Chapter 14

38.4K 3.2K 105
                                    

Steve diam saat orangtua Robert memandanginya.

Dia tersenyum saat ibu Robert tersenyum kepadanya.
"Kalian duduk disini. Aku akan panggilkan ayahmu Robert." Robert mengangguk. Mereka berdua duduk diruang tamu. Sedangkan Clarissa lari kekamarnya untuk bermain dengan mainannya. Memang kalau anak kecil hanya tau kata bermain saja.

Tak lama datang seorang pelayan membawakan mereka minuman. Pelayan wanita paruh baya tersebut menaruh dua gelas minuman berwarna hijau diatas meja. Dia juga membawakan beberapa camilan. Steve tersenyum dan mengucapkan terimakasih padanya.

"Ibumu ramah sekali padaku." Ucap Steve.

Robert menolehkan kepalanya kearas Steve. Dia mengerutkan keningnya.

"Maksudku, sikap ibumu padaku sangat jauh dari ekspetasiku. Aku pikir dia akan memandangku jijik bahkan menolak mentah-mentan. Tapi ternyata dia ramah bahkan tersenyum padaku." Jelas Steve.

Robert tersenyum dan mengelus perut besar Steve.

"Dia memang seperti itu." Jawab Robert. Steve mengangguk mendengar tanggapan Robert.

Tak lama, ibu Robert datang dengan seorang pria pruh baya disampingnya.
Dapat Steve tebak kalau pria tersebut adalah ayah Robert.
Steve sekarang tau darimana Robert mendapatkan kewibaan seperti ini. Siapa lagi kalau bukan diturunkan dari sang ayah. Bahkan diumur yang seperti ini saja ayah Robert masih sangat terlihat tegas.

Kedua orangtua tersebut duduk di depan Robert dan Steve. Ayah Robert hanya melirik kearah mereka sekilas. Setelahnya memalingkan kepala entah kemanapun asal tidak menghadap dua pemuda di depannya.

"Kalian kenapa menyuruh kamu datang ?" Tanya Robert memecahkan keheningan yang terjadi.

"Biarkan ayahmu sendiri yang berbicara. Aku capek membahas soal ini." Jawab sang ibu.

Steve hanya memperhatikan dan mendengarkan mereka semua.

"Pertama, siapa yang disampingmu itu ?" Pertanyaan pertama kali yang muncul dari mulut Mr.Anderson.

"Dia Steve bernard." Jawab Robert.

"Hanya itu jawabanmu ? Sangat tidak memuaskan." Sindir Mr.Anderson dan berdecih setelahnya.

"Aku akan langsung pada intinya... jujur aku sangat kecewa denganmu Robert. Sepertinya kau sudah berhasil menghancurkan pamor perusahaan keluarga kita dengan sekejap hanya karena berita murahan." Jelas ayahnya.

Robert hanya mendengarkan dan menunggu apa lahi yang akan diucapkan oleh sang ayah. Sedangkan Steve menunduk. Dia mengerti kalau ayah Robert menyindirnya secara tidak langsung.

"Jadi apa yang akan kau lakukan ? Kau akan menikahinya dan berita selesai ?" Lanjut ayahnya.

"Tentu aku akan menikahinya karena dia hamil anakku. Tapi itu bukan sekarang. Karena aku harus mengurus segala permasalahn ini." Jawab Robert.

"Pintar sekali kau Robert. Dan namamu Steve kan ?" Steve mengangguk menjawab pertanyan Mr.Anderson.

"Aku mau bertanya padamu. Apa yang kau lakukan buat menyelesaikan masalah ini ? Atau setidaknya kau akan membantu dalam hal apa ?" Steve bingung harus menjawab apa. Sebenarnya pertanyan yang dilontarkan oleh Mr.Anderson tidaklah susah. Tapi, kali ini mungkin dia harus menggunakan jawaban yang pintar agar tidak terjadi apa apa. Apalagi kalau dia salah berbicara. Sudah dipastikan kalau dia akan ditolak mentah-mentah.

Being a mother  ( mpreg )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang