Selamat pagi tuan,
Pagi ini aku terlambat bangun karna malam panjang yang kuhabiskan bersama rindu.
Rintik-rintik kecil mulai membasahi aspal jalanan yang ramai,
Orang berlalu lalang menciptakan keramaian.
Mungkin mereka tergesa-gesa juga karna sibuk merindu? Ah tidak, mungkin mereka habis melewati malam dengan bercinta.
Tuan, pagi ini untuk kesekian kalinya kau menemaniku selama perjalanan. Lebih tepatnya menggantung di pikiranku yg entah kapan akan lupa.
Jika hujan dapat melunturkanmu dalam ingatan, mungkin tubuhku sudah kuyup sekarang .
Tapi rintik - rintik hujan di pagi ini justru mengembalikan ingatan tentangmu yang semakin menjadi.
Kau tahu? Jakarta sejuk pagi ini, walau sebetulnya tetap pengap dengan polusi dimana-mana.
Andai bisa, aku ingin melewati pagi ini bersamamu.
Duduk di balik punggungmu yang kokoh, sembari menyandarkan kepalaku disana.
Namun nyatanya, punggungmu saja hanya dalam ingatan, tak nampak dalam penglihatan.
Tuan, aku rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Air Hujan
PoetryIni hanya kumpulan bait-bait puisi, baris-baris kalimat kehidupan layaknya tetesan-tetesan air hujan. Mungkin kalian juga pernah mengalaminya. Puisi bagiku adalah jiwa yang murni, tercipta dengan rasa dan terjadi secara tiba-tiba. Makna dari seti...