Braakk!!
"Hajima!!"
Dino menoleh ketika mendengar sebuah suara mengintrupsinya. Dino terkejut ketika melihat sosok yang berdiri di ambang pintu dengan nafas terengah-engah.
"Hoshi hyung.." lirih Dino.
Sosok yang tak lain adalah Hoshi berjalan mendekat kearah Dino. Ia menatap lekat adiknya yang kini sudah tumbuh besar. Berapa lama ia sudah tak bersama dengan adiknya itu?
"Kau sudah besar ternyata. Lihatlah, bahkan kau lebih tinggi dariku." Ucap Hoshi mencoba seakrab mungkin dengan Dino.
"Apa yang kau lakukan disini, hyung?" Ucap Dino dengan nada dingin.
"Lee Chan-ah.."
"Nae ireum Lee Chan aniya! Nae ireum Dino." Ucap Dino dengan nada tinggi.
"Ani, neo ireum Lee Chan. Dan sampai kapanpun, neo ireumi Lee Chan." Ucap Hoshi setenang mungkin. Meski kini dirinya ingin sekali merengkuh tubuh namja yang ada di hadapannya ini dengan erat. Menyalurkan rasa rindu yang teramat dalam.
"Mianhae. Naega jeongmal mianhae. Seharusnya hyung tak pergi meninggalkanmu, Lee Chan-ah. Mianhae." Ucap Hoshi dengan nada penuh rasa bersalah. Dino hanya mendecih mendengar perkataan hyungnya itu.
"Hyung mohon, lepaskan Jungkook dan temannya. Hyung mohon jangan sakiti mereka." Ucap Hoshi dengan nada memohon.
"Melepaskan mereka? Geurae, aku akan melepaskan mereka. Keundae.." Dino menatap Jungkook yang kini sudah berdiri dengan tatapan tajam.
"Setelah aku membunuh dia!!" Seru Dino. Dino mengarahkan pistolnya kearah Jungkook.
"Andwae!"
Door!!
Door!!
Door!!
"Akhh!!"
Jungkook terpaku ketika tiga tembakan berturut-turut mengarah padanya. Hoshi yang melihat itu terkejut. Ia mematung di tempatnya. Sedangkan Dino, ia hanya menatap dingin dan datar.
Brugh!
Tubuh Jungkook terhuyung kebelakang karena tak kuat menahan beban sosok yang memeluknya. Menjadikan dirinya sebagai perisai pelindung dari peluru-peluru itu.
Ya.. Jungkook selamat. Ia tak tertembak sama sekali. Namun sosok di hadapannya ini yang merasakan panasnya peluru-peluru itu.
"N-neo.. gwenchana?" Tanya sosok itu dengan nada terputus-putus.
"Ahjussi gila.." lirih Jungkook. Sosok yang ternyata adalah Taehyung, hanya tersenyum mendengar perkataan Jungkook.
"Kau.. masih mem.. manggilku.. seperti itu.. Se-tidak-nya.. panggil aku.. hyung di.. saat seperti ini.." ucap Taehyung dengan nada berguraunya.
"Jangan bergerak! Kalian semua telah di kepung!" Sebuah nada memerintah membuat Dino dan anak buahnya hanya bisa berdiam diri di sana. Banyak polisi yang masuk dan meringkus semua anak buah Dino termasuk Dino.
Hoshi bergegas melepaskan Vernon yang terduduk di lantai dengan kaki dan tangan terikat. Vernon masih mematung melihat apa yang terjadi di hadapannya itu.
Jungkook duduk, ia sudah terlepas dari ikatanya. Ia mengangkat kepala Taehyung dan memangkunya. Taehyung menatap dengan pandangan sayu.
"A-aku.. senang.. k-kau.. tak apa-apa.. Jika.. a-aku pergi.. nanti.. aku harap.. kau.. bisa bahagia.." ucap Taehyung. Perlahan ia menutup matanya. Jungkook panik seketika.
"Ya! Ahjussi gila! Ireona!! Ireonayo! Jebal ireona!!" Teriak Jungkook, dengan menggoyangkan tubuh Taehyung. Namun sosok itu tetap menutup matanya. Tak ada pergerakan sama sekali dari Taehyung untuk membalas perkataan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Call Me Hyung [END]
Fanfic[SEQUEL "SAYONARA, HYUNGIE"] Dua tahun setelah kepergian Jungkook, Taehyung dan Namjoon pindah ke Busan, dimana kenangan masa kecil Taehyung dan Jungkook tercipta dulu. Hingga Taehyung melihat sosok yang membuatnya membatu di tempatnya. "J-Jungkook...