03 Pilihan

412 16 3
                                    


Putra POV

Ini cewek senyum senyum gajelas dari tadi. Jangan bilang dia naksir bang Raihan. Udah tau juga bang Raihan suami temennya, masih aja dinapsuin gitu. Cewek tu emang gitu semua yah? Sok baik didepan, tapi di belakang lagi nyusun rencana buat nerkam. Ckckck... gak beres. Batinku.

Aku sekarang ada di acara resepsi nikahan bang Raihan. Aku disuruh ibuk buat jadi pagar bagus. Dan yang jadi pagar ayu disampingku itu.. err.. aneh.

Masa iya, Selama acara di mulai, dia itu cengar cengir senyam senyum sendiri sambil ngeliatin abang ku.

Setalah beberapa lama kupandang, dia terlihat sedikit risih, tapi tetap tidak memalingkan pandangannya dari pasangan pengantin di depannya.

Ku pandangi dia terus. Aku bahkan tidak berkedip. Menelitinya dari atas ke bawah kembali lagi keatas, kemudian turun kebawah, lalu naik lagi ke atas, dan seterusnya.

Dia terlihat sangat tidak nyaman dengan perlakuanku. Ku lihat dia sudah tidak senyam senyum seperti tadi. Dia terlihat sedang salah tingkah.

Hahaha.. syukurin lo, abang gue lo pandangin, gue bales mandangin lo. Batinku berteriak senang melihat wajahnya yang lumayan pucat.

Author POV

Rara yang merasa tidak nyaman dari tadi kini mulai berkeringat dingin. Duh, gue kenapa sih! Bentak Rara dalam batinnya.

Wajah Rara kini bisa dibilang pucat pasi. Tapi itu tidak akan terlihat karena riasan di wajahnya yang menutupinya.

Melihat hal itu, Putra merasa sedikit bersalah pada Rara. Dia mengalihkan pandangannya. Berusaha meyakinkan dirinya bahwa itu bukanlah kesalahan Putra.  Putra hanya menatapnya, tidak ada hubungannya dengan wajah Rara yang memucat.

3 menit mengalihkan pandangannya Putra kembali menengok Rara. Dan betapa kagetnya dia saat manik matanya bertemu dengan manik mata Rara.

Rara merasa ada yang aneh. Dia berusaha mencari penyebabnya. Mulai tengok kanan kiri, dan DOOM!

Tiba-tiba matanya terkunci oleh sepasang manik mata pria di sampingnya. Lebih tinggi dari Rara, kulitnya terlihat lebih putih. Jika diperhatikan, wajahnya mirip dengan suami Sarah.

Etdah buset.. ini mas mas kenapa mandangin gue? Mau nerkam mas? Manggil penghulu dulu dong! Emas kawinnya jangan lupa. Batin Rara yang kembali berkeringat dingin.

Putra sangat terkejut, Astaga... mati dah! Gue ketahuan ini.. harus ngapain nih.. batin Putra.

Satu  menit bertatapan, Putra akhirnya membuang muka. Wajahnya dibuat sedatar mungkin dan menatap sepasang pengantin di depannya.

Terlalu fokus pada pikirannya, Putra tak sadar dengan sebuah tarikan kecil di lengan pakaiannya.

"Mas.. eh.. mm.. kak.. aduhh.." suara lembut Rara mengintrupsi  Putra untuk kembali ke dunia.

"Iya?" Jawabnya datar.

"Itu.. kita dipanggil Mamanya Sarah." Ucap Rara gugup.

"Baiklah." Jawab Putra datar, dingin, dan.. syupperr singkat, membuat Rara geram.

"Rara, kamu tadi dicari mama kamu tuh di sana" Kata tante Ayu sambil menunjuk tempat duduk mama nya.

"Oh iya tante, makasih." Balas Rara kaku. Dia akan berubah menjadi robot saat berhadapan dengan 3 orang. Orang asing, orang tua, dan teman baru. Susah bergaul. Ya.

Rara meninggalkan Tante Ayu berdua dengan Putra. Dia sedikit kesusahan berjalan dengan pakaiannya saat ini. Menggunakan highheels sangat menyusahkan dirinya. Dan dengan susah payah, akhirnya dia sampai di depan Mama tercintanya itu.

"Mama cari Rara?" Tanya gadis itu kepada mamanya disela sela obrolan mama dan temannya.

"Ohh.. Rara. Sejak kapan di sini? Sini deh, mama kenalin sama temen SMA mama. Namanya Tante Sari." Dapat dilihat bahwa pakaian tante Sari ini, merupakan pakaian yang dikenakan oleh keluarga kedua pasangan pengantin itu.

"Oh.. iya. Halo tante Sari, saya Putri. Lengkapnya Putri Inara. Tapi tante boleh manggil Inara atau Rara juga kok kayak mama sama kak Yudha." Kenal Rara.

"Halo manis, hmm.. tante panggil cantik mau nggak?" Goda Sari.

"Hehe.. Tante bisa saja."  Balas Rara dengan senyum pepsodent nya.

Di lain tempat, Putra menatap ibuknya heran. Apa mereka saling kenal? Batin Putra.

Setelah menunggu lama, dan mereka belum juga selesai berbincang, Putra kesal, di kemudian mulai menyusul Ibuknya.

"Buk," sapa Putra.
Sari, Rara dan mamanya menoleh ke sumber suara.

"Yaudah ya tante Sari, Ma. Rara permisi dulu. Assalamualaikum."  Pamit Rara. Dia sempat melirik putra dan menunduk sedikit, seakan memberi kode bahwa dia pamit pada Putra. Yang juga dibalas anggukan kecil di kepala putra. Wajahnya sangat tak bersahabat. Membuat Rara malas berlama lama di dekatnya.

Pestanya berlangsung dengan lancar, selepas acara itu Sarah dan suaminya pergi ke lantai atas. Ehem tentu saja untuk melakukan anu.. nananini. Hihi.

Saat resepsi tadi terlihat Raihan, suami Sarah melingkarkan tangannya di pinggang Sarah dengan erat. Seakan tidak membiarkannya untuk menjauh. Dan dari situ saja dapat dipastikan, bahwa kontrak tidur beda kamarnya itu akan langsung dibatalkan. Apalagi Sarah sangat cantik malam ini. Tidak mungkin Raihan tahan godaan. Haha.

---

Putra dikenalkan pada beberapa gadis, anak teman-teman ibuknya. Dia terlihat sedang memijat hidungnya sambil menundukkan kepalannya.

Dia pusing. Iya. Pusing. Sudah lebih dari 7orang gadis, yang menemuinya, dan ibuk selalu saja mencoba untuk membangga banggakan gadis gadis itu. Yah walaupun sudah cukup tua untuk dikatakan seorang gadis.

"Kamu gak tertarik sama Rosa Put? Dia itu cantik, pinter, anggun, terus sopan juga. Kenapa gak mau? Kamu masih normal kan? Belum belok kan?" Ibuknya tak henti bertanya pada Putra, apakah dia masih lurus atau sudah banting setir.

"Buk, putra gak tertarik sama mereka semua. Semuanya bukan selera Putra." Jawab Putra tak acuh.

"Kalo yang begitu bukan selera mu, terus seleranya kamu itu kayak apa?

"Selena gomez, buk."

"Bocah! Ini! tinggal ini satu. Ibuk gak mau tau kamu harus milih salah satu diantara mereka. Yang ini agak unik, gak suka dandan, gak begitu cantik, dan sekarang dia lagi pengangguran. Tapi orangnya pandai, baik, patuh, dan bakti sama orang tua, terus dijaga dari lahir gak pernah disentuh cowok. Namanya Putri Inara. Tuh orangnya. Yang jadi pagar ayu waktu itu." Jelas Sari pada Putra.

Matanya kini terhenti pada sosok perempuan aneh itu.

TBC

Hihihi😅 moga ada yang baca

The Kaku CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang