ANGRY

4.6K 461 56
                                    

WARNING
PERHATIKAN LIDAH KALIAN AGAR TIDAK KESELEO
SEBAGIAN BESAR FF INI DI AMBIL DARI OCEHAN SALAH SATU ANAK RP AKUN CHIBI CHANGMIN "CHOIKANG YOUNG PRINCE" DENGAN APPANYA YANG PALING TAMPAN DI ANTARA RP YUNHO LAIN "J UKNOW"
EvilMagnae27

..
..
..
Jaejoong membukakan pintu untuk Yunho, Jaejoong benar-benar terkejut saat ia terbangun, ia lupa untuk membukakan pintu untuk sang suami, dengan cepat Jaejoong berlari untuk membukakan pintu tersebut, dapat dengan jelas Jaejoong melihat tatapan Yunho yang begitu tajam.
"Yun maaf semalam aku ketiduran di kamar anak-anak." Jelas Jaejoong, Yunho hanya berdeham dan masuk kedalam rumahnya tanpa mempedulikan ocehan Jaejoong, Jaejoong terus saja mengikutinya dengan terus mengoceh sementara Yunho memilih diam.
"Yunieeee maafkan Joongiee." Rengeknya, Yunho hanya melirik sekilas, jangan sampai tergoda Jung, teriak Yunho dalam hati. Yunho pun menaiki kasurnya dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. Jaejoong hanya mampu mengerucutkan bibirnya.
"Kau tidak bekerja Yun?" Tanya Jaejoong dengan menarik selimut Yunho.
"Tidak." Jawabnya singkat dan kembali menarik selimutnya.
"Singkat, jelas, padat. Yak! Aku sudah minta maaf dan terserahmu Yun mau memaafkanku atau tidak." Ancam Jaejoong, Jaejoong sangat yakin Yunho akan takut dengan ini.

*khayalan Jaejoong*

"Maaf Jae, aku terlalu emosi, makanya aku seperti ini, aku tidak marah denganmu kok sayang, percayalah."

"Kau menyebalkan sih!"

"Maaf, ya sebagai permintaan maafku ayo kita belanja, sepuas mu."

*end*

Jaejoong tersenyum singkat membayangkannya, tetapi khayalannya sirna ketika Yunho kembali berdeham singkat. Mulut Jaejoong pun terbuka lebar ternyata tidak mempan, Yunho ngambek/? Asli. Mencari titik aman, Jaejoong pun memilih pergi meninggalkan Yunho untuk sendiri, wajar saja sih Yunho kesal, dua malam kemarin ia dikuncikan di luar oleh Changwook dan Changwook. Jadi WAJAR YA.
.
.
Pukul 7 pagi, Jaejoong telah menyiapkan sarapan untuk Yunho dan anak-anaknya, Jaejoong sengaja mengenakan pakaian yang tipis dan menampilkan lekukan leher dan bahunya yang Indah, serta tatto Indah di punggungnya.

Yunho melirik sekilas Jaejoong dan menahan hasratnya. Sial, dia jangan sampai kalah.

Jaejoong tersenyum melihat kedatangan Yunho dan duduk di bangkunya.
"Pagi sayang." Sapa Jaejoong semanis mungkin.
"Pagi." Ujar Yunho singkat, jelas dan padat. Jaejoong hanya mendengus sebal, mengapa sikap Yunho masih saja dingin.
"Appaaaaaaa Min belikan tlukie agi ne, tlukie Min thidah luthak thama jiji." Ujar Changmin.
"Wookie uga au piethpi ne ppa. Thama puding." Sambut Changwook.
"Tidak ada Trukie, PSP ataupun puding. Appa pun akan melelang seluruh mainan kalian."
"Lelang tu pa ppa.?" Tanya Changwook dan Changmin bersamaan.
"Menjualnya. Mainan kalian sudah cukup banyak, dan bukannya sudah pada rusak?" Ujar Yunho. Kedua bocah itu pun menatap horor Yunho.
"Ummaaaaaaaaa." Rengek keduanya karena tidak menyetujui ucapan Yunho, mereka membutuhkan pembelaan saat ini dari Jaejoong.
"Yun jangan begitu." Bela Jaejoong.
"Apa? Kau terlalu membela mereka Jae, anggap saja ini hukuman." Ujar Yunho melanjutkan makannya. Jaejoong hanya mampu mendengus sebal.
"Biar nanti Umma belikan lagi ya." Ujar Jaejoong di sambut riang Changmin dan Changwook.
"Kartu kreditmu akan ku sita beberapa hari ini, kau juga terlalu boros." Ujar Yunho. Jaejoong pun membulatkan matanya.
"Kau gila Yun?! Aish! Kenapa kau menyebalkan sekali hari ini." Yunho hanya diam dan menyelesaikan makannya, setelah selesai ia pun pergi meninggalkan istri dan anak-anaknya.
"Aish, dasar beruang kutub." Gumam Jaejoong pelan.
"Mmaaa teluth giana? Piethpi Wook?"
"Tlukie min uga mmaa."
Jaejoong pun menatap kedua anaknya, sebenarnya kasihan juga, tapi mau bagaimana lagi, jika dipaksa pun Yunho akan tambah kesal nantinya.
"Sepertinya Appa marah dengan kita, sekarang kita bersikap baik dengan Appa ya agar Appa kembali menuruti kita." Ujar Jaejoong, hhhhh. Like mom like son, mereka hanya galau jika Yunho menghentikan jatah kebutuhan tak penting mereka, read : Kartu kredit, Trukie, PSP, dan barang tak penting lainnya.

Jung and TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang