Lagi..
Di hari yg tentram,
Di malam yg temaram akan damai,
air mata meluncur bebas,
Sesak dan tercekatnya kerongkongan kembali menyakiti,
Berbagai macam umpatan untuk menutupi hati yg sarat akan luka mengalir begitu saja dalam akal pikiran.
Betapa rapuhnya diriku?
Andai kalian tahu,
Ada sesosok gadis yg meringkuk sendirian di pojok kamar dengan bahu yg bergetar air mata membanjiri kaos yg menutupi sebagian wajahnya, tak ada suara isakan, semua dapat ia redam sendirian, tapi luka itu? Sampai kapan akan tetap tinggal?Sebegini kejamnyakah kegagalan pada seorang gadis kecil yg naif pada sebuah kerapuhan?
Tuhan..
Andai ada yg bisa aku bagi padamu, aku ingin kau mengambil sedikit saja luka ini untuk mengurangi sesakku saat menangis tanpa suara.
Sungguh ini sangat menyiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Air Hujan
PoetryIni hanya kumpulan bait-bait puisi, baris-baris kalimat kehidupan layaknya tetesan-tetesan air hujan. Mungkin kalian juga pernah mengalaminya. Puisi bagiku adalah jiwa yang murni, tercipta dengan rasa dan terjadi secara tiba-tiba. Makna dari seti...