohyun cemberut. Ia sedang malas keluar kelas namun ditarik paksa makhluk jadi-jadian di sampingnya.

"Aku ingin mengajakmu bertemu lelaki imut."

"Maksudmu siapa?"

"Aku tak tahu. Haha. Sudah, ikut saja."

Seohyun membawa temannya ke kelas yang dulu pernah ia tempati.

"Sepertinya dia dari kelas ini."

Mereka melongokkan kepala ke pintu.
Cuma beberapa orang yang masih berada di dalam. Dan untungnya, yang mereka cari ada dalam bagian yang dimaksud.

"Lelaki yang sedang mengorek hidungnya, itu??"

"Tidak!!! Lelaki yang sedang membaca buku."

Teman Seohyun melotot. Sejurus berikut, ia tarik kepala Seohyun.

Debat mulut di tepi pintu kelas 2 terjadi.

"Maksudmu Kyuhyun??"

"Ohhh, jadi namanya Kyuhyun."

Teman Seohyun menepuk mukannya. Sikap sang sahabat teramat ... euhh!

"Kyuhyun, kau bilang lelaki imut? Dia itu lelaki keren yang populer di sekolah kita. Dia idaman untuk kaum hawa!!"

"Entahlah. Dia sungguh imut di mataku. Bukan keren.
Lagi pula, aku tidak mengidamkannya."

"Lalu?"

"Aku ingin menjadikannya adikku."

Gubrak!!

***

Sejak kejadian tabrakan itu, Seohyun kenal dengan pria yang katanya populer.
Populer?
Tapi kenapa Seohyun baru mengenalnya?

Hari-hari Seohyun dilalui dengan membuntuti Kyuhyun. Mencari tahu seluk beluk Kyuhyun.
Ia ingin menjadi orang nomor satu yang bisa menjawab dengan benar dan mendetail tentang sosok imut bernama Cho Kyuhyun.

Ternyata yang menyukai lelaki imut sangat banyak. Wanita itu tersadar. Kalau bagi wanita lain, Kyuhyun adalah sosok idaman. Namun di matanya, lelaki itu tak lebih dianggap dari seorang adik.

"Tapi lucu juga ya, kalau kau naksir dengannya. Dia lebih muda darimu. Hahaha."

"Dari awal aku memang menganggapnya cuma adik, Sica."

"Kamu menganggapnya adik? Sebelum menganggap, tanya dulu pada yang bersangkutan. Dia mau kamu anggap gitu gak?"

Seohyun mengerucut sebal. Ia aduk-aduk minumannya yang tersisa setengah.

Seohyun memang belum tanya pada lelaki itu. Tapi kira-kira, apakah dia mau?

"Eh, Seo! Itu adikmu!!"

Seohyun menoleh ke arah telunjuk Jessica.

Kumpulan lelaki keren berjalan gagah memasuki kantin. Salah satu dari mereka, terdapat lelaki imut yang di mata Seohyun saat ini, sedang berusaha untuk terlihat keren.

"Lelaki imut, tetaplah imut!!"

Belum semenit mereka ada di sana, sudah diserbu banyak wanita. Tak mau kalah, Seohyun ikut menyerbu.
Cuma ia bukan ingin menyatakan perasaan seperti wanita lain.
Ia ingin mengajak lelaki imut untuk menjad adiknya.

"Kyu!!"

"Hyaaa!"
Kyuhyun agaknya masih kesal dengan kejadian waktu itu.
Menjadikan wanita aneh di depannya sebagai sosok yang harus dihindari.

"Sstss, hey! Lihatlah mereka," hasut lelaki keren lain untuk mengajak menyaksikan drama Seohyun dan Kyuhyun.

"Kyu!"

"Hyaaa!!"

Seohyun memandang malas ekspresi ketakutan itu. Keimutan Kyuhyun tak terlihat jadinya.

"Kyu!"

"Hyaaaa!!"

"Bisakah memasang ekspresi yang lain."

Sekarang ekspresi berubah. Menjadi kesal.
Ini salah satu ekspresi favorit Seohyun.

"Maukah kau menjadi adikku?"

Tbc

Saya datang dengan cerita ini. Semoga suka.

Saya suka!
Saya suka!

[FF SEOKYU] KADEK (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang