Beberapa hari kemudian Disa kembali beraktivitas dikampus. Kemarin dia sempat dimarahi Mamanya karna dia ketahuan bolos lagi. Dan semenjak itulah Disa jadi tak berani membolos lagi. Sekarang, tiba-tiba saja kesibukkannya bertambah. Ia kini menjadi teman kencan Bayu. Karna Bayu masih sangat baru di Jakarta, jadi Disa bertugas sebagai guide dadakan yang dipaksa Bayu agar membawanya keliling Jakarta.
Ya Disa sih mau mau saja, toh dia sedang tidak terlalu sibuk kuliah karna kelasnya perhari tidak sampai seharian penuh. Mentok-mentok dari pagi sampai siang atau bisa dibilang jadwal kuliah Disa hanya kisaran 3 sampai 5 jam per hari. Dan sisanya hanya diisi dengan kegiatan kampus atau ia pergunakan untuk hunting buku.
Ditengah perjalanannya menuju rumah, Disa teringat kalau besok tanggal 18. Dan itu adalah hari lahirnya Abi. Kemudian dia meminta pada Bayu untuk mengantarnya ke supermarket dulu sebelum pulang. Yah mereka memang beberapa kali selalu pulang bersama, sebenarnya Bayu sih yang memaksa Disa agar mau dia antar. Karna biasanya Disa selalu pulang bersama ketiga teman Abi atau, supir kantor Abi.
"Emang mau ada acara apaan sih? Belanjaan lo banyak banget." Tanya Bayu yang berjalan dibelakang Disa sambil mendorong troli. Matanya menatap Disa yang sedang sibuk memilah daging.
"Ada acara penting besok." Jawab Disa pelan. Bayu hanya mengangguk sekilas lalu mengedarkan pandangannya kepenjuru supermarket.
Disa kini sibuk dengan paprika yang berada dikedua tangannya. Ia meneliti paprika tersebut dengan matanya, sesekali ia akan mengambil paprika lainnya dengan warna yang berbeda. Lalu membaui paprika tersebut.
"Bay, paprika yang ini-" Kalimatnya terhenti saat matanya tak menemukan Bayu yang ia suruh untuk mendorong troli belanjaannya. Disa lalu mengedarkan pandangannya mencari Bayu. "Kemana lagi tuh anak. Perasaan tadi masih dibelakang gue deh," Gumamnya.
Ia lalu mengedarkan pandangannya kepenjuru supermarket. Tatapannya kini tertuju pada seorang pria yang sangat dikenalnya. Pria itu terlihat sedang menggoda seorang gadis berseragam SMA. Dan pria yang menggoda gadis SMA disana adalah, Bayu.
Sial sekali anak itu. Disuruh mendorong troli malah menggoda anak SMA. Pikir Disa. Ia lalu mendengus kesal dan berjalan menghampiri Bayu.
"Dasar suami nggak tahu malu! Ada istrinya malah ngegodain abg. Nggak bisa lihat yang bening dikit, langsung disamber." Ujarnya sambil menarik telinga Bayu. Bayu tentu terkejut dengan tindakan Disa barusan. Dan dengan menahan sakit ditelinganya serta malu karna orang-orang mulai memandang mereka, ia pun hanya menurut pada Disa yang menyeretnya kembali ke tempat mereka sebelumnya.
Sampai dibagian daging dan sayur, Disa melepaskan jewerannya. Sudah sedari tadi Disa menahan tawanya, saat melihat ekspresi terkejut sekaligus kesakitan dan juga malu diwajah Bayu. Akhirnya tawanya pun meledak juga, Disa tertawa terpingkal-pingkal sedangkan Bayu langsung cemberut dibuatnya.
Bayu berdecak kesal. Dia lalu bersedekap sambil menatap Disa dengan sebelah alis yang terangkat. "Lucu banget ya?" Tanyanya dengan nada suara yang juga terkesan kesal.
Disa mengangguk. "Lagian elo. Disuruh dorongin troli gue malah ngegodain abg." Jawabnya sambil melengos, lalu kembali memilah beberapa sayuran dan bumbu dapur.
Disa memang berniat memasakkan beberapa menu masakan yang disukai Abi. Karna dia bingung mau memberi kejutan apa, jadi yaa dia masakkan Abi makanan kesukaannya saja. Lebih praktis memasak dan hemat juga sebenarnya. Karna kalau memberi hadiah suatu barang akan sangat menghabiskan banyak uang, sementara memasak hanya perlu menghabiskan paling banyak 300ribu. Jadi, lebih baik memasak kan? Disa tidak perlu membuang uang terlalu banyak, toh dia diberi satu ATM oleh Abi. Dan boleh digunakan sepuasnya karna, uang Abi ya uang Disa juga. Begitu kata Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DisAddict [TAMAT]
Romance[Sebagian Part Sudah Dihapus] Info lebih lengkap ada didalam. *** "Kamu makin cantik kalo lagi marah kayak gitu... bikin gemes." Bisik Abi, membuat Disa mencibir seraya menjauhkan wajah Abi dari bahunya. "Mau nggak?" tanya Abi lagi. "Mau apa?" tanya...