Hari ulang tahun Seok Jin adalah salah satu hari berharga yang datang jarang sekali. Esoknya mereka sudah kembali perform seperti biasa.
"Huuaaaaa bagaimana sih caranya supaya kita libur sehari saja..," keluh Suga.
"Ada. Aku tahu," balas Taehyung asal. Ia tengah menyiapkan microphone nya.
"Bagaimana hah? Meminta pada PDnim? Jarang sekali di turuti tahu," timpal Jimin.
"Ada dua cara. Keluar dari BTS atau...,"
".... mati,"
Jin sang member tertua yang baru masuk ke dalam ruang ganti tiba-tiba menyambung ucapan Taehyung dengan wajah luar biasa menyebalkan. Lima pasang mata menatap keduanya dengan jengkel.
"Huffttt ya baiklah! Kuharap kita sukses malam ini!"
Sang leader memimpin anggota lainnya menumpuk tangan mereka kemudian bersorak untuk mengobarkan semangat.
Mereka sukses menggebrak panggung acara musik spektakuler itu. Ribuan pasang mata tertuju pada mereka, tak sedikit yang ikut menyanyi, bahkan lebih banyak lagi yang ikut bergerak. Panggung serasa milik mereka sendiri. Beberapa artis turut menikmati aksi panggung mereka.
"Huhuuu aku tidak jadi libur deh," ujar Suga.
"Heh," balas Jimin sembari menyambar air putih.
"Kerja bagus kawan-kawan!" Seru J Hope berisik sekali, sepertinya semangatnya masih belum habis, lain benar dengan sang hyung tertua, ia langsung menjatuhkan dirinya ke sofa dan timbang hitungan detik dirinya sudah tertidur pulas. Mungkin faktor usia *eh begitulah kata sang maknae.
"Hoseok, tolong pijat aku dong, ugh pegal sekali," pinta Yoongi sembari menepuk-nepuk bahunya sendiri.
"Ck! Dasar kakek tua!"
"Ya! Diam kau kuda! Ayolah cepat!"
"Ck ya ya ya,"
Meskipun begitu, J Hope tetap mengikuti keinginan hyung nya yang satu ini. Hoseok duduk di belakang punggung Yoongi. Tangannya mulai memukul-mukul pelan bahu Yoongi.
Kemudian, Hoseok menempelkan telapak tangannya pada punggung Suga.
Sret!
Hoseok menarik tangannya dari punggung Suga. Ia menatap tangannya dengan wajah ketakutan. Nafasnya menderu, jantungnya berdegup begitu kencang. Tangannya gemetar, adegan itu terus membayangi otaknya. Sungguhkan? Apa yang tangannya lakukan? Hal macam apa yang terjadi dengannya?!
"Mwo... mwoya ige," gumamnya pelan, ia masih belum bisa menguasai rasa kagetnya.
"Hoi! Kau dimana sih? Ayo lanjutkan, perasaan tadi tanganmu baru menyentuh punggungku, kenapa rasanya sudah tidak begitu pegal ya?"
'Itu juga yang ku tanyakan, dasar bodoh,' batin Hoseok.
J Hope menempelkan tangannya kembali di bahu Suga. Cahaya hijau kebiruan kembali berpendar dari tangannya. J Hope mengepalkan tangannya, ia sungguh tak tahu cahaya apa ini, ia tidak bisa percaya bahwa cahaya ini tidak merusak apa pun. J Hope menelan ludah kasar, kemudian ia kembali menempelkan tangannya ke punggung Suga.
J Hope memijat pelan bahu Suga, sebenarnya tak perlu, bahkan hanya dengan menempelkan tangannya saja pun rasa pegal Suga akan berkurang.
"Aisshh aku baru tahu kau pandai memijat. Buka jasa pijat sana,"
"Enak saja kau bilang,"
J Hope mulai merasa nyaman dengan pendaran cahaya yang juga mulai tidak mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha's Warriors (BTS X Naruto Fanfiction)
FanfictionDua dunia berjalan di atas satu bumi. Sesuatu yang kau ketahui namun kau tak kan percaya bahwa mereka nyata. Ketika rumah mereka dalam bahaya, para pemimpin menghilang, dan tak ada yang mampu membantu, sekat antar dunia terpaksa di buka, melibatkan...