W 7

1K 98 9
                                    

"Kak, kayanya kak Arya suka sama kakak deh?" Tebak Naomi,

"ga lah, perasaan Nao aja"

"perasaan gmana? orng tiap hari kak Arya main ke kantor kakak, kaya ga ada kerjaan" oceh Naomi,

"Nao cemburu?" terka Ve,

"sedikit. Abis dia sok perhatian gitu, bikin sebel" jawab Naomi,

Ve terkekeh geli, Naomi benar benar jujur,

drrrtttt

Hp Ve berbunyi, menandakan ada telpon masuk,

Naomi mendengus kesal membaca nama si penelepon yang tertera di layar,

"Tu kan. baru diomong, udah telpon aja. Pasti Kak Arya lagi nungguin kak Ve di bawah" Oceh Naomi,

"ihh,, kamu tu nggemesin banget" ucap Ve sambil mencubit pipi Naomi,

"apaan si kak?" kesal Naomi,

"makannya jangan ngomel ngomel terus. Bikin gemes" goda Ve,

telepon genggam Ve terus bersering,

"kenapa ga diangkat?" tanya Naomi,

"biarin aja. Lagi males" jawab Ve,

"Kamu mau makan apa? nanti kita delivery aja" Usul Ve,

"apa aja deh. Aku ngikut kakak, yang penting jangan roti sma kopi"

"Hahaha,, ok ok. Siniin handphone kamu"

Naomi mengerutkan keningnya, "handphone Nao?"

Ve memutar bola matannya malas, "iya siapa lagi?"

"Itu kan handphone kakak masih teriak teriak, ga enak klo di reject" terang Ve,

Naomi mengangguk mengerti lalu menyerahkan telepon pintarnya,

 Ve segera memesan makanan untuk mereka berdua.

+++++++

jeduarrrrr

prangggggg

"Kak Ve" jerit Naomi,

Ve yang sedang berada di ruang kerjanya berlari keluar karna mendengar jeritan Naomi,

Naomi yang melihat kedatangan Ve berlari memeluk Ve,

"Kak" rengek Naomi sambil menunjuk kaca depan rumah Ve yang sudah tak berbentuk,

"Nao di sini dulu. Kakak mau cek" ucap Ve, namun Naomi malah semakin mengeratkan pelukannya, enggan berpisah dari Ve,

Ve melepaskan pelukan Naomi, "tunggu di sini, sebentar aja" titah Ve,

kali ini Naomi mengangguk. Ia segera meloncat ke sofa, berbaring, menyembunyikan wajahnya di lekukan sofa dan menutupi telinganya dengan bantal sofa,

Ve mendekat ke arah pecahan kaca perlahan lahan,

batu batin Ve,

Ve menilik ke depan rumahnya berharap menemukan sesuatu, namun hujan deras disertai petir menghalangi arah pandangannya,

tiba tiba...

"siapa di sana?" teriak Ve, ketika sesosok pria terlihat saat cahaya kilat menyambar,

praannnggggg

kaca yang tersisa kembali pecah karna lemparan batu,

"shit" pekik Ve yang terkejut,

Ve memungut 5 batu yang tergeletak dilantai. Tidak ada kertas yang membalut batu itu,

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang