Hayyy.. ngepost lagi nih.. semoga kalian suka ya..
Mau tau kelanjutan Rakka dan Reyfa gimana? Baca sampe abis yaa:)●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
"Berat juga ya lo kecil kecil. Wkwkwkwk" kata Rakka sambil tertawa menuju mobilnya
"B ajah.. alay kamu ah" jawab Reyfa sambil menepak jidat Rakka.
"Cewe cewe kenceng juga tenaganya" balas Rakka menyubit pipi Reyfa yang kemudian melajukan mobilnya menuju rumah Reyfa
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
"Rey? Kaki lo kenapa sih? Ko jalannya pincang gitu?" Ucap Vivia setengah teriak dan membuat siswa siswi disekitar memperhatikan mereka berdua.
"Huuh.. Vi? Bisa kan ngomongnya itu agak dikecilin?" Baru saja selesai Refya bicara tiba tiba Vivia kembali mengeluarkan suara kerasnya.
"OMG HELLOOOOO.. Reyfaaa.. lo liat deeeh.. itu tuh ada Rakka, Nando, Dimas, Fauzan dan Alvin.. aaaah kenapa sih mereka ber5 selalu bikin meleleh" ucap Vivia dengan lebaynya sambil menunjuk cowo cowo yang berjalan kearah mereka.
Dengan senyum Reyfa menyambut Rakka dan ingin sekali memanggilnya, tetapi entah mengapa Rakka seolah tidak melihat Reyfa yang berdiri didepannya. Yang benar saja Rakka tidak melirik Reyfa sedikitpun dan melewati Reyfa seakan akan tidak mengenal satu sama lain.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
"Rak? Itu cewe yang rada imut ngeliatin lo terus, gak peka apa pura pura bego?" Ucap Dimas menepuk pundak Rakka.
"Sory Rey gue cuman gamau lo kena masalah sama Alenda" batin Rakka yang hanya bisa bicara namun tidak bisa didengar siapapun.
"Tau lo ka. Btw itu cewe cakep juga ya jan?" Balas Alvin hingga membuat konsentrasi Ojan yang sedang membaca buku berantakan.
Ya cowo cool berkulit putih dengan rambut ala cowo Korea yang membuat para gadis terkesima yang dipanggil Ojan itu adalah Fauzan."Jan woy! Ikutan budek kayak Rakka juga lo ya" kata Alvin dengan tangan yang menjitak kepala Ojan.
"Apasih lo? Cewe mulu yang dipikirin gak ada abisnya!" Jawab Fauzan dengan nada datarnya.
"Nahloh.. Ojan marah kan. Lo si Vin ngapain coba? Udah tau Ojan gak suka perempuan" balas Nando dan membuat semua tertawa terbahak bahak kecuali Fauzan dia lebih memilih meninggalkan teman temannya tanpa sepatah kata pun.
"Yah jan masa gitu aja baper sih lo. Gak seru ah" teriak Dimas dengan nada meledek hingga membuat yang lain kembali tertawa.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Fauzan berjalan melewati beberapa lorong menuju ruang guru. Entah mengapa dia mendengar suara perempuan menangis di daerah taman belakang sekolahnya. Karena rasa penasaran yang cukup besar dia berjalan menuju taman belakang. Dilihatnya seorang perempuan dan wajah perempuan itu tidak asing dimatanya. Fauzan mencoba untuk mendekati perempuan itu lalu duduk disampingnya."Lohh? Kamu kan temennya si Rakka? Ngapain kamu disini?" Tanya Reyfa sambil mengusap air matanya.
Fauzan yang mendengar berbagai pertanyaan itu pun menengok dan menutup bukunya.
"Ya gue temennya Rakka. Ini juga sekolah gue dan kita sama sama bayar sekola disini jadi, bebas dong gue kesini kapan aja" jawab Fauzan dengan nada yang datar sedatar datarnya.
Reyfa tidak menjawab omongan Ojan dia lebih memilih untuk melanjutkan tangisannya.
"Lo apus air mata lo. Jadi tambah jelek lo kalo nangis terus" pinta Fauzan dengan memberikan Reyfa sebuah sapu tangan berwarna biru.
Reyfa yang bingung hanya bisa menatap wajah Fauzan dengan segudang pertanyaan.
"Itu bersih. Biasa aja ngeliat guenya" perkataan itu membuat Reyfa mengalihkan pandangannya.
"Astaga.. ruang guru" niat awalnya kembali teringat dan meninggalkan gadis itu sendirian di taman belakang.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Seketika Fauzan berhenti berjalan saat ia mendengan ponselnya berbunyi. Dilihat ada notif line yang masuk
Dimas : "woy dimana lo?! Dicariin bu Herlina tuh cepetan Jan. Katanya penting"
Fauzan membiarkan pesan itu dan melanjutkan perjalanan.
Line
Dimas : "Ish si anjing. Cuman di baca doang lo kira koran!"
Fauzan : "Thnks"
Dimas : "Bangsat ugha lo pren:^"
Fauzan : "Ya"
Dimas : "Ntar malem nongkrong ya. Jangan buku mulu dibaca kali kali rokok laah"
Fauzan hanya membaca pesan itu lalu kembali jalan. Kemudian memasuki ruang guru tersebut. Tidak lama setelah Fauzan masuk ia keluar dengan raut wajah yang sedikit kesal. Dia berjalan menuju kelasnya dengan santai.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Bel istirahat berbunyi seluruh siswa maupun siswi keluar dengan bahagia, bagaikan burung yang baru keluar dari sangkarnya.
"Udahlah Rey.. cep cep gausah sedih terus" bujuk Vivia kepada teman barunya.
"Hehe iya mami Vivia" jawab Reyfa membuat mereka berdua terkekeh.
"Kantin kuyyy" lanjut Reyfa.
"Kuyy laaa" balas Vivia dengan nada senang.
Dikantin...
"Kenapa harus ketemu mereka lagi si yaallah.. kenapa jadi nyeri gini di hati" batin Reyfa
"Rey.. tuh kosong. Lo tempatin ya gue pesenin makanan hari ini khusus buat lo gue traktir. Mau makan apa?" omongan Vivia memecah keheningan.
"Samain kamu aja Vi" jawab Reyfa dan segera meninggalkan Vivia menuju tempat duduknya.
Line
Rakka : "kenapa mata lo?"
Reyfa yang membaca pesa itu hanya diam seribu bahasa.
Rakka and the geng yang berada di sebelah meja Reyfa tidak menyadari dikalau ada orang di sebelah meja mereka duduk.Rakka : "kenapa dibaca doang?"
Reyfa : "G"
Rakka : "singkat amat mba"
"Hayyyy my princes pesanan datangg" ucap Vivia dengan senyuman yang mengembang.
"Yeey makan Viviaa" balas Reyfa dengan nada seolah anak tk yang ingin memakan bekalnya.
"Seneng banget cihh" balas Vivia sambil mencubit pipi Reyfa
Mereka berdua melahap makanannya hingga habis. Sedari tadi mereka makan tidak mengenal tempat dan keadaan. Setelah makan Reyfa mengambil ponselnya lalu pergi dari kantin dan meninggalkan Rakka DKK.
+0812*********
"Saputangan gue besok bawa. Jangan lupa. -Fauzan"------------------------------------------------------------
Selesai deh part ini.
Makasih yang udah baca ini hehe
Vote and komen yaah makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Rain
RomancePagi ini adalah hari yang cukup indah untuk semua orang, tetapi tidak untuk ku. Hari ini aku harus masuk ke sekolah baru ku. Aku pindah dari Semarang ke Jakarta karena papa ku di pindahkan tempat kerjanya, jadi mau tidak mau aku harus ikut bersama o...