Haloo guyss aku post lagi nih..
Semoga kalian suka ya:)
Dibaca sampe selesaii;)
Maaf yang awal agak aneh hehe.. ini lanjutannya..●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
"Apa? Fauzan? Cepat Ka aku mau lihat dia" balasnya dengan nada yang kawatir. "Kenapa ini? Kenapa aku merasa kesal saat Reyfa menghawatirkan sahabat ku? Apa...apa aku cemburu?"batin ku berbicara.
Tanpa omong kosong lagi aku menancap gas motor ku ke tempat tujuan yaitu rumah sakit.
»»
Reyfa
"Arrrgggg kenapa dengan dia? Apa yang terjadi dengan Fauzan? Tuhan.. kenapa perasaan ini begitu cemas"bicaraku di dalam hati.
To : Fauzan
"Zan kamu kenapa bisa masuk rumah sakit? Baru aja aku mau balikin saputangan kamu"
Send
Beberapa menit Reyfa menunggu balasan dari Fauzan.. dan yang penungguannya tidak sia sia.
Line
From : Fauzan
"Iya. Bawa aja ke rs gue dirawat!"
Reyfa menghela nafas.
Dia berfikir kembali apa ingin lanjut ikut ke rumah sakit atau pulang saja.Aku tidak tau dengan perasaan ini? Aku suka dengan Rakka namun aku juga bisa merasakan kalo aku cinta pada Fauzan. Akh ini sungguh sulit, biarkan waktu yang menjawabnya.
Dan kembali berfikir.
Kalau dia pulang dia akan kehilangan moment dimana dia bisa melihat laki laki itu. Laki laki yang membuatnya jatuh hati setelah kejadian dulu bersama-.
Hayalan Reyfa terhenti saat laki laki yang mengendarai sepedah motor itu mengajaknya berbicara.
"Woi ngelamun aja lo! Turun udah sampe!" Ucapnya dengan nada naik sedikit.
"Eh iya. Sabar dong ah elah" jawabku. Dengan cepat aku benarkan rambutku yang berantakan terkena terpaan angin saat di perjalanan.
"Eh kamu dulu duluan aja aku mau ke super market dulu sebentar" lanjutku dan meninggalkan Rakka sendiri.
»»
Rakka
Dengan cepat aku berjalan menusuri lorong rumah sakit dan mencari kamar melati 4 kamar Fauzan dirawat. Meski aku anak yang paling bandel di sekolah tapi aku tidak bisa melihat sahabat ku sakit, karna bagi ku sahabat adalah keluarga. Sama seperti aku menanggap Fauzan adalah keluargaku.
"Ah ini dia kamarnya"
cekrek.. aku membuka pintu itu lalu masuk dan aku melihat ke-tiga sahabat ku sedang melakukan kegiatannya masing masing. Dimas yang sedang memainkan COCnya, Alvin yang bermain gitar, dan Nando yang sedang tertidur pulas. Seketika aku tersenyum oleh ulah mereka, mereka yang menemani aku selama satu tahun lebih ini.
Ku lihat Fauzan sedang tertidur di kasurnya dengan muka yang sangat pucat dan selang oksigen di hidungnya. "Ada apa dengannya? Mengapa dia kelihatan sangat lemah?" Ucap ku didalam hati. Fauzan adalah orang yang terpintar dari kami ber-lima dan Fauzan adalah anak yang paling banyak di sukai kaum hawa, yang terlihat gagah kini lemah dengan segala keterbatasan di atas ranjang rumah sakit."Woi bengong aja lo. Kesambet mampus lo" kata Alvin yang melempar bantal sofa disampingnya.
"Anjing lo ngapain si teriak teriak! Kalo Ojan bangun gue gorok lo!" Jawabku sambil menampilkan senyum sinis kepada Alvin.
"Udahlah kalo ribut malah bangun ojannya" suara itu meredakan semuanya. Aku duduk di kursi sebelah ranjang Fauzan.
Tok tok tok..
Ceklek..
Perempuan berseragam putih abu abu itu masuk kedalam ruangan ini dengan sebuah plastik putih yang entah berisi apa.
"Haloo imut. Kamu dateng juga ya? Bareng si brengsek Rakka ya? Itu apa uhh wanginya enak kayaknya" kata Alvin dengan logat centilnya.
"Yang brengsek itu elo anjing!" Jawab ku emosi dan membuat perepuan itu bertambah bingung.
"Aku bawa sarapan untuk kalia. Hemm pasti kalian belum sarapan kan? Makan dulu biar Fauzan aku yang jaga" Ucap gadis itu lalu meletakkan plastiknya di atas meja.
"Ee-nggausah! Ojan biar gue yang jaga!" Jawab ku dengan sedikit membentak.
"Rakka kamu gak perlu gini, makan dulu biar kamu gak ikutan sakit. Kalo kamu sakit Fauzan malah kepikiran stres yang ada lama sembuhnya" dengan senyuman manis itu membuat aku menuruti permintaan gadis itu. Aku memberikan kode untuk ketiga sahabat ku untuk keluar.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Fauzan
Aku terbangun dari tidur ku. Entah kenapa kepala ini sangat pusing, dunia seakan berputar putar. Namu seiring berjalannya waktu aku memfokuskan pandangan ku dan cara ku berhasil. Ku lihat seorang perempuan duduk disamping ranjang ku sambil membaca buku Biologinya.
"Reyfa?" Ucap ku dengan suara lemah yang sebisa ku aku keluarkan. Aku mencoba untuk duduk karna tidak sopan rasanya.
"Heyy gausah duduk tiduran aja ya zan. Oia ini nih udah aku cuci" jawab wanita manis itu dengan mengeluarkan sapu tangan milikku yang Reyfa pakai saat ia menangis waktu itu.
"Oh ya. Thanks" ucapku singkat.
"Kenapa gak dimakan makanannya? Gak mau sembuh apa?!" Lontaran kata itu keluar dari gadis pemilik senyuman manis itu
"Gak gue gak laper!" Menatap matanya dengan serius.
"Eeh gak bisa gitu dong! Pokonya kamu harus makan! Aku suapin harus abis makananya" jawabnya dengan menaikkan suaranya 1 tingkat
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Guys itu lanjutannya ya:)
Maaf jadi keliatan aneh kepotong gitu..
Lain kali aku bakal lebih hati hati ngepostnya:)Vote and komen ya guys..
Makasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Rain
RomancePagi ini adalah hari yang cukup indah untuk semua orang, tetapi tidak untuk ku. Hari ini aku harus masuk ke sekolah baru ku. Aku pindah dari Semarang ke Jakarta karena papa ku di pindahkan tempat kerjanya, jadi mau tidak mau aku harus ikut bersama o...