WARNING
HATI-HATI DENGAN LIDAH DAN LUDAH KALIAN KETIKA MEMBACA PART SI KEMBAR
KALAU BINGUNG DENGAN BAHASA MEREKA, JANGAN SALAHKAN GGI.
SALAHKAN SAJA YUNHO YANG MEMBUATNYA
WKWKWKW
NOTE : TH = S
L = RYunho membuka pintu mobilnya dan segera keluar dari dalam mobil tersebut, hari ini cukup melelahkan, tidak ia sangka ternyata dirinya sudah pulang terlalu malam.
Tok tok tok!
Yunho mengetuk pintu karena sepertinya Jaejoong telah mengunci pintu tersebut, tak lama kemudian Jaejoong segera membuka pintu, Yunho tersenyum lembut melihat wajah manis sang istri.
"Aku pulang Jae." Ujar Yunho, Jaejoong pun tersenyum.
"Selamat datang sayang."
"Maaf terlambat, pekerjaan banyak sekali." Ujar Yunho, Jaejoong pun mengangguk paham. Yunho merangkul pinggang sang istri, ia yakin Changwook dan Changmin telah tidur saat ini. Perlahan wajah Yunho mendekati wajah Jaejoong, bibirnya telah siap untuk mencium Jaejoong.Tetapi.....
Tuk!
Changwook melempar mainannya tepat kearah Yunho, sementara ia berlari disusul dengan Changmin yang memegangi pempersnya.
"Aduhhh belithik thekali, min Adi thuthah lali." Gerutunya, sementara Changwook sudah berada di tengah Yunho dan Jaejoong untuk memisahkan Yunho dan Jaejoong yang bermesraan, Yunho menghelakan nafas frustrasi, mengapa dua setan ini belum tidur?
"Angan thentuh Umma Jung!" Ujar Changwook, Jaejoong pun terkekeh melihatnya.
"Kau juga Jung sayang." Ucap Jaejoong mengusap lembut kepala Changwook.
"Wook lupa mmaa." Changwook masih merentangkan tangannya karena melarang Yunho mendekati Jaejoong.
"Ppa telual agi, min au butain pintu Appa." Ujar Changmin menarik-narik celana Yunho. Yunho pun melirik Changmin.
"Appa sudah masuk, masa keluar lagi?"
"Palliii Ppaaaa." Rengek Changmin.
"Neee paliii Ppaaa, matha Appa tidak au." Lanjut Changwook, Yunho hanya melirik Jaejoong, entah mengapa feelingnya sangat tak enak menghadapi bocah evil ini.
"Turuti saja Yun. Setelah ini aku akan membawa mereka untuk pergi tidur." Bujuk Jaejoong, Yunho pun mendesah frustasi.
"Baiklah." Ujar lemas Yunho. Ia kembali keluar, pintu pun di tutup oleh Changmin, ia mengambil bangku kecil yang di sediakan di tepi pintu, Jaejoong hanya melihat aksi Changmin, sementara itu Changwook menariknya untuk duduk di sofa. Changmin mengunci pintu tersebut dan memegangnya.
"Thudahhhhh." Ujar Changmin memberi Isyarat. Yunho pun segera mengetuk pintu tersebut untuk kedua kalinya.Tok tok tok!
"Thiapa di thana?" Ujar Changmin dari balik pintu.
"Ini Appa min. Cepat bukakan pintunya." Jawab Yunho.
"Appa bawa tlukie thama toki-toki?" Tanya Changmin.
"Tidak min."
"Ya thudah malem ini Appa tidul di lual baleng taepoong thaja." Ujar Changmin.
"Yak! Bukakan pintu, mana mungkin Appa tidur dengan Taepoong? Bukakan min, di luar sangat dingin.
"Thilo!" Bantah Changmin.
"Yak! Jung Changmin!" Kesal Yunho.
"Appa haluth cali thekalang! Teluth calikan wookie piethpi(PSP) uga." Teriak Changwook, Jaejoong entah merasa kasihan dan ingin sekali tertawa melihat Yunho yang kembali di kerjai kedua putranya.
"Ini sudah malam, mana ada toko yang buka, besok saja ya Appa belikan." Bujuk Yunho.
"THILO!" Teriak kompak Changwook dan Changmin.
"Yak! Anak-anak ini. Cepat buka atau Appa dobrak pintunya!"
"Changmin ada di balik pintu, kalau kau sampai mendobraknya dan terjadi sesuatu pada anakku, kau kubunuh Jung!" Marah Jaejoong, Yunho pun hanya bisa pasrah.
"Lalu bagaimana aku masuk!" Teriak Yunho kembali, Jaejoong pun melirik Changmin yang berdiri di depan pintu.
"Aku coba membujuk Changmin dulu, ia yang memegang kuncinya."
"Yaaaa cepat, bujuk dia Jae." Girang Yunho, Jaejoong menghampiri Changmin, ia pun berjongkok di hadapan Changmin.
"Minnie sayang, kasihan Appa sendirian di luar, nanti jika Appamu keluar dan di goda ajhuma-ajhuma nakal bagaimana?"
"Mereka ga thuka beluang montok mmaaa." Ujar Changmin.
"Tapi minnie."
"Belikan min tlukie thama toki-toki dulu, balu bitha mathuk. Ah ne thama piethpi wookie yung." Ujar Changmin. Jaejoong pun mendesah frustasi.
"Sebaiknya kau kembali mencari yang mereka minta Yun." Jelas Jaejoong.
"Tapi ini sudah malam Jae, toko pun sudah tutup." Jawab Yunho.
"Yah bagaimana lagi Yun."
"Yasudah aku tidur di hotel saja." Ujar Yunho.
"Berani kau tidur di hotel aku akan membunuhmu Jung! Tidak akan ada jatah!" Ujar Jaejoong kesal.
"Athiiikkk Yuntonda puatha." Yunho dan Jaejoong tersedak mendengar ucapan Changwook, mendapatkan bahasa dari mana anak ini? Pasti ia mendengarkan ucapan Yoochun. Maafkan aku chun, kau terlibat kali ini, ahaha.
"Yak! Mengapa begitu Jae, lalu bagaimana? Di luar dingin." Adu Yunho, tetapi sesaat kemudian Yunho pun mempunyai ide cemerlang.
"Min bukakan pintu dulu, Appa akan menyuruh anak buah Appa mencarikannya, buka dulu pintunya min, biarkan Appa masuk dulu." Ujar Yunho.
"Ang benal? Appa ga bo'ong?" Tanya Changmin.
"Tidak min, ayo bukakan pintunya." Changmin pun akhirnya membukakan pintu untuk Yunho karena terbujuk oleh ucapan Yunho. Yunho tersenyum riang dan segera masuk, tetapi mereka pun di hadang si kembar.
"Tlukieeeeeeee." Teriak Changmin.
"Besok Appa telepon orangnya min."
"Thekalang!" Teriak bocah kembar tersebut, Yunho benar bisa-bisa gila akan hal ini.
"Besok pagi sekali benar."
"Thekalang! Min au na Thekalang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung and Twins
FanfictionHanya kisah dan keseharian keluarga Jung Yunho dan sang istri Jung Jaejoong mengasuh kedua Putra kembar mereka yang berusia 3 tahun dan cukup 'aktif'. Yunjae/Yaoi/ChangTwins