CINTA dan RAHASIA

02

=======
CINTA dan RAHASIA
=======

Jam sembilan pagi Seungcheol bangkit dari tempat tidurnya, Seventeen memiliki waktu kosong hari ini, pantas saja tidak ada seorangpun yang menganggu tidur Seungcheol. Ia berjalan menuju kamar mandi, namun sebelumnya ia melirik ke arah ranjang Jihoon, Mingyu dan Jeonghan. Ranjang Mingyu sudah rapi, ia pasti sudah bangun sejak tadi, sedangkan Jihoon masih bergelung dalam selimutnya. Kemudian ia memandang ranjang Jeonghan lamat-lamat, ada perasaan yang tak bisa dijelaskan, ia kembali mengingat kejadian semalam, kejadian yang membuat hatinya sakit lagi. Lupakan!

Setelah selesai membersihkan diri, Seungcheol keluar dari kamar ㅡyang dihuni olehnya, Jeonghan, Mingyu dan Jihoon; ia lalu melangkah menghampiri anggota Seventeen yang lain yang tengah berkumpul menonton siaran televisi. Disana ada Jun, Minghao dan Seungkwan yang duduk tidak jauh dari meja televisi. Kemudian ada Wonwoo dan Jeonghan, Wonwoo tengah serius dengan bukunya dan kelihatan tidak terganggu walaupun Jeonghan yang cemberut menyandarkan kepalanya di bahu Wonwoo. Lalu Seungcheol melihat Dokyeom, Joshua dan Mingyu yang sedang duduk dimeja makan. Sedangkan sisa anggota yang lain, Seungcheol yakin masih berada dikamar mereka masing-masing.

Seungcheol memutuskan untuk ke ruang makan karena ia merasa lapar; sekaligus cemburu melihat Jeonghan yang bermanja pada Wonwoo. Namun saat ia melewati Jeonghan, mata mereka tak sengaja saling berpandangan. Wajah Jeonghan yang semula terlihat kesal berubah menampilkan senyuman. "Coups-ah! Kau baru bangun? Cepat kemari! Duduk disebelahku!" Seungcheol yang mendengar ucapan Jeonghan hanya mengangguk lalu menuruti keinginannya.

Pahadal ia berniat untuk sarapan di ruang makan, namun ia tidak mampu menolak permintaan sederhana dari Jeonghan. Jadilah sekarang ia duduk disamping Jeonghan sambil memandang lurus ke arah televisi, mengabaikan Jeonghan yang masih menyandarkan kepalanya di bahu Wonwoo. Sial!

"Kau tau Coups! Aku sedang kesal sekarang" Jeonghan berkata, kemudian ia memainkan jari tangan Seungcheol yang bebas.

Jantung Seungcheol berdetak lebih cepat dari biasanya. Jeonghan seperti sedang merajuk padanya, Jeonghan berbicara dengan ekspresi yang menggemaskan lalu ia memainkan jari-jari tangannya. Ia mengaku sekarang, ia lemah akan sentuhan Jeonghan.

Posisi mereka saat ini adalah, Jeonghan duduk diantara Wonwoo dan Seungcheol. Kepalanya bersandar pada bahu Wonwoo dan tangannya menggenggam tangan Seungcheol. Seungcheol mendadak gugup, ia seperti sedang berselingkuh dengan Jeonghan di depan Wonwoo. Ia memang terbiasa menggenggam tangan Jeonghan atau bahkan memeluknya, tapi hanya jika ada fans atau media juga kamera yang meliputnya. Mereka tidak pernah melakukannya jika di dorm, tidak juga didepan Wonwoo, tanpa fans, tanpa kamera.

"Coups! Aku sedang berbicara denganmu!" Jeonghan terdengar semakin kesal karena diabaikan Seungcheol.

"Maaf, kau kenapa tadi Han?" Seungcheol menjawab setelah berdehem dan menggaruk tengkuknya yang jelas-jelas tidak gatal.

"Aku sedang kesal Coups! Wonwoo mengabaikanku!" Ahh jadi ini tentang Wonwoo lagi?

Memangnya apa yang kau harapankan Choi Seungcheol?

Seungcheol terkekeh lalu mengeratkan genggaman di tangannya, "Bukankah dia selalu seperti itu saat sedang membaca huh?"

"Iya tapi aku tidak suka diabaikan Coups!"

"Kalau kalian ingin membicarakanku cari tempat yang lain saja, jangan berbicara tepat disamping telingaku Hyung!" Kali ini Wonwoo bersuara, namun tak sedikitpun ia mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca, "dan sayang, aku tidak mengabaikanmu, bahkan kepalamu masih menempel dibahuku!" Lanjutnya lagi.