Changmin memasuki kamar Jaejoong dan Yunho.
Hari ini ia tinggal sendirian, tidak lebih tepatnya bersama para maid. Jaejoong dan Changwook pergi ke mall, dan inilah Changmin yang ditinggal oleh mereka.
"Wook culang ne, ata na pula-pula tidul thupaya bitha pelgi, api ia na ang pelgi thama umma." Ujar Changmin dengan wajah sedikit muram.
Tadi Changmin dan Changwook membuat rencana berpura-pura tidur, lalu saat Jaejoong bersiap pergi mereka akan mengikuti. Agar Jaejoong tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja di rumah.
Rencana tinggal rencana, kenyataanya Changmin benar-benar tidur. Bukan berpura-pura.
Jadi bukan kesalahan Changwook di sini.
Saat terbangun, Changmin malah ingat dengan rencananya.
Tapi bagaimana lagi, Jaejoong dan Changwook sudah pergi dari tadi.
Dan disinilah ia sekarang, kamar Yunho dan Jaejoong. Tak lain kamar kedua orangtuanya.
"Api alau min pelgi, pathi lama. Min bitha capek. Olang thibuk thepelti min tidak bole kelelahan ne."
Entah apa yang akan dilakukan bocah nakal ini, sedari tadi ia hanya membuka tutup lemari milik orangtuanya.
"Etop(laptop) na mana ne?"
Changmin menaiki ranjang yang sudah rapi, kemudian mengangkat bantal yang sudah tersusun dengan rapi.
"Dithini lupa na!" Girangnya.
Ternyata yang dicari adalah sebuah laptop berwarna putih.
"Thetelah etop na idup, ambil ang da gambal kamela na."
Kira-kira apa yang akan di lakukan bocah nakal ini?
"Ni kamela, min thiap uat pa tu nama na, ang thepelti altith. dilok?ilok? Yong tidak ingat."
Dapat dipastikan 100% ini ajaran Jaejoong. Siapa lagi jika bukan sang umma? Yunho? Sosial media saja pria itu tidak punya.
"Gut molning eplibadi, thelamat thiang themua. Hali ni min au kathih tutolialal cala membathuh waja agal adi henthom thepelti min."
Changmin bergaya layaknya benar-benar melakukan tutorial. Mengambil peralatan make up Jaejoong yang ada di meja nakas, kemudian membawa seluruh peralatan ke atas ranjang.
"Ni nama na tithu, eh ni. Ni nama na kapath api bukan pelmen. Kalna min thudah pelnah mencoba na, tidak manith thepelti pelmen kapath. Adi angan dimakan ne!"
Changmin terus menjelaskan tentang peralatan yang sebenarnya tidak ia ketahui.
"Min sedang apa?" Sebuah suara bass mengejutkan Changmin. Sebenarnya sejak Changmin menghidupkan laptop, Yunho sudah ada di depan pintu. Tetapi tidak masuk ke kamarnya. Ia ingin tau apa yang akan dilakukan Changmin.
"APPA! ANGAN GAGU MIN ANG THEDANG THIBUK. Pelgi thana, buat kaget thaja. Alau min thakit dada thepelti di dlama bagemana hah?"
Changmin yang merasa terganggu memarahi Yunho, lupa jika ini kamar Yunho.
"Appa kan hanya ingin melihat min." Sahut Yunho. Ia melangkahkan kakinya ke arah Changmin dan duduk di tepi ranjang.
"Min thibuk uat tutolialal alatho." Jelasnya.
"Appa nonton kalau begitu."
"Angan belithik ne, angan gagu min."
"Ne."
Changmin melanjutkan kegiatannya tadi, sementara Yunho yang menonton pun menggelengkan kepala melihat tingkah putranya.
"Teluth klim na di latakan. Tunggu bebelapa thaat, lalu lap agi thama kapath. Thelethai, thampai thini tutolialal min. Thampai jumpa."
Yunho masih diam melihat anaknya.
"Appa, pth Appa. Beltepuk angan Appa."
Mendengar perintah Changmin, Yunho langsung bertepuk tangan. Sebenarnya dari mana Changmin melihat ini semua? Astaga mengidam apa Jaejoong dahulu?
Setelah usai bermain dengan laptop dan peralatan Jaejoong. Yunho pun mengangkat tubuh Changmin.
"Au temana ppaa." Ujarnya.
"Bersihkan wajahmu nak. Jika Umma lihat bagaimana hn?"
"Niiiiiiii. Belum thaatnaaaaa." Changmin menggerakan tubuhnya agar terlepas dari Yunho. Tetapi sial. Ia gagal.
Yunho membersihkan wajah Changmin yang penuh dengan krim milik Jaejoong. Tak tau apa jadinya jika Jaejoong melihat make upnya hancur? Ya Tuhan itu semua barang mahal bukan?
Ide cerita dan Penulis : EvilMagnae27
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung and Twins
Fiksi PenggemarHanya kisah dan keseharian keluarga Jung Yunho dan sang istri Jung Jaejoong mengasuh kedua Putra kembar mereka yang berusia 3 tahun dan cukup 'aktif'. Yunjae/Yaoi/ChangTwins