CINTA dan RAHASIA

05 - Final Chapter

=======
CINTA dan RAHASIA
=======

Orang bilang, penyesalan itu selalu datang terlambat dan Jeonghan mengakui kebenarannya sekarang.

Ia menyesal, dan ia terlambat.

Jeonghan tidak pernah menyangka bahwa akhirnya akan seperti ini. Ia yang egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri itu akhirnya merasa hancur.

Ia melihatnya,

Ia melihat orang yang ia cintai tengah berbagi pelukan bersama sahabatnya sendiri.

Bodoh,

Jeonghan memang bodoh dan tak tahu diri. Ia tak berhak merasa sakit, dan ia tak berhak menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri.

Tapi hatinya hancur. Benar-benar hancur. Dan rasanya begitu sakit.

Ia mencintai Seungcheol begitu lama, lama sekali hingga ia tidak tahu kapan persisnya perasaan itu muncul. Entah itu sejak pertama kali mereka saling bertatapan, ataukah sejak pertama kali Seungcheol menyentuh tangannya. Jeonghan tak ingat. Tapi yang pasti itu sudah lama sekali.

Namun bagi Jeonghan, Seungcheol terlalu sulit untuk ia raih. Bahkan sejak ia menyadari perasaannya sendiri ia memutuskan untuk mematikannya saja. Seungcheol adalah Leader, laki-laki dengan talenta luar biasa. Ia tahu cara menyanyi yang baik dan ia juga rapper yang hebat. Ia pekerja keras dan semua orang menyukainya. Jeonghan merasa tidak percaya diri. Terlebih Seungcheol memiliki orang yang selalu ada untuknya saat itu. Dan orang itu bukan Jeonghan.

Jeonghan benar-benar menyimpan rapat perasaannya untuk Seungcheol. Namun semakin hari Jeonghan merasa semakin tersiksa, ia frustasi dengan keadaan itu. Hingga suatu hari Wonwoo yang sedang patah hati datang padanya. Lalu mereka saling berbagi cerita mengenai perasaan mereka masing-masing. Wonwoo bercerita bahwa seseorang telah melukai hatinya, orang itu menolaknya dan itu membuat Wonwoo terluka. Wonwoo bilang sebenarnya mereka saling menyukai satu sama lain hanya saja orang itu tidak mau mengambil resiko dengan berkencan dengannya. Orang itu takut jika nantinya hubungan mereka berdua akan mendapat tentangan dari lingkungan sekitar, orang itu tidak ingin menimbulkan konflik yang bisa saja mempengaruhi Seventeen, orang itu terlalu mencintai Seventeen dan memilih mengorbankan hatinya sekaligus menyakiti orang yang dicintainya.

Wonwoo bertekad untuk membuktikan pada orang itu bahwa hubungan diantara dua orang laki-laki tidak akan seburuk yang orang itu pikirkan dan akan berhasil pada akhirnya. Jeonghan yang sedang putus asa kemudian mengusulkan sebuah ide gila.

"Ayo kita buktikan kalau hubungan itu akan berhasil. Bagaimana kalau kau berkencan denganku Wonwoo-ya?"

Kemudian semua itu terjadi begitu saja. Jeonghan dan Wonwoo resmi berkencan. Mereka mengumumkannya kepada semua anggota Seventeen dan segala hal berjalan lancar. Bahkan pihak agensipun tak mempermasalahkannya selama mereka bisa berhati-hati. Dan Wonwoo sangat bangga akan hal itu, mereka berhasil.

Hubungan itu sama-sama Wonwoo dan Jeonghan jadikan sebagai pelampiasan awalnya. Hingga lama-kelamaan timbul perasaan nyaman diantara keduanya. Ciuman, pelukan, juga setiap sentuhan yang mereka lakukan datang secara tulus dan tanpa paksaan. Lalu perasaan mereka terhadap satu sama lain menjadi semakin dalam. Hingga pada akhirnya sesuatu bernama rasa bersalah muncul dihati keduanya.

Wonwoo merasa bersalah dan berpikir bahwa Jeonghan tidak seharusnya berakhir dengannya, ia harus bahagia bersama orang yang dicintainya. Dan Wonwoo tahu orang itu bukan dia.

Wonwoo tidak ingin menahan Jeonghan lebih lama lagi, lagipula niat awalnya berkencan dengan Jeonghan hanya untuk membuktikan pada seseorang bahwa hubungan diantara dua orang laki-laki itu akan berhasil, dan mereka telah benar-benar berhasil membuktikannya. Wonwoo sangat mencintai Jeonghan, jadi ia tidak ingin menyakitinya terlalu lama. Jeonghan harus bahagia, walaupun tidak bersamanya. Selama ini Jeonghan sudah berkorban banyak untuknya dan ia sangat berterimakasih.