Tiga bulan berlalu tidak ada kabar tentang Yoongi. Dia menghilang begitu saja sejak pertemuan mereka yang terakhir.
“Goo Del, tumben tidak curhat tentang Yoongi. Apa kabar dia?”, tanya Raa In sambil mem-pause kan drama yang ditontonnya.
“Uh, ohh. Akupun tidak tahu. Aku tidak bertemu dia lagi. Mungkin nasibku sama seperti sebelumnya. Atau mungkin aku hanya mimpi ketemu dia. Raa In ah, apa yang salah denganku? Kenapa tidak ada seorangpun yang menyukaiku? Aku akui aku bukan seseorang yang cantik tapi apa ia semua laki-laki begitu? Apa aku berhenti saja?”, ucapnya sedih.
"Aku sudah mencarinya tapi tidak ketemu. Aku bahkan ke kampusnya dan menanyai orang-orang disana tapi mereka tidak tahu. Aku bahkan datang tiap minggu pagi janji kami bertemu tapi ia tidak pernah datang. Dia jahat Raa In ah. Aghh, sudahlah mungkin nasibku sudah begini", lanjutnya kemudian dengan suara lirih.
“Aigoo, geumanhae Goo Del. Jangan dramatis begitulah. Bukannya kamu yang selama ini menolak banyak namja?
Kamu tahu, banyak yang suka sama kamu tapi kamu menolaknya”, sela Raa In.“Mian, chingu. Aku hanya ingin orang yang aku sukai juga menyukaiku. Aku benar-benar merindukan Yoongi”, jawabnya. Sambil memeluk bantal gulingnya dan pergi ke kamar.
Disana ia menyetel musik versi melow. Let me know, moving on, hold me tight,etc.
**
Yoongi sedang merapikan kancing bajunya, sebentar lagi ia akan masuk ruang sidang mempresentasekan hasil penelitiannya. Dia terlihat gugup namun ia harus melakukannya. Ini adalah ujian terakhirnya. Tidak lupa Park Taehyung memberinya semangat dengan sebuah tepukan ringan di pundak Yoongi.
“Kamu pasti bisa hyung”, katanya memberi semangat.
Yoongi hanya tersenyum dan dengan percaya diri masuk ke ruangan angker dan bertemu dengan dosen untuk mempertangungjawabkan penelitiannya.Satu jam lebih pun berlalu,
Yoongi keluar dari ruangan dengan senyum sumringah yang disambut kawan-kawannya. Mereka saling menjabat tangan memberinya selamat sudah menyandang sarjana teknik. Dia terlihat puas dengan hasil kerja kerasnya dengan perjuangannya.
Dalam 3 bulan terakhir ia berjuang menyelesaikan skripsinya bahkan ia tidak punya waktu untuk bertemu Goo Del sekalipun ia merindukan gadis aneh itu.
Entah kenapa sejak pertemuannya yang terakhir dia merindukannya. Dia tidak lupa dengan janjinya untuk bertemu di lapangan basket tiap minggu pagi tapi ia tidak bisa karena penelitiannya di luar kota. Dia ingin mengabarinya tapi mereka lupa untuk menukar kontak masing-masing.
Yoongi mengambil diary di sakunya lalu mengulang membaca kenangan dan mimpi-mimpi Goo Del. Dia tersenyum. “Gadis aneh, dimana dia sekarang”, gumamnya pelan.
**Im Goo Del sedang bersama dengan teman-temannya. Dia terlihat senang. Bagaimana tidak baru saja ia menyandang gelar sarjana kesehatan masyarakat yang dengan susah payah ia dapatkan. Dia terlihat bahagia namun ia merindukan seseorang. Seseorang yang hanya ia temui beberapa kali, seseorang yang hanya mirip SUGA, atau mungkin memang SUGA, seseorang yang mengajarinya bermain basket. Ia ingin dia datang dan mengucapkan selamat padanya.
Tidak diragukan lagi Goo Del memang merindukan laki-laki itu. Dia hanya menyukainya tanpa alasan. Begitu juga Yoongi menyukai Goo Del begitu saja.
**Minggu pagi datang lagi. Im Goo Del masih menekuni aktivitas paginya itu. Jogging. Kali ini dia pergi sendirian juga. Namun ia tidak pergi ke tempat dimana ia berjanji bertemu dengan Yoongi. Dia sengaja tidak pergi kesana karena takut ia sedih dan kecewa lagi. Seperti yang ia lakukan dalam 3 bulan terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lights, You Are
Short StorySeorang mahasiswi akhir yang sudah berumur 24 tahun namun belum pernah berpacaran sekalipun dalam hidupnya. Dia sangat menyukai SUGA BTS. Suatu ketika dia bertemu seorang namja dengan tidak sengaja. Apakah namja itu adalah SUGA dan apakah dia akan...