WARNING
HATI-HATI DALAM MEMBACA PART SI KEMBAR
FF INI BISA MENYEBABKAN LIDAH ANDA KESELEO
OKAY
CAPCUSChangmin dan Changwook sangat senang karena mendapatkan mainan baru dari Yunho, sebenarnya itu bukan untuk mereka, tetapi ingat apa yang dipinta Changwook ataupun Changmin itulah yang harus dituruti.
Jaejoong sedang asik duduk di sofa menatap kedua putranya yang gembul bermain, sesekali ia tertawa melihat mereka.
"Kling Kling Kling ada thepeda, thepeda min loda iga, min dapat dali Appa kalna lajin belajal. Tok tok tok ada thepatu, thepatu min...." Changmin menghentikan bernyanyinya, Jaejoong pun menyeritkan dahinya karena bingung dengan Changmin.
"Tok tok tok kan bunyi pintu, bukan thepatu. Aahh min thalah lilik lagu, wookie yung kathih min lilik yang thalah teluth." Jaejoong hanya tertawa mendengarnya.
"Lilikna benal, min thaja yang ga bitha baca." Ujar Changwook, Changmin hanya menampilkan wajah cemberutnya mendengar ucapan Changwook. Tak lama pintu pun terbuka menampilkan Yunho yang datang menghampiri Jaejoong dan kedua anaknya, Yunho tersenyum dan segera mengangkat tubuh gembul Changmin.
"Sedang bermain apa hn?" Tanya Yunho.
"Min thedang belnyanyi, tapi liliknya thalah teluth." Adu Changmin.
"Bukan thalah, api min ang ga bitha baca." Yunho hanya terkekeh mendengarnya, sebenarnya Yunho bahkan Jaejoong pun tak bisa membaca tulisan Changwook yang berisi bulatan-bulatan layaknya telur berjajar, tapi mau bagaimana lagi, jika di ledek mereka akan 'ngambek' macam uke. Ssstttssss, ini rahasia, jangan beritahu mereka, ahahaha.
"Appa Adi thaat min belmain tlukie di Taman, ada ahjuma ang bilang min haluth jadi altith(artis), teluth min tanya altith tu apa. Teluth ahjumma bilang ang ada di tipi, belati milip DB'TH'K (DBSK), min ga mau, ntal min dithuluh ga pake baju milip mek (Max) min ntal mathuk angin thakit ga bitha main tlukie agi, abith itu min lali aja, min ga mau jadi altith." Adunya kepada Yunho, Yunho dan Jaejoong pun tertawa gemas mendengar cerita Changmin.
"Yasudah kalau begitu, min dan Wookie sudah makan?" Tanya Yunho.
"Thudahhhhhh." Jawab kedua bocah tersebut, Yunho pun kembali menurunkan Changmin. Ia menghampiri Jaejoong dan mengecup lembut kening Jaejoong, Jaejoong pun tersipu.
"Sudah makan? Mau aku siapkan makanan?" Tanya Jaejoong. Yunho pun menggeleng dan segera menarik Jaejoong untuk kembali duduk di sofa.
"Lanjutkan lagi, Appa mau dengar kau bernyanyi." Ujar Yunho.
"Appa au lagu apa?" Tanya Changmin.
"Apa saja."
"Thiap." Ujar Changmin. Changmin mengambil mic-nya dan mulai bernyanyi dengan ocehan cadelnya.
"Liat kebun min, penuh dengan bunga....thebenalnya itu bungana umma ... thetiap hali min thilam themua.... ng... thebenalnya juthi kebun ang thilam... lili mawal themuana indahhhh...." Changmin merentang kedua tangannya dan melepaskan mic tersebut hingga jatuh, Yunho dan Jaejoong hanya tertawa melihat lagu apa sebenarnya yang changmin nyanyikan.
"Tholi mic na kelepath, hehe." Ujarnya.
"Min nyanyina ang benal, min thalah lilik agi." Bantah Changwook, Yunho pun melirik Changwook yang berada di tengan dirinya dengan Jaejoong.
"Dari tadi seperti itu Yun, Changwook menulis dan Changmin harus menyanyikannya." Ujar Jaejoong.
"Aithhh itu thudah benal Yung, ya thudah min nyanyi ang lain agi ne." Yunho hanya mampu menggelengkan kepalanya, ada-ada saja kedua putranya ini.
"Balon min ada thembilan, lupa-lupa walnana, ijau uning elabu melah muda dan bilu, meletuth balon melah dolll. Balon min tinggal thepuluh, min tinggal main tlukie aja." Yunho membuka lebar mulutnya, mengapa lagunya semakin melantur.
"Jae, sejak kapan sembilan di kurangi satu jadi sepuluh?" Bisik Yunho, Jaejoong pun mengangkat bahunya.
"Nanti akan aku latih berhitung lagi." Meliat tingkah Yunho dan Jaejoong Changmin pun merasa ia kembali salah bernyanyi.
"liliknya thalah agi ne Umma? " ujarnya, Jaejoong hanya tersenyum dan menghampiri Changmin, ia pun mengangkat Changmin dan meletakanya di samping Changwook.
"Tidak apa, nanti kita belajar lagi ya." Ujar Jaejoong. Changmin pun mengangguk.
"Appa wookie minta uang ne, bethok wookie thama min au pelgi beli kelengkapan thekolah." Ujar Changwook, Yunho pun melirik Jaejoong.
"Mereka minta sekolah terus Yun."
"Tapi usianya masih terlalu Dini Jae."
"Wook/min thudah iga tahun apaaa." Ujar mereka kompak dan mengacungkan ke empat jarinya.
"Itu empat nak, tiga itu begini." Yunho menunjukan tiga jarinya dan di ikuti oleh si kembar. Jaejoong melihat gemas kedua anaknya.
"Lagi pula hanya playgroup Yun, bolehkan?" Tanya Jaejoong memastikan. Yunho hanya diam melihat kedua putranya.
"Tidak sekarang ini kok Yun, nanti penerimaan anak barunya." Ujar Jaejoong kembali. Yunho pun menghela nafasnya dan menyetujui pendapat Jaejoong, Yunho mengusap rambut Changwook dan Changmin bergantian.
"Dasar anak Appa." Ujar Yunho.
"Wook/min anak Umma." Ujar mereka kompak, Yunho hanya menggelengkan kepalanya, sementara itu Jaejoong hanya terkekeh.
"Tanpa Appa kalian pun tak akan ada, ingat Appa terlibat dalam proses pembuatan kalian." Ujar Yunho frontal dan di sambut tabokan Jaejoong pada lengan Yunho.
"Yak! Beruang mesum! Jangan bicara yang tidak-tidak di depan anak-anakku!" Kesal Jaejoong.
"Mereka juga anak-anakku Jae, ingat tanpa benih terbaikku mereka tak akan setampan dan pintar ini." Jaejoong semakin membulatkan matanya. Sementara itu Changwook dan Changmin tak mengerti arah pembahasan kedua orangtuanya tersebut.
"Yun. Aish! Anak-anak ayo tidur sudah malam, umma akan buatkan susu buat kalian." Jaejoong segera membawa anak-anaknya pergi, sementara itu Yunho pun ditinggal sendiri.
#poorYUNHO
#wookminanakummaJaeEnd
Cerita masih bersambung, jika masih ada tingkah absurd si kembar dan apa tampannya.
Maaf ya part ini pendek😂😂😂😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung and Twins
FanfictionHanya kisah dan keseharian keluarga Jung Yunho dan sang istri Jung Jaejoong mengasuh kedua Putra kembar mereka yang berusia 3 tahun dan cukup 'aktif'. Yunjae/Yaoi/ChangTwins