2.

90 8 2
                                    

Senin yang indah, bahkan terlalu indah untuk dinodai oleh kelalukan bejat Adara. Bejat disini bukan berarti liar atau rusak seperti yang kalian bayangkan. Bejat yang dimaksud ialah kebiasaan buruk Adara yang selalu datang terlambat dan berujung dia tidak mengikuti upacara bendera yang wajib dilaksanakan setiap hari senin. Atau bahkan membolos. Mau di apakan negeri ini jika asetnya saja malas untuk mempertahankan negerinya sendiri?

Kembali ke topik, Adara yang sedang asik membuat pulau pribadi di bantalnya diganggu oleh ketukan pintu yang tak berujung. Siapa lagi kalau bukan abang ter-bangsat-nya itu?

"Astaga Ayaaaa ! Lo ga sekolah ? Ini udah jam berapa coba! Gue mau berangkat sekarang, mang Ujang gue pake. Bye!" teriak Davin sambil menggedor pintu kamar Dara yang dikunci rapat.

"Oh iyaa!! Bang Al udah berangkat. Dio juga udah dijemput Angga. Lo telpon gojek aja ntar yaa!" teriak Davin kembali.

"Berisikk!!!" sahut Dara dari dalam. Dia menangkup kepalanya dengan bantal. Dan sialnya bantal itu basah serta bau yang membuat Adara seketika bangkit dan berlari ke kamar mandi seraya menahan muntahannya agar tidak tumpah.

Hoeekk.. Hoeekkk

"Gila! Iler gue makin hari makin parah aja. Rugi banget gue, percuma dikasi makan makanan orang kaya kalo ilernya aja masih bau bangke" Gerutu Adara.

Ketika dia baru mendaratkan bokongnya ke kasur, seketika matanya membelalak. Bagaiman tidak?! Sekarang sudah hampir jam 7 . Sedangkan 20 menit lagi dia harus sudah berada di kelasnya. Mana sekarang ada ulangan Fisika pula! Dan oh jangan lupakan fakta kalau dia belum belajar sama sekali.

Dara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang