mereka bertemu

16 3 0
                                    

"Cepat katakan, padaku kenapa dia bisa ada di sini lagi?"tanya ferly serius

Sekarang mereka berada di balkon kamar milik asifa.

"Please, gue ingin hanya elu yang tau soal ini ya? Jangan bilang niko dulu"balas sifa dengan memasang muka melas

"Iya, tapi elu gak bermaksud untuk selingkuh dari niko kan?"

"Ya engga lah, gue malah mencoba untuk lari dari masalalu" sifa menjeda kalimatnya mengambil nafas dan membuangnya pelan

"Gue dijodohin sama dia, gue pertama melihatnya waktu hari minggu sebelum kita di cafe itu, gue gak yakin kalo itu dia karena udah lama banget gue gak pernah ketemu dia lagi fer, walaupun gue dulu cinta banget sama dia tapi sekarang gue benci dan gue udah mendapatkan niko" ucap sifa

Sifa menundukkan kepalanya, entah mengapa kelopak matanya berair ia merasa bahwa dia sedang ada di flasback saat bertemu lagi dengan pria yang dulu ia cintai.

"Elu gak apa apa kan?"wajah ferly menjadi khawatir. Sifa hanya mengangguk untuk balasan.

"Ekhem"deheman mama erin membuat ferly dan sifa menoleh

"Eem,,, ada niko sayang, dia nunggu kamu di bawah, bersama rangga"ucap mama erin sedikit khawatir

Tanpa berucap sepatah kata asifa langsung berlari menuju ruang tamu, bukan takut ketahuan tapi ia butuh niko sekarang niko yang peduli padanya, niko yang perhatian padanya, niko yang sayang padanya, niko yang selalu ada untuknya, sayang asifa pada niko sudah terlalu dalam.

Setelah sampai di ruang tamu asifa melihat niko dengan kostum olahraganya sedang duduk berhadapan dengan rangga.

"Niko"asifa berlari memeluk niko dan air mata sifa tidak bisa diajak kompromi lagi air mata itu terus mengalir tanpa henti.

"Hei, elu kenapa beb? kangen ama ayang niko yaa?"goda niko sambil membalas pelukan asifa.

Asifa tak menggubris godaan niko ia malah memeluk niko erat.

Sedangkan pria yang menatap semua adegan itu hanya mengepalkan tangannya untuk tidak terlalu emosi.

Mama erin dan ferly menatap semua itu hanya memasang wajah sendu, ferly merasa temannya ini sedang galau tapi ia juga bingung caranya untuk membantu.

"Heh, udah dong peluknya ada tamu tuh di sini malu tau lagian aku juga bau keringet, gak bau apa?" ucap niko yang masih memeluk sifa.

Sifa menggelengkan kepalanya dan semakin menenggelamkan wajahnya didada bidang milik niko

"Wangi kok, gak bau cuman kecut aja, asem tau"ketusnya dengan suara sedikit serak akibat menangis

"elah elu, tadi aja kayak orang gak mau kehilangan gue aja, nah sekarang malah ngehina gue"sebal niko

"Assalamuallaikum"

Suara itu membuyarkan drama melow yang tayang dadakan, kayak tahu bulat digoreng dadakan aja. Hlah malah bahas tahu bulet.

"Eh kayaknya suara papa deh, ya udah sekalian makan malam juga ya? Bagaimana?"tanya mama erin

Mereka semua sudah kumpul di ruang makan, papa rahman juga bergabung.

"Oh ya niko, bagaimana keluarga kamu?"tanya papa

"Baik om, cuma ya si papa sibuk terus kayak biasa"

"Hlo kenapa niko saja yang diambilin sifa"tanya papa rahman

"Hlah kenapa emang, biasanya juga kalo niko makan di sini aku yang ngambilin kan?"ketus

Memang menjadi kebiasaan rutin asifa Jika niko makan di rumahnya, pertama kali dia memperlakukan niko seperti ini saat kakak niko ke rumahnya untuk membicarakan soal bisnis, waktu itu asifa dan niko belum akrab satu sama lain walau mereka satu kelas.

"Ayo dinikmati makan malamnya, yah hanya sekadarnya"ucap mama Erin

"Engga apa apa tante ini udah lebih dari cukup"balas alex

"Nanti ada yang jemput tidak?"tanya papa Rahman

"Ada kok om, sebentar lagi mungkin dateng" balas alex sambil tersenyum

Tin... Tin... Tin

"Itu jemputan saya sudah datang"alex

"Suruh masuk dulu, makan malamnya juga baru akan mulai kan"tawar mama Erin

Saat alex keluar untuk menyuruh penjemputnya masuk, dia kira adalah supir nya tapi malah..

"Hlo niko kok elu yang jemput gue? Supir gue elu apain?"tanya alex

"Gue sekap dia di gudang kak, abis ngeselin gue kan mau ikut jemput kakak, eh mang udin malah ngelarang gue"niko

"Ah elu selalu aja bikin masalah, orang tiap hari aja ketemu, elu jika ingin ketemu gue pasti ada maunya ya, kan?"alex

Hanya dibalas cengiran oleh adiknya yang nyebelin.

"Ekhem,,, maaf ganggu tapi mama sama papa udah nunggu tuh"ucap seorang gadis

Niko sebenarnya ingin tanya pada gadis tadi tapi gadis itu udah masuk dan kakaknya juga sudah masuk jadi dia juga mengikuti belakangan karena menurutnya pangeran dateng belakangan.

"Sifa mereka dimana?"mama Erin

"Tuh mereka"tunjuknya kearah pintu

"Maaf membuat menunggu lama"alex

"It's oke"papa rahman

"Eh elu kan cewek psikopat itu kan?"niko

Dan ucapan itu membuat semua orang menoleh pada niko apalagi kakaknya udah menatapnya 'takjub' pada adiknya yang membuat dia malu.

"Eh elu juga wowok cupu kan"sambil nunjuk niko

"Wowok, cowok kali"niko

"Eh suka suka gue"cibir sifa

Mereka sekarang memulai makan karena tadi sifa dipelototi oleh ayahnya dan niko mendapat hadiah kecil dari kakaknya.

"Auwww"jerit niko saat ingin mengambil nasi

"Kenapa tuh tangan lu nik?"alex saat melihat tangan adeknya biru

"Tanya tuh ama cewek psikopat, gue tadi cuma mau pinjem pulpen eh malah dikasih jitakan halus gini"sindirnya

"Sorry, gue tadi kaget jadi reflek aja gitu mukul tangan elu"ucapnya nyesel

"Asifa kamu harus tanggung jawab, jadi cewek kok gitu"papa

"Iya iya, maaf deh, sini gue ambilin"ucapnya

Disitulah mengapa sifa selalu terbiasa, karena setiap pulang sekolah niko mampir untuk sekedar makan dia udah dianggap anak oleh orang tua sifa sampai saat ini.

"Lagian kan niko bakal jadi calon suamiKU"ucapnya penuh penekanan.

Membuat semua yang ada di ruang makan itu mengalami kegagalan makan a.k.a tersedak.

Setelah itu mereka makan dengan sedikit kikuk karena ucapan sifa barusan.

"Ekhem, tegang amat perasaan"ucap ferly membubarkan ketegangan

"Lagi nonton bioskop yang sering ditonton ama si alvin tuh " ucapan sifa membuat ferly dan niko tersedak bersamaan.

"Kalian kenapa? Gak apa apa kan?"tanya mama erin

Dan hanya dibalas gelengan oleh keduanya.

"Sifa" tegur papa rahman

Mereka menikmati makan kembali dengan pikiran masing masing.

To be continue...

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang