----
Dengan adanya dia gue ngerasa gue bakal berubah jadi lebih baik. Gue bakal lakuin apapun agar gue bisa ngedapetin dia buat jadi milik gue
----"Mean!!! Oh my god. Lo ngapain aja tadi sama murid baru itu. Apa orangnya asik atau ngebosenin huh? Aduh sumpah gue penasaran sama dia."
Setelah bel berbunyi tanpa ada jeda yang lama, Mean bergegas pergi meninggalkan ruang kelas. Dia hanya ingin bergelut dengan kasur kesayangannya.
Tapi semua tidak sesuai dengan apa yang di rencanakannya. Semuanya telah hancur berkeping-keping saat dia di tahan oleh Selly dengan segala pertanyaannya yang menurut Mean ngak bermutu.
"Ck, minggir dah. Gue pen pulang. Capek bett ini. Lagiannya ngapain sih nanya-nanya cowok itu."
Selly mengerucutkan bibirnya dan mengembungkan pipinya. Sungguh itu sangat menggemaskan.
"Hiii Mean!!!"
Dua kata itu saja sudah berhasil membuat Mean bergidik. Saat ini dia tidak ingin bertemu dengan pria itu. Mean ingin melupakannya tapi kenapa sekarang jadi sangat rumit.
"Selly gue duluan yah, gue capek banget sumpah deh."
Mean mengangkat tangannya dan menunjukkan jari tengah dan jari telunjuknya.
Selly mengangguk pertanda dia memberikan izin kepada Mean. Ketika Mean hendak pergi seseorang mencekal pergelangan tangannya. Apa-apaan dia!
"Lo pulang bareng gue aja!"
Rama! Kenapa dia? Gue kan di jemput sama abang gue.
Oh iya nama abang Mean yaitu Iqbal. Dia baru saja balik dari luar negeri. Dan sekarang dia bakal menetap di sini lagi bareng gue.
Belum sempat Mean membantah di tangan satu nya lagi seseorang juga mencekalnya.
Selly yang melihat adegan itu melongo. Bagaimana bisa seorang Mean di perebutkan seperti itu oleh dua lelaki yang terbilang cukup tampan.
"Selly!!!"
Bryan datang menghampiri Selly. Sejujurnya Selly sangatlah bersyukur karena murid baru itu. Kenapa? Jelas saja! Dia bisa sebangku dengan seseorang yang ia cintai.
Walaupun mata Selly tidak bisa melihat orang tampan tapi setampan apapun pria itu dia tidak akan pernah berpaling dari seorang Bryan.
"Ck, kalian berdua apaan sih! Gue pen di jemput sama abang gue."
"Ngak, abang lo ada urusan mendadak makanya dia ngak jadi jemput lo."
Kenapa dia bisa tau? Tidak lama handphone Mean berbunyi pertanda ada pesan singkat yang masuk.
Dek, maafin abang yah. Tapi hari ini abang ada acara sama temen-temen SMA abang. Jadi kamu pulang sendiri aja. Bye my honey.
Ck, bang Iqbal juga kenapa tiba-tiba banget sih. Kan urusannya bakal ribet kalo gini.
Mean mendekatkan wajahnya ke telinga Selly. Sungguh dia tidak ingin pulang bareng sama dua makhluk astral itu.
"Gue nebeng lo dong, please!"
Baru saja Selly hendak menjawab namun di potong oleh orang yang sangat di sayanginya. Yah siapa lagi kalo bukan Bryan. Love in silent! Gue rasa sekarang judulnya beda lagi. Kenapa? Yah sekarang mereka sudah menunjukkan rasa suka mereka kepada siapapun.
"Yuk, pulang bareng gue!"
Selly sumringah sedangkan Mean wajahnya sudah pucat. Di saat kedua pria itu lengah dan memperhatikan Selly dan Bryan. Mean tanpa membuang kesempatan itu dia menghempaskan kedua tangannya dengan keras sehingga tangan Arham dan Rama terlepas. Dia langsung saja berlari meninggalkan empat orang itu tanpa peduli dia sudah atau belum berpamitan pada mereka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
secret admirer and love in silence
Romancehaloo!!! kenalin nama saya weni, saya mau buat cerita baru yang menceritakan kisah pengagum rahasia you know secret admirer? yaa orang yang kagum sama kita secara diam diam atau tanpa kita ketahui. dan juga ini cerita saya gabungin dengan kisah dua...