"Rey kita duduk disitu aja ya soalnya yang lain penuh" ucap Vivia yang kembali memperlihatkan senyumannya
"Hemm boleh ko, kamu mau pesen apa? Biar sekalian aku pesenin"
"Eeeh lo duduk aja biar gua yang pesenin, hemm gue traktir deh khusus buat temen baru gue"
"Beneran nih? Yaudah aku samain kayak kamu aja deh vi"
"Okey cantik tunggu bentar yaa" ucapnya sambil mengacak ngacak poni ku.
Tidak lama kemudian Vivia datang dengan 2 semangkuk bakso dan 2 gelas es teh manis. Aku pun menyantap makanan yang telah di pesan oleh Vivia.. Ketika kami lagi asik makan ada sekumpulan cewe yang datang menghampiri kami dan mengebrak meja kami.
"Ish ish ish ada anak baru nih. Enaknya kita apain ya sya" tanyanya pada teman sebelahnya
"Haha.. rambutnya bagus kuncir sedotan mayan nih rif" ucap gadis itu yang biasa dipanggil sasya
"Heh! Kalian itu apa sih?! Sok jagoan banget!" Ucap Vivia yang spontan langsung berdiri
"Waaw ada pahlawan kesiangan nih ceritanya" Ucap gadis galak itu
"Awas lo ya! Sampe berani ngapa ngapain Rey gue abisin lo semua!!" Ucap Vivia dengan nada tinggi membuat seisi kantin memperhatikan kami.
Aku berusaha menenangkan Vivia dan aku pun mulai angkat suara
"Maaf kami harus pergi ke kelas" ucapku sambil menarik tangan Vivia yang sudah mulai emosi.
"Alenda dia pergi len" teriak sasya
"Weiii mau kemana gadis cantikk" ucap gadis itu yang ternyata bernama Alenda, dengan sadis dia menjambak rambut ku hingga aku hanya bisa meringis kesakitan.
Seketika datang seseorang menarik tangan Alenda berusaha melepaskan jambakan itu dari rambutku.
"Woi len! Apa apaan ini. Lepasin dia sekarang!" Perintah cowo itu sehingga Alenda melepaskan jambakannya.
"Tapi beb dia ini sok kecantikan tauu. Dia anak baru tapi belagu nih berdua temen nya yang iwh banget" ucap alenda sambil memeluk lengan cowo itu.
Beb? Apa itu pacarnya Alenda? Cowo itu adalah cowo yang menabrak ku tadi pagi.
"Bab beb bab beb! Lepasin tangan gue!" Bentak cowo itu dan Memberontak agar tangannya dilepaskan.
"Lo gak apa apa? Lo yang tadi pagi gue tabrak kan? Maaf ya. Kenalin gue Muhammad Rakka Swargadiningrat. Lo bisa panggil gue Rakka" ucap dia sambil mengulurkan tangan.
"Reyfa" singkatku menjawab dengan senyum.
Alenda yang tidak senang melihat itu langsung pergi dan teman temanya mengikutinya dari belakang.
Mood ku pun telah hancur dibuatnya aku memutuskan untuk kembali ke kelas ku, dan tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Kami melanjutkan pelajaran seperti biasa.
Bel pulang berbunyi nyaring semua murid berhamburan keluar kelas. Aku memutuskan untuk menunggu jemputan supir ku di depan pagar sekolah. Tiba tiba ada pesan dari supir ku bahwa dia tidak bisa menjemputku karena dia harus mengantar mama ke salon, dengan terpaksa aku harus pulang sendiri di tempat asing ini.
"Heii fa? Nunggu siapa?" Suara itu mengagetkan ku.
"Ko diem?" Tanya orang itu lagi.
-------------------
Haii guys.. lanjutan yang kemarin ya..
Komen aja gapapa kalo ada yang salah biar aku bisa perbaiki. Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Rain
RomansaPagi ini adalah hari yang cukup indah untuk semua orang, tetapi tidak untuk ku. Hari ini aku harus masuk ke sekolah baru ku. Aku pindah dari Semarang ke Jakarta karena papa ku di pindahkan tempat kerjanya, jadi mau tidak mau aku harus ikut bersama o...