Chapter 12 (END)

8K 581 23
                                    

Jungkook kini duduk disalah satu meja cafe dengan seorang pelayan namja yang masih setia memandangi dirinya. Jungkook terlihat sedikit risih melihatnya.

"Chogiyo, agassi. Kenapa anda masih disini? Saya merasa sedikit tak nyaman." Ucap Jungkook, mencoba membuat namja dihadapannya ini pergi.

"Jungkook? Kau.. Jungkook kan?" Tanya namja itu.

"Ne, saya Jungkook. Dari mana anda mengetahui nama saya?" Tanya Jungkook dengan bingung.

"Kau tak mengenalku? Aku Jimin, teman Taetae. Dulu kita selalu berbicara bersama dan saling bergurau satu sama lain. Apa kau tak mengenalku?" Tanya namja yang ternyata Jimin itu. Jungkook terdiam sejenak.

"Anda salah orang. Yang anda maksud mungkin Kim Jungkook. Saya Jeon Jungkook." Ucap Jungkook membenarkan. Jimin tertegun sejenak.

"Jadi kau bukan Kim Jungkook? Chamkkan, dari mana kau mengenal Kim Jungkook?" Tanya Jimin yang menyadari sesuatu yang ganjil.

"Dari seorang ahjussi gila yang tak sengaja bertemu di sebuah halte bus. Dia benar-benar gila. Sampai-sampai menjadi stalkerku." Ucap Jungkook sambil menyesap capucinonya.

"Ahjussi.. gila? Nugu?" Tanya Jimin, bingung.

"Dangsineun chingu." Ucap Jungkook.

"Taetae?" Ucap Jimin. Jungkook hanya mengangguk.

"Dia sampai sebegitunya melihat dirimu? Menjadi stalker. Aish, itu bukan gaya dari seorang Kim Taehyung." Ucap Jimin dengan terkikik kecil membayangkannya.
.
.
.
Setelah bertemu dengan Jimin, salah satu teman Taehyung, Jungkook kembali melanjutkan jalan-jalannya. Ia menyusuri sebuah trotoar yang akan membawanya entah kemana.

Jungkook berjalan terus sampai berada di sebuah lapangan basket. Ada dua orang yang sedang bermain disana. Jungkook hanya menatap sekilas lalu kembali berjalan.

Dugh!

"Akhh!!"

Sebuah bola basket tak sengaja melayang kearah Jungkook, dan mengenai kepalanya. Cukup keras sampai Jungkook memekik. Kepalanya terasa sedikit pusing, mengingat kepalanya pernah dioprasi waktu itu.

"Neo gwenchana? Mian aku tak seng- Jungkook-ah?"

Jungkook mendongakkan kepalanya. Menatap sosok namja yang ada di hadapannya. Namja pucat itu menatap Jungkook dengan pandangan membatu.

"Agassi?" Panggil Jungkook pada sosok namja yang masih terdiam di tempatnya itu. Jungkook menggoyangkan tangannya di depan namja itu.

"Ya! Yoongi-ya, neo wae- Jungkook?"

Namja lain datang menghampiri Jungkook dan namja pucat itu. Namja yang datang itu juga ikut membatu ketika melihat Jungkook. Dan jadilah, dua namja itu mengalami patung syndrom secara mendadak.

Jungkook bingung, apa yang harus dilakukannya. Ia menghela nafas pelan. Tak ada yang harus dilakukannya sebenarnya. Jungkook hendak berjalan pergi.

"Chamkkan."

Sebuah suara menginterupsi Jungkook untuk berhenti. Ia mengentikan langkahnya dan berbalik menghadap dua namja yang sepertinya sudah kembali dalam keadaan nomalnya.

"Neo.. Jungkook. Kau Jungkook, kan?" Tanya namja yanh datang terakhir. Jungkook hanya menghela nafas pelan.

Sepertinya, hari ini akan menjadi hari yang melelahkan untukku.
.
.
.
"Jadi, kau bukan Kim Jungkook?" Tanya namja pucat, yang ternyata adalah Yoongi. Jungkook mengangguk. Ya.. Jungkook kembali menjelaskan pada dua namja ini.

"Wah.. kalian sangat mirip. Aku tadi sampai shok melihat Kim Jungkook hidup kembali." Ucap namja yang lain, yang ternyata Seokjin.

"Ne, begitulah." Ucap Jungkook dengan nada lelahnya. Ia melidik bola basket yang ada di tangan Yoongi.

Please Call Me Hyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang