Pagi yang cukup cerah, terlihat banyak kesibukan yang terjadi di sebuah rumah sakit. Terlihat Woonu berjalan dengan langkah lebar. Ia sesekali tersenyum ketika melihat perawat atau pegawai rumah sakit menyapanya.
Cklek!
Woonu masuk kedalam sebuah ruangan. Seperti biasanya, ia harus melakukan pengecekan pada Jungkook setiap hari.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Woonu.
"Baik, hyung." Ucap Jungkook.
"Baguslah. Aku akan memeriksa kondisimu." Ucap Woonu. Jungkook mengangguk dan membiarkan Woonu memeriksa kondisinya.
Brak!!
Woonu dan Jungkook menoleh ketika pintu ruangannya di buka dengan keras. Mata Jungkook membulat ketika melihat sosok yang berdiri di depan pintu.
Sosok yang tak lain adalah Namjoon, berjalan masuk kedalam ruangan Jungkook dengan wajah emosi.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Namjoon dengan nada emosi.
"Namjoon-ah, kita bicarakan diluar." Ajak Woonu agar Namjoon tak emosi pada Jungkook.
"Aku tak butuh penjelasanmu, hyung! Aku ingin mendengar langsung dari mulut anak ini! Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Namjoon dengan menahan emosinya.
"A-aku.. aku.." Jungkook berucap dengan terbata-bata. Entah kenapa ia menjadi sedikit ketakutan dengan Namjoon ketika melihatnya sedang emosi.
"Cepat katakan, Jungkook-ah!! Apa yang kau lakukan disini?!" Bentak Namjoon.
"Geumanhae, Namjoon-ah!! Jangan membuat keributan disini. Kita bicarakan diluar saja." Ucap Woonu dengan nada tegas. Namjoon tak bisa di kendalikan jika tidak dilawan dengan emosi.
"Istirahatlah, jangan terlalu dipikirkan. Arraseo?" Ucap Woonu. Jungkook hanya mengangguk. Woonu keluar dari kamar rawat Jungkook dengan membawa Namjoon.
Setelah diluar kamar Jungkook, Woonu menatap tajam kearah Namjoon. Namjoon menghela nafas kasar.
"Apa kau sudah tenang sekarang?" Tanya Woonu dengan nada dingin pada Namjoon. Namjoon mengangguk.
"Jungkook.. dia memiliki gumpalan di otaknya. Dia baru saja menjalani oprasi pengangkatan beberapa hari yang lalu." Jelas Woonu. Namjoon menatap dengan tak percaya kearah Woonu.
"Jungkook memintaku untuk merahasiakannya dari kalian. Ia tak ingin membuat dirimu cemas. Apa lagi, Taehyung. Dia baru saja sadar dari komanya. Dan aku mohon padamu, karena kau sudah mengetahuinya, jangan beritahu Taehyung. Kondisi Taehyung masih belum sepenuhnya pulih. Aku tak ingin tiba-tiba kondisinya drop ketika mendengar keadaan Jungkook." Ucap Woonu. Namjoon menunduk dan mengangguk paham. Woonu menepuk pundak Namjoon.
"Tenanglah, Jungkook sudah tak apa-apa. Untung saja, Jungkook segera menghubungiku ketika mengatakan kepalanya sakit. Dan aku bisa melakukan tindakan lebih lanjut setelah mengetahui jika di kepalanya terdapat gumpalan. Dia akan baik-baik saja setelah ini." Ucap Woonu, mencoba menenangkan Namjoon.
"Gomawo, Woonu hyung. Kau sudah merawat Jungkook selama ini." Ucap Namjoon. Woonu hanya tersenyum.
.
.
.
Cklek!Namjoon masuk kedalam ruang rawat Jungkook. Ia melihat Jungkook yang masih tertidur. Hari ini adalah hari ke sembilan Jungkook dirawat. Ya.. meski Jungkook sudah bisa melakukan apapun. Tapi, Woonu masih melarangnya untuk pulang. Ia tak ingin kejadian yang tak diinginkan terjadi ketika di rumah nanti. Dan jadilah sekarang, Jungkook masih menghuni kamar ini dan sekarang masih tertidur.
Namjoon berjalan kearah Jungkook. Menatap wajah damai namja manis itu. Entah kenapa, Namjoon seperti melihat wajah Kim Jungkook. Mereka memang mirip, tapi Namjoon bisa merasakan mana yang Kim Jungkook, dan mana yang Jeon Jungkook. Tapi saat ini, Namjoon seperti merasakan kehadiran Kim Jungkook disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Call Me Hyung [END]
Fanfiction[SEQUEL "SAYONARA, HYUNGIE"] Dua tahun setelah kepergian Jungkook, Taehyung dan Namjoon pindah ke Busan, dimana kenangan masa kecil Taehyung dan Jungkook tercipta dulu. Hingga Taehyung melihat sosok yang membuatnya membatu di tempatnya. "J-Jungkook...