Halaman 9

4 0 0
                                    

Lucu. Kemarin, kau masih disini. Disampingku, kita tertawa lepas bersama. Dan saat ini, kau menghilang disamping orang lain. Tertawa bersama seperti yang kita lakukan, dulu.

Pagi ini Kira mengawali harinya dengan ceria, melupakan penat beban yang menghantuinya semalam. Ia berdiri didepan cermin sambil membenarkan dasinya.
Tiba tiba handphone di saku seragamnya bergetar,menandakan ada Line masuk.

Kira membelalak kan matanya ketika melihat nama yang tertera di layar handphone nya. Line dari Leo. Tangan Kira bergetar membuka pesan dari Leo, bibirnya ikut menyunggingkan senyum manisnya.

Leo Ardewana : Gue depan rumah lo.

Kira membaca nya berulang kali, apakah benar yang Kira baca. Kira mencubit pipinya memastikan bahwa ini mimpi atau nyata. Kira bahagia bukan main.

Tanpa babibu Kira langsung mengambil tas dan keluar dari Rumah dan melihat Leo sedang duduk di motor sport nya.

"Kak Leo? Kamu ngapain? " Kira juga tidak tau kenapa Kira memakai embel embel Kak untuk memanggil Leo dan juga Kamu.

"Jemput Kira" jawab Leo singkat tegas namun mampu membuat Kira ingin berteriak sekencangnya.

Kira tetap menetralkan pikirannya supaya tiba tiba tidak berteriak kesenangan di depan Leo.

"Ayo naik" ucap Leo sambil menatap kedua manik mata Kira yang sungguh bening.

Kira langsung menuruti permintaan Leo. Kira masih belum sadar akan pagi ini. Ia bahagia.

Tidak sampai 15 menit, Kira dan Leo sampai di sekolah mereka. Semua pasang mata memandang mereka dengan tatapan iri. Apalagi, fans Leo yang melihat bahwa Kira dibonceng nya. Kira jadi takut melihat wajah fans Leo yang juga sebagai kakak kelasnya menatap Kira dengan tatapan sinis.

"Gue duluan ya kak" ucap Kira setelah ia turun dari motor.

"Lo ruang berapa? " tanya Leo setelah melepas helmnya

"10" jawab Kira singkat

"Gue anter" jawab Leo tegas.

"Gausah"

"Kenapa? "

"Entar aku dimakan macan"

"Sebelum makan lo, entar gue makan duluan tu macan"

Kira tersenyum. Akhirnya Kira mengizinkan Leo untuk mengantarnya ke kelas. Sambil menggandeng tangan Kira. Entah apa yang ada dipikir Kira. Kira tidak menolak apa yang dilakukan Leo. Kira hanya berpikir bahwa Leo menggandeng nya hanya ingin melindungi Kira dari tatapan sinis fans Leo.

Disana, Raul. Melihat semuanya. Melihat senyum yang nampak dari raut wajah Kira. Bersama Leo yang menggandeng tangan Kira. Raul menghela napas panjang melihat itu, menetralkan suasana hatinya. Raul tersenyum miring sambil berjalan ke ruang UTS nya. Ruang UTS Kira dan Raul berbeda. Kira ruang 10 sedangkan Raul ruang 23. Cukup jauh. Sehingga ingin membuat Raul pindah ruang agar bisa satu ruang dengan Kira.

Kini, Kira sudah sampai diruangnya. Dan ternyata Kira satu ruangan dengan sahabatnya, Arin. Kira senang.

"Gue duluan ya" ucap Leo pada Arin dan Kira.

"Iya" jawab Arin sambil tersenyum meleleh karna melihat ketampanan Leo.

Kira hanya tersenyum.

"Kira? " panggil Arin dengan wajah masih menatap ke depan

"Iya? "

"Itu kak Leo?

"Iya"

"Dia makan apa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look at MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang