Happy Reading
"Maukah kau menjadi adikku?"
Bibir bawah terasa berat. Hingga jatuh begitu saja.
Membentuk goa mulut yang amat lebar.Lelaki itu ingin, untuk saat ini, tidak ada yang mendengar ucapan wanita aneh di depannya. Dan terpenting tidak ada yang menyaksikan ajakan 'menjadi adik' ini.
"Cieeeeeee."
Seperti robot. Kaku.
Kepala menoleh ke sekeliling semacam makhluk berbadan besi mencari musuh."Mampus!! AKU!!!"
Kyuhyun menarik paksa wanita aneh yang diharapkan hilang ditelan bumi. Menjauh dari penonton sialan.
Kyuhyun mendengar. Meski sudah jauh ia menarik wanita aneh pergi, teriakan 'cieeee' masih menggema. Bahkan semakin keras suaranya.
"Kau mau membawaku kemana?"
Sampai di tempat sepi, mereka berhenti.
"Apa yang Nona, lakukan padaku?"
Wanita itu mendadak mengukir senyum.
Ia suka panggilan itu.
"Nona, membuatku malu."
Bibirnya mengerucut.Mereka berhadapan dengan jarak lumayan dekat. Tinggi badan si lelaki yang lebih tinggi, membikin Seohyun harus mendongak.
Kyuhyun memang lelaki keren. Seohyun mengakui.
Tubuh badan tinggi, kulit putih, wajah tampan, badan yang atletis meski belum pernah lihat badan tanpa pakaian. Memang sungguh keren. Dan mungkin sempurna.
Tapi kesenangan lelaki itu beraegyo, membuat semua yang disebutkan berbeda di mata Seohyun.Kyuhyun, memang lelaki idaman. Namun buatnya, Kyuhyun adalah sosok adik idaman.
"Memang apa yang kulakukan padamu?"
Seohyun berusaha bersikap dewasa. Mengingat dia lebih tua di sini. Pun, ia ingin terlihat sempurna di hadapan Kyuhyun--adiknya."Kenapa Nona, mengatakan itu, tadi?"
"Aku serius dengan ucapanku, Kyu. Kamu mau menjadi adikku?"
Terkejut, sebenarnya. Walau bukan yang pertama ia mendengar ini.
"Aku tidak tahu apa yang Nona, katakan."
Kedua tangan disembunyikan di dalam saku."Di rumah, aku adalah anak satu-satunya dari keluargaku.
Yaaa, aku sangat kesepian. Mempunyai adik sepertinya akan membuatku tak kesepian lagi.""Tapi kenapa harus aku??"
"Kamu, imut sekali."
Kyuhyun mengerucutkan bibir.
"Tuh kan imut!!"
Tersentak.
Pekikan yang menusuk gendang telinga secara tiba-tiba."Aku tidak imut! Aku keren."
"Hanya badanmu yang tampak keren. Tapi wajah dan celotehanmu imut.
Kau sungguh imut, Kyu. Aku ingin menjadikanmu adikku!!"Terlampau bahagia. Sebut saja begitu.
Berada sedekat dan selama ini.
Seohyun bisa memandang berbagai ekspresi dengan jarak dekat."Nona, aku tak tahu harus bagaimana."
"Jadilah, adikku, Kyuhyun."
"Apa untungnya untukku? Aku sudah mempunyai kakak perempuan."
"Mempunyai dua kakak perempuan lebih seru loo."
"Tidak. Mempunyai satu kakak perempuan sudah sangat menyiksa hidupku. Apalagi mempunyai dua."
"Aku tidak tahu ada masalah apa kau dengan kakakmu, tapi ... aku tidak akan bertingkah seperti kakak perempuanmu yang membuat kamu tersiksa."
Kyuhyun diam.
Berpikir."Baiklah, Nona."
Usapan bertujuan mengacak-acak tatanan rambut Kyuhyun terasa nyaman. Tak sadar, Kyuhyun menikmati sentuhan kecil itu.
"Kau seperti anak kecil yang mudah diajak negosiasi."
Kemudian dengan langkah ringan, Seohyun undur diri.Memegang kepala. Usapan itu masih membekas di sana.
"Dia terlalu cantik untuk mengajakku menjadi adiknya. Harusnya ... Hahahahaha."***
Mereka berputar-putar. Kedua tangan terpaut. Senyum mengiringi tiap perputaran mereka. Helai-helai rambut bergerak, menari-nari, ikuti gerakan berputar dua gadis itu.
Meski satu dari mereka tak mengerti kenapa harus lakukan ini.
Lakukan saja, tanyanya nanti-nanti.Waktu yang dinantikan akhirnya berakhir.
Itulah harapan gadis yang tak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini."Aduh, kepalaku pusing."
Jessica memegang kepalanya yang berputar-putar.
Seohyun tak merasa pusing. Rasa bahagia sungguh mendominasi lalu menghalangi perasaan lain yang ingin unjuk diri.
"Kyuhyun, mau menjadi adikku!!!!!"
"Jadi ini alasan kenapa kita berputar-putar?"
Seohyun angguk-angguk.
Mereka berdiri di tepi gerbang. Siswa-siswi keluar dari gerbang tersebut. Sudah waktunya jam pulang memang.
Dua gadis itu berdiri di sana bukan tanpa sebab.
Namun sesungguhnya, hanya satu gadis saja yang punya tujuan."Jadi, di sini kita sedang apa?"
"Aku ingin pulang bersama adikku."
"Apa harus sampai seperti itu?"
Seohyun angguk-angguk.
Jessica bingung sendiri.
Andai di depannya ada kaca. Ia ingin melihat tubuhnya yang berisi ruh aneh ini."Lalu kenapa aku di sini? Lalu kenapa aku tidak pergi? Aku pergi dulu, Seo."
Seohyun tak peduli. Matanya sibuk melihat-lihat siswa-siswi yang masih berhambuaran.
"Mana lelaki itu?"
Ketika yang keluar mulai sedikit. Seohyun semakin dekat dengan seseorang yang dicari.
"Itu dia!!"
Bersama teman-temannya yang lain. Teman-teman yang keren!
"Hay, Saeng!!"
Kyuhyun terkejut. Saat itu pula, suara roh halus kembali terdengar.
"Cieeeeeeeee."Berusaha menutup telinga tanpa menyumpal apapun. Namun masih sanggup terdengar.
Tentu saja!!"Nona, sedang apa di sini??"
"Cieee, 'Nona' sudah jadi kakak dan adik nih yeeeeee."
Malu!
Ingin menyangkal.
Tapi, apa itu tak masalah?Beberapa tangan jahil berusaha mendorong tubuh Kyuhyun agar mendekat ke sang 'Nona'.
Lelaki itu sangat malu. Pipinya merona. Ia seperti tidak jantan dan keren kalau seperti ini jadinya.
Adalah hal yang memalukan saat wanita yang disebut 'Nona' menghampiri adiknya ke sekolah.
Tapi kenapa saat itu, Kyuhyun mau menjadikan Seohyun seorang kakak perempuan?
Percaya atau tidak, ia begitu yakin dengan ucapan wanita aneh di sampingnya waktu itu.
Karena sebetulnya, ia tak suka mempunyai kakak perempuan yang dipunya sekarang. Ia ingin mempunyai kakak baru. Yang lebih baik dari kakak perempuan kandung ia."Dia bukan Nonaku!!" Kyuhyun menyangkal. Walau sudah tertangkap basah.
"Lalu dia siapamu, Kyu? Sudah jelas sekali."
"Di ... dia kekasihku."
Tbc
Aku gak tahu gimana cerita ini di mata kalian.
Semoga suka.Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF SEOKYU] KADEK (sudah terbit)
Fanfiction"Orang-orang menganggapnya keren, tapi aku menganggap dia tak lebih dari pria imut yang berusaha membuat dirinya tampak keren. Orang-orang mengatakan, dia adalah lelaki idaman bagi setiap wanita. Tapi tidak untukku. Dia memang idaman untukku. Namun...