Prolog

254 18 6
                                    

Seorang gadis bertubuh mungil berjalan diatas hamparan rumput hijau sambil memeluk sebuah buku diary dalam dekapannya, ia duduk di bangku taman dan mulai membuka lembar demi lembar diary miliknya itu.

Untung saja disini sangatlah sepi, hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang. Jika tempat ini ramai seperti pasar ia pasti sudah dikira seperti orang tidak waras, karena tertawa sendiri melihat isi diary nya.

Sebuah tulisan mengingatkannya pada masa lalu.

"Teruntuk cinta yang tak pernah ku dapat, ku biarkan rasa ini akan terus merambat meski meraihmu ku tak sempat dan melupakanmu bukanlah hal yang cepat- Ratu"

Ia tersenyum, ternyata tak sulit bagi Ratu untuk merangkai kata demi kata sesuai dengan keadaan hatinya.

Sebuah tulisan lagi membuat Ratu lagi-lagi tersenyum.

"Aku bukanlah Ibu Peri yang hanya dengan menggoyangkan tongkat dan membaca mantra, bisa membuatmu mengatakan cinta padaku- Ratu"

"Kadang aku lupa kalau kita hanya sebatas teman- Ratu"

Ratu tersentak saat seseorang mengejutkannya dari belakang, ia memandang kesal pada orang itu yang hanya menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi.

"Lagi ngapain si?" Orang itu kemudian beralih melirik apa yang sedang dipegang Ratu. "Apaan tuh?"

Baru saja orang itu ingin merampas benda yang membuatnya penasaran, namun Ratu sudah terlebih dahulu memeluk benda itu erat. "Ini itu punya aku" Ucapan Ratu membuat orang itu mengerucutkan bibirnya kesal. "Pribadi" Tegasnya.

Karena penasaran, orang itu langsung merampas buku diary Ratu, saat Ratu sedang lengah, sontak hal itu membuat Ratu kesal dan marah.

"Raja, balikin!!" Ucap Ratu sambil berusaha meraih Diarynya dari tangan Raja yang terus meninggi. "Itu punya aku! Balikin!!"

Tubuh Ratu yang kecil tak sampai untuk meraih bukunya dari tangan Raja, karena Raja terus mengangkat buku milik Ratu, hingga Ratu tak bisa meraihnya.

"Yaudah" Kata Ratu seraya melipat kedua tangannya didepan dada. "Kalau kamu gak mau balikin, aku gak mau bikinin kamu bubur kacang ijo lagi" Ancamnya.

Raja menaikan sebelah alisnya, tampaknya tak ada raut main-main diwajah Ratu. "yaudah nih" Raja mengembalikan buku itu kepada pemiliknya. "Gitu aja ngambek." Lanjutnya.

Ratu menerimanya dengan senyum kemenangan, memang tak sulit untuk mengancam Raja, namun Ratu menautkan kedua alisnya saat Raja memandangnya dengan tatapan memohon.

"Apa?" Ketus Ratu.

"Ratu" Panggilnya dengan lembut. "Raja laper, bikinin bubur kacang ijo buat Raja" Pintanya membuat Ratu tersenyum.

"Oke" Kata Ratu. "Sekarang, kita ke rumah lo"

"Yuk" Kata Raja sambil menggandeng tangan Ratu, membuat Ratu menatapnya heran.

"Pegangan" Kata Raja seraya menepuk-nepuk telapak tangan Ratu yang berada digenggamannya. "Badan kamu kecil, ketiup angin gak ada yang tau"

Ratu melebarkan matanya "RAJAAAAAAAAAA"






                   ########

Hai hai...
Gue kembali dengan cerita baru.
Baru prolognya doang nih
Semoga suka ya.

Vomment ditunggu...


Sincerely,
Mega Rosmalina

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang