Halaman 1

19 4 1
                                    

Asal kamu tau, gue terlalu bodoh karna seyakin itu bisa dapetin lo --

Suhu dingin merasuk dalam tubuh gadis cantik yang sedang berjalan menyusuri lobby sekolah barunya. Suasana saat itu memang sedang hujan.Ralat, gerimis maksudnya.
Kirana Adella, siswi baru Senior High School Fortune.Jurusan bahasa tentunya.
Ia berjalan menuju kelas nya, dengan perasaan canggung,takut, malu. Entah apa susah untuk mendeskripsikan perasaannya.
Ia berjalan menuju kelasnya seorang diri.
Kira memang tidak terlalu cantik, tapi cukup menggemaskan.Apalagi ditambah lesung pipi yang menjadi nilai plus.
Kira berjalan sambil memasukkan tangannya kedalam saku jaket yang dikenakannya.Ia tertarik melihat papan madding yang tak sengaja dilihatnya, ia membaca puisi yang menempel di madding itu. Dan,shit.Dia melihat salah satu artikel tentang salah satu siswa Fortune School yang menjadi Disc Jokky pada saat acara Pensi Fortune School.

'Ganteng' Batin Kira.

What? Apa? Kira bilang apa? Ganteng?
Dia bilang ganteng sama cowok yang padahal tidak dikenalnya.Sungguh bukan Kira yang biasanya.
Kira termasuk salah satu yang anti sama cowok, apalagi memuji cowok.
Dia hanya memuji cowok, yang benar benar bisa menghormati seorang perempuan.

"Doorrr" kaget seorang perempuan sebaya dengan Kira.

"Lah.Dasar dugong.Ngagetin gue aja lo" ucap Kira sambil menatap tajam wanita di depannya itu.

"hehe,maap deh maap.Lo udah dapet cogan belom Kir? lo tau gak? Gue tadi abis muter muter keliling sekolah ini dan lo tau? ternyata banyak juga cogan disini yang gak kalah sama doi masa lalu lo" terocos wanita itu antusias tapi Kira lebih antusias melihat madding yang bisa dibilang cukup menarik bagi Kira.

Kira tidak menanggapi ocehan sahabatnya tentang cogan ato apalah itu yang bagi kira sangat tidak penting. Bagi Kira ganteng itu relatif, hanya dari mana kita melihat sisi ganteng itu.Dan cowok ganteng bagi Kira saat ini hanyalah satu, yang mampu menduduki peringkat pertama di hatinya, yaitu Sam.Namun sayang,itu hanya masa lalu.Sekali lagi.Masa Lalu.

"Kira,lo libur 2 minggu jadi rada budeg ya sekarang" ucap sahabatnya yang bernama Rina itu.

"Enak aja.Gue gak budeg dodol" Jawab Kira sambil menatap wajah sahabatnya itu.

*****

Kira sudah sampai di kelasnya.kelas 10 Bahasa.Kira menatap keadaan di sekitarnya, menatap teman barunya.Lebih tepatnya, mencari bangku yang kosong.
Hanya ada sepasang bangku yang masih kosong di bagian paling belakang dan paling pojok.Dan akhirnya Kira memilih tempat duduk itu sebagai persinggahan hatinya. Eh,salah. Persinggahan belajarnya.

Kira tidak satu kelas dengan sahabatnya Rina,karna Rina masuk di jurusan IPA.Luar biasa,cewek semacam Rina bisa masuk IPA.Kira tersenyum ramah ketika ada teman yang menatapnya,meskipun itu hanya senyum bentuk keakraban. Karna Kira tidak sepenuhnya senyum, karna ada sesuatu yang mengganjal dihatinya.Yaitu. Sam. Ya, Sam lagi. Entah keberapa kalinya Kira memikirkan Sam.

Kira memilih berjalan menuju keluar kelas,menghampiri kelas Rina yang tidak terlalu jauh dengan kelasnya.Karna Kira cukup canggung dengan keadaan di kelasnya karna belum saling mengenal.

*****

Kini Kira dan Rina sudah duduk di meja kantin,memesan Cappuccino Latte.
Tidak ada percakapan diantara keduanya. Karna mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing. Rina yang sibuk memperhatikan setiap lelaki yang berlalu lalang, mencari lelaki yang mungkin bakal bisa jadi cowok Rina.Sedangkan Kira, ia lebih memilih membaca novel Hujan karya Tere Liye.

"Udah dua Bulan dia pergi Kir, dan lo masih tetep mau menunggunya?Lo, gak capek apa? Gak ada niatan buat cari pengganti dia gitu?" Tanya Rina yang memecah keheningan diantara keduanya.

Tentu saja Kira tau siapa Dia yang dimaksudkan Rina. Siapa lagi kalau bukan Sam.

"Gue juga udah capek mikirin dia Rin. Capek hati, capek pikiran ,capek segalanya" jawab Kira sambil menutup Novel nya.

"Kir, asal lo tau. lo terlalu sibuk mikirin seseorang yang nyatanya gak bisa lihat lo ada.Menurut gue,lo harus bisa cari pengganti dia dan mulai lupain dia" jawab Rina dengan wajah serius dan penuh penekanan.

"Itu pasti,tapi bukan saat ini.Gue belum bisa buka hati buat seseorang lagi.karna gue takut sakit hati lagi" jawab Kira lalu meminum Cappuccino Latte nya.

*****

Bel pulang berbunyi seluruh murid Fortune Schoool keluar dari kelasnya, termasuk Kira.
Ia berjalan keluar kelas dengan seorang laki laki yang mengikuti nya di belakang.

"Lo ngikut mulu deh, gue bukan emak lo. Jadi please,cari jalan pulang lo sendiri" ucap Kira pada lelaki itu,lelaki itu adalah teman sebangkunya.Entah darimana dia muncul,tiba tiba saja setelah Kira selesai makan dari kantin bersama Rina tadi lelaki itu sudah duduk di bangku sebelahnya.

"Lo emang bukan emak gue,tapi lo emak dari anak anak gue kelak.Dan gue bakalan cari jalan pulang gue sendiri karna gue bukan Chakra Khan yang tersesat dan tak bisa bangkit lagi kemudian tenggelem dan gak tau arah jalan pulang" jawab lelaki itu panjang lebar dengan cengengesan.

Kira menahan tawa karena jawaban laki laki didepannya itu.

"Yaudah lo pulang sendiri sono,jangan buntutin gue mulu" jawab Kira menyelipkan rambut bagian sampingnya ke belakang telinga.

'Cantik' batin lelaki itu.

"Iya mba bro, tenang aja. Gue bakalan pulang sendiri. Tapi nanti,setelah lo kasih nomor HP lo ke gue" jawab lelaki itu sambil menaik turunkan alis tebalnya.

"Yaudah buruan catet" jawab Kira yang sudah mulai lelah meladeni satu cowok didepannya ini.

Setelah selesai urusan utang piutang.eh salah,ralat.urusan mencatat nomor Kira,Kira langsung berjalan meninggalkan lelaki itu.Tetapi tetap sama saja,lelaki itu terus membuntuti Kira.
Emang gila tuh cowok.

"Mau lo apaan sih" ucap Kira sambil membalik badannya dan berkacak pinggang.

"Eitts, jangan galak galak nape. Iya iya gue bakalan berhenti buntutin lo, tapi nanti setelah gue tau rumah lo. Biar kalo ngapel gampang" jawab lelaki itu dengan santai sambil cengengesan.

Kira menatap lelaki itu tajam, setajam Cinta gue ke lo . Apaan sih ya

"Serah lo deh, serah. Semerdeka lo" ucap Kira pasrah karna sudah tidak sanggup lagi meladeni cowok satu ini.

Kira berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya. Rina sudah dijemput oleh kakaknya, jadi Kira pulang sendirian. Tapi, sepertinya Kira tidak pulang sendirian. Karna masih ada Raul yang membuntutinya. What? Raul.
Kira sebal dengan nama itu.Ralat,orangnya maksud Kira.

Cowok itu adalah Rafathan Raul Hasan.

Raul.

.
.
.

Look at MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang