Hari ini adalah hari kedua Taehyung berada di Busan. Ia bangun pagi-pagi sekali. Ia tak ingin ketinggalan hari ini, dimana ia akan mencari namja yang mirip dengan Jungkook itu. Memulai lebih awal akan lebih baik, kan?
Tep!! Tep!! Tep!!
Taehyung menuruni tangga dengan langkah terburu-buru. Ia mengenakan jaket dengan tergesa-gesa. Taehyung tak ingin menyia-nyiakan waktunya.
"Ya! Neo eodiya?" Tanya Namjoon yang melihat Taehyung keluar dari kamarnya dengan terburu-buru.
"Ah, aku harus keluar hyung. Ada yang harus aku lakukan." Ucap Taehyung. Ia berjalan keluar dengan menenteng tasnya. Hari ini Taehyung ada kelas siang, jadi sebaiknya Taehyung memulai pagi hari untuk menemukan namja itu.
Taehyung tak tau harus mencarinya dimana? Taehyung hanya bertemu di depan rumahnya dan ketika di jalan siang itu. Dan Taehyung tak tau apa ia bisa bertemu dengan namja itu tadi atau tidak.
Taehyung duduk di bangku sebuah taman. Sudah cukup lama ia berputar-putar untuk mencari namja itu. Dan kini Taehyung memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya di bangku taman ini.
Taehyung melirik jam tangan yang melilit di tangannya. Hampir jam sebelas. Dan mata kuliahnya akan berlangsung jam dua belas. Sepertinya ia harus menyudahi acara mencari namja itu. Ia akan melanjutkannya ketika malam. Berharap namja itu akan melewati depan rumahnya kembali.
Aku harus menemukannya. Semangat, Taetae.
.
.
.
Taehyung berjalan keluar dari kampusnya. Ya.. kuliahnya sudah selesai. Dan kini Taehyung hendak melanjutkan kembali pekerjaanya yang tertunda. Mencari namja manis itu.Taehyung duduk di halte bus. Ia tengah menunggu bus yang akan membawanya ke tempat tujuannya. Entahlah, sebenarnya Taehyung tak tau akan kemana? Ia hanya menuruti kata hatinya saat ini. Hey.. sejak kapan Taehyung selalu menuruti kata hati? Heol!
"Aish, sial! Kenapa bisa kalah lagi?!" Umpat seorang namja yang duduk di samping Taehyung. Sepertinya namja itu tengah bermain game sembari menunggu busnya datang. Namja itu terlihat kesal ketika ia kalah dalam permainannya.
Taehyung menoleh dan melihat wajah namja itu dari samping. Taehyung sedikit menatap lama. Sepertinya ia tak asing dengan wajah namja di sampingnya. Hey.. bahkan luka yang membiru diwajah namja itu, membuat Jungkook teringat namja waktu itu.
"Aish! Aku tak mau memainkan permainan ini! Menyebalkan saja!" Ucap namja itu. Ia menyimpan ponselnya dan melepas earphone yang sedari tadi tergantung rapi di telinganya. Namja itu mendongakkan kepalanya menatap kedepan lalu menoleh kesamping.
Mata namja itu membulat bersamaan dengan Taehyung yang sedari tadi mengamati namja di sampingnya itu.
"Neo?!" Ucap namja itu dengan menunjuk Taehyung.
"Jungkook? Kau.. kau benar-benar Jungkook, kan?" Ucap Taehyung tanpa memperdulikan tatapan tajam namja manis di depannya itu.
"Aish! Kenapa dengan ahjussi ini? Bagaimana dia tau namaku?" Gerutu namja yang ternyata bernama Jungkook.
"Jadi, kau.. Jungkook? Kim Jungkook?" Ulang Taehyung. Jungkook sedikit tersentak dengan perkataan Taehyung.
"Aish jinjja.. mian ahjussi, tapi sepertinya kau salah orang." Ucap Jungkook mencoba menghentikan aksi Taehyung.
"Ani. Aku tak salah orang. Kau adalah Kim Jungkook, nan dongsaengi." Ucap Taehyung yang membuat Jungkook terkejut.
"Ya, ahjussi. Apa kau melupakan kejadian kemarin, huh? Kau tau kan kalau aku tak punya keluarga sama sekali. Bagaimana bisa kau menyebutku adikmu? Cih." Jungkook mendecih mendengar perkataan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Call Me Hyung [END]
Fanfiction[SEQUEL "SAYONARA, HYUNGIE"] Dua tahun setelah kepergian Jungkook, Taehyung dan Namjoon pindah ke Busan, dimana kenangan masa kecil Taehyung dan Jungkook tercipta dulu. Hingga Taehyung melihat sosok yang membuatnya membatu di tempatnya. "J-Jungkook...