Dia..

264 12 0
                                    

"Aku antar kamu pulang sekarang" ucap Rakka sambil membantu ku untuk bangun dan naik menuju motornya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Hening..

Motor Rakka melesat sangan cepat, tanpa disadari Reyfa berpegangan pada pundak Rakka. Pikiran jail pun terlintas dibenak Rakka.

"Fa..?" Suara Rakka memecah keheningan.

"Hmm?" Suara gadis yang lesu itu terdengar agak kecil.

"Pegangan di pinggang aja nanti kalo jatoh gue gak mau tanggung jawab" ucapnya sambil cengengesan namun masih terfokus pada jalanan.

"Hemm ya ya" suara lesu itu kembali terdengar. Tanpa ragu Reyfa berpegangan pada Rakka dengan tangan yang melingkari pinggangnya.

Heningg..

"Mampus ini gue kenapa ya? Ko dag dig dug gini? Reyfa makan apasih bikin gue gugup gini? Faaaa kenapa lo manis banget si" ucap Rakka dalam hati. "Idih gue ngapa yak jadi tijel ples salting gini" melanjutkan pembicaraannya didalam hati.

"Wooyy ka! Kamu bilang apa tadi? Tijel itu apasih ka?" Gadis itu membuka suaranya

"Ha? Apa apa tijel? Gak bilang apa apa sih Rey.. lo salah denger kayaknya" membantah omongan Reyfa yang sulit dibayangkan.

Motor Rakka memasuki perumahan elit dan kemudian berhenti di halaman rumah yang sangat luas.

"Heyy.. turun lo udah sampe" ucap Rakka lembut sambil mengacak acak poni Reyfa yang agak sedikit lepek terkena guyuran hujan.

"Kk-oo? Ko kamu bawa aku kesini? Ini dimana? Aku mau pulang Rakka!" Perkataan Reyfa membuat Rakka tertawa kecil

"Reyfa ini rumah gue, yok masuk dulu" perkataan Rakka yang begitu manis membuat Reyfa heran dan merasa takut

"Mm-au ngapain kamu ngajak aku kerumah kamu? Aa-ku masih kecil ka jangan hancurkan aku" kata Reyfa sambil menampilkan ekspresi yang sangat membuat Rakka tertawa geli.

"Lo apaan si Rey? Emang gue mau ngapain lo sampe bakal ngehancurin masa depan lo Reyfaaa..??" Gaya bicara Rakka yang sedikit meledek membuat Reyfa sedikit tertawa.

"Sok imut kamu seperti-"

"Boneka santet? Anabel? Dan sebangsanya?" Potong Rakka sambil berjalan menggenggam Reyfa masuk ke rumahnya membuat cewe bertubuh mungil ini sedikit tersenyum.

Rumah ini begitu megah. Tiap sudut rumah yang Reyfa lewati saat ini di perhatikan dengan teliti. Bagaimana ia bisa menemukan istana di dunia nyata seperti sekarang?.

"Mbaa siapin bajunya alysa ya buat temen Aka!" Teriak laki laki bertubuh tinggi itu membuat seorang perempuan menyaut

"Iya den siap. Makanannya mau sekalian disiapin?" Ucap sebuah perempuan mengenakan baju daster dengan serbet di pundaknya.

"boleh boleh boleh banget" jawabnya dengan tangan yang dilipat dibdepan dada.

"Lo ikutin mba itu. Ganti baju lo pake baju alysa sepupu gue. Lo bakal sakit kalo masih pake baju basah ini" ucap Rakka panjang lebar dan hanya di balas dengan anggukan lembut dari seorang Reyfa.

"Mari mbaa..?"

"Reyfa mba" ucap Reyfa sambil memperlihatkan senyum manisnya.

Setelah mengganti pakaian Reyfa dibawa ke meja makan. Disitu sudah ada Rakka dan Zenifer adek sepupu Rakka yang sedang menginap untuk liburan.

"Ka? Siapa nih? Cantik juga ka? Baru kali ini lo bawa cewe kerumah nyet" bisik Zenifer agak sedikit keras hingga membuat gadis yang dibicarakan mendengarnya.

"Kecilin sedikit tolol suara lo nanti dia denger" kata Rakka sambil menempeleng kepala Zenifer.

"Arrrgggg, sakit tau ga!" Tetapi Rakka tidak menanggapi omongan Zenifer ia malah menyuruh Reyfa duduk.

"Fa duduk dulu kita makan bareng. Oia kenalin ini sepupu gue Zenifer orangnya emang aneh tapi baik ko" berbicara layaknya dengan seorang yang sangat dihormati dilakukan hanya untuk berbicra dengan Reyfa murid baru disekolahnya.

"Mama sama papa kamu mana ka? Ko gak ikut makan? Maaf aku jadi merepotkan" suara lembut gadis itu pun kembali keluar membuat jantung Rakka berdetak 2 kali lebih cepat.

"Mereka masih sibuk dikantor masing masing. Lo gak ngerepotin, cepet makan abis itu gue anter lo pulang" jawab Rakka sambil menyantap makanannya.

Setelah mereka selesai makan Rakka pergi menuju kamarnya dilantai atas untuk mengambil 2 buat jaket. Yang satu adalah jaket yang biasa ia kenakan saat mengendarai sepedah motor namun, yang satu lagi.. hemm adalah sebuah jaket perempuan berwarna biru muda lengkap dengan kupluk berpitanya itu.

"Nih pake ya biar ga dingin udah malem soalnya" kata Rakka sambil memberikan jaket milik Alysa itu.

"Punya siapa?" Jawab Reyfa dengan nada polosnya

"Alysa" dengan singkat Rakka menjawab. Reyfa pun tidak mengatakan apa apa lagi. Dia hanya mengikuti langkah kaki Rakka menuju tempat dimana ia memarkir sepedah motornya.

"Cepet naik nanti keburu larut malam" ucap Rakka sedikit gemas dengan ulah Reyfa yang sedikit manja.

"Iyaa sabar dong ka" jawab Reyfa sebelum-.

Bruukkk....

Motor besar itu terjatuh berserta Rakka dan Reyfa yang kakinya terhimpit body motor besar itu.

"Aww ka.. sakit" kata Reyfa sambil meringis kesakitan.

"Yaampun fa pelan pelan kalo mau naik. Diem dulu deh gue angkat dulu motornya. Huuh berat lagi" jawab Rakka sambil mengecutkan muka tampannya.

Reyfa hanya terdiam. Karna melihat Reyfa yang masih terdiam duduk di tempat asalnya saat dia tertiba motor itu dengan muka yang syhok akibat kejadian yang menimpanya barusan.

"Fa? Gapapa? Ada yang luka gak?" Kata Rakka dengan nada agak sedikit khawatir

"Gapapa bengkak dikit aja tuh." Menunjuk betisnya yang sedikit memar karna terkena bagian motor.

"Motornya rusak ya? Maaf ya Rakka aku hanya bisa merepotkan" lanjutnya sambil menundukkan kepala layaknya orang menyesal.

"Gapapa ko rey.. gue anter naik mobil aja ya. Sini gua gemblok aja"

Reyfa sangat kaget dan mengangkat kepalanya. Terlihat jelas bahwa Rakka sudah berposisi jongkok untuk menggemblok Reyfa.

"Berat juga ya lo kecil kecil. Wkwkwkwk" kata Rakka sambil tertawa menuju mobilnya.

=================================

Sorry ya baru updet:"v
Gak pede dengan carita ini hehe..
Semoga suka ya guyss..
Komen sama votenya ya buat aku lebih semangat bikinnya..
Maaf kalo agak sedikit aneh😂

Remember RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang