Part 1

63 6 2
                                    

Im Goo Del duduk di bawah pohon sambil mendengarkan lagu "love is not over" by BTS, group boyband favoritnya. Sesekali ia ikut bernyanyi hanya bagian yang dia ingat saja. Angin sepoi-sepoi dan langit yang cerah sangat mendukung untuk bersantai di bawah pohon di areal sebuah taman kota. Sesekali terdengar kicauan burung yang nyaring menghiasi sore hari yang tenang. Dia berhenti menulis di buku diary nya, mencoba menikmati alam.

"Ahm, sejuknya bersantai di sini. Aku harap ada orang bersamaku saat ini. Agh, otokke? Aku sudah berkepala dua hampir seperempat abad tapi belum pernah berpacaran. Aku berharap bertemu pangeran yang tampan, sopan dan peduli. Jomblo memang sedikit menyedihkan. Tidak ada kawan untuk berbagi, bermain ataupun bercanda. Aku pikir aku memang tidak cantik dan juga tidak jelek-jelek amat tapi aku masih berharap menemukan laki-laki yang tampan. I hope meet soon SUGA. I want SUGA. I love S-"

Dia belum menyelesaikan lamunannya, sebuah bola mendarat di kepalanya. "Aigoo, kepalaku", katanya sambil mengusap kepalanya. Bola basket, ini punya siapa? Siapa yang main basket disini? Sejenak ia berimajinasi tentang SUGA. "Mungkinkah?"

"Yaa, itu bolaku, kembalikan?", teriak seseorang dari balik maskernya yang berjarak 5 meter dari Goo Del. Merasa tidak bersalah sedikitpun.
"Mwo? Boragu? Nuguseyo?", teriak Goo Del tak mau kalah.
"Hyaa, kembalikan bolaku. Palli", teriaknya lagi tapi masih di tempat yang tadi.

Dasar cowok aneh. "Nih, ambil aja sendiri", Goo Del melemparkan bola sejauh mungkin. Dasar cowok gila, pakai masker lagi, gumamnya pelan. Kemudian ia kembali memasang headset yang sempat terlepas.

Yoongi, pemilik bola basket berlari mengambil bola basketnya tanpa peduli pada gadis yang tadi. Dia mulai bermain sendiri. Dia tampak menikmati permainannya, bahkan keringatnya menetes membasahi rambut dan keningnya. Dia memang terlihat sexy saat berkeringat. Senyumnya manis saat merasa bahagia. Dia adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di fakultas teknik. Dari jauh ia melihat gadis yang tadi, Im Goo Del.
"Gadis aneh, bukankah dia sedang tidur", gumamnya.

Im Goo Del seorang gadis yang pelupa dan mudah tertidur dimana saja dan kapan saja. Hari sudah menjelang malam namun ia masih duduk bersender di bawah pohon dan menikmati semilir angin yang menyentuh wajahnya. Sesekali ia meringkuk kerena merasa kedinginan namun tidak cukup untuk membangunkannya. Dia masih terlelap. Yoongi menghampiri gadis itu. Dia ingin minta maaf karena berteriak padanya tapi ia tidak berani membangunkannya.

"Aigoo, gadis aneh tidur sembarangan", gumamnya pelan. Dia melihat buku diary Goo Del lalu membuka dan melihat isinya. Lembar pertama tertulis "I Love SUGA". Kemudian ia membalik lembar berikutnya Yoongi terkejut karena ia melihat ada gambar di sana. Bahkan ia merasa kalo gambar yang ada di diary itu terlihat seperti dia. Apakah gadis ini menyukaiku? Untuk beberapa saat ia hanya memandangi Goo Del yang masih tertidur. Goo Del meringkuk lagi, Yoongi terkejut dan langsung pergi dengan diary masih ditangannya. Dia takut ketahuan dan langsung pergi.

Bultourune..fire..fire..suara ponsel membangunkannya dan langsung berdiri masih linglung. Aigoo kepalaku sakit. Aghh dingin. Menggeser tanda hijau. "Yeoboseyo? Ne chingu aku masih di taman, aku ketiduran di bawah pohon. Ne, aku akan balik sekarang".

Dia pun pulang dengan berjalan kaki. Tiba di rumah dia langsung ke kamar dan tidur lagi. Dunia mimpi memang menantinya. Dia sedang bermimpi dengan Prince SUGA namun terbangun karena suara teriak Raa In sedang menonton drama korea. Ia pun terbangun dan keluar dari kamar dengan mata setengah terbuka.

"Hyaa, Raa In ah, kamu mengganggu mimpiku. Aku sedang bersama dengan SUGA. Agh, aku cuma bisa bertemu dia di mimpi dan kamu mengganggunya", katanya sedikit kesal.

"Hyaa, geumanhae. Berhentilah memimpikan SUGA, dia tidak akan bisa jadi Pangeranmu", jawab Raa In.

***
To be continued.........

*
*
*

Jeogiyo, yeorobeon. Anyeong haseo:)
Ini adalah tulisan pertamaku mudah-mudahan disukai. Dan berharap ada komentar baik kritik maupun saran. Dengan senang hati saya menampung semuanya. Hhehhhhe...

Gomawo, sudah membaca sejauh ini.
Maaf, kalo ada kesalahan "typo", maklumlah yaa

Lights, You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang