"Mah.. Hari ini gapapa kan aku pergi sama kaka? Tanyaku saat selesai sarapan.
"Menangnya mau kemana? Boleh saja asal ga pulang malam ya" sambil terseyum.
Sebenernya aku ga tega ninggalin mamah tapi apa boleh buat tadi pagi kaka datang ke kamarku dan mengajakku pergi. Aku sebenernya males banget pergi sama Renal si cowo playboy, katanya sih dia playboy banget, itu sebabnya aku ga suka sama dia aku takut aku terpikat sama wajahnya yang tampan, terlalu sempurna untuk di ucapkan alisnya yang tebal, bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir yang sangat sempurna,kulit putih dan juga mata yang sedikit kebiruan. Huh semoga hari ini segera berakhir.
Kami memutuskan untuk pergi bersama dengan menggunakan mobil, Renal duduk didepan di samping kaka yang sedang mengemudikan mobil dengan santai. Tadinya kaka meminta Silvi duduk di sampingnya tapi Silvi menolaknya alasanya karna Ia sedang tidak enak badan, setelah mendengar hal itu aku meminta Renal duduk di depan dengan alasan untuk menemani kakaku, tapi bukan itu tujuan ku tujuanku adalah aku ingin melihat reaksi Silvi saat melihat Renal duduk di depan dan bukannya duduk di belangkang dengannya, aku harap sih dia biasa aja.
Sebenarnya mungkin aku saja yang terlalu berlebihan sepertinya mungkin saja aku salah menilainya.Tak terasa langit mulai gelap rintik hujan mulai turun, sedikit demi sedikit jalanan mulai di basahi air hujan, hawa dingin pun mulai menyelimuti tubuhku meski aku menggunakan baju lengan panjang, dan ac mobil dimatikan aku tetap saja merasa dingin, dingin yang menusuk hatiku, dinging yang membuatku bahwa kaka memanggilku dari tadi.
"Ra.. Lu ngelamun apa sih dari tadi dipanggil ga nyaut" ucap kaka sambil melambaikan tangannya di wajahku, sontak aku terkejut lalu memegang tanggan kakaku sambil terseyum malu karna sebenarnya kita sudah sampai dari 10 menit yang lalu.
Kami semua turun dari mobil di sertai rintik hujan yang mulai mereda, ini seperti restoran ramen tapi dengan konsep kebun dan dinding warna pastel, astaga tempat ini begitu indah aku suka tapi kenapa sepi ya?"Tuan Renal?" tanya salah satu pelayan berbaju hitam.
Renal yang mendengar hal itu ia pun langsung mengangkuk, pelayan itu pun mengantarkan kami ke lantai 2, di sana sangat sepi tapi penuh dengan dekorasi nuasa pink pastel dan putih, banyak balon putih dan pita pink pastel, semuanya adalah warna kesukaanku. Apa ini sebuah kebetulan atau kesengajaan?
Tiba tiba kaka bertanya kepada Renal, yang membuatku makin penasaran."gila lu Re niat banget, jadi lu serius mau mesen satu lantai cuma buat...." ucap kakaku yang terhenti karna Renal mengangkat jarinya seolah memperingati kakaku.
"Yaudah kita duduk dulu aja bentar lagi makanannya sampe kok" ucap Renal sambil mendorong pelan dari belakang, ia pun menarikan kursi untukku, tak lama kemudian pelayan datang dengan membawa makanan kesukaan ku yaitu ramen dan minuman kesukaanku yaitu lemon tea, dalam pikiranku penuh tanya oh tuhan apa yang akan terjadi? Ku mohon jangan biarkan dia menyukaiku, aku takut untuk mencintai lagi ku mohon.
Tiba tiba datang seorang penyanyi perempuan dan pemain biola datang dan menyanyikan lagu yang sepertinya aku tau, namun aku tak ingat
All I want is nothing more
To hear you knocking at my door
'Cause if I could see your face once more
I could die a happy man I'm sure~Astaga lagu kesukaanku, ya ampun ternyata alunan biola itu membuat lagunya semakin indah benar benar indah, saking indahnya tak terasa sudah sampai di akhir dari lagu tersebut.
All I want is
All I need is~Tapi suara tersebut sepertinya aku kenal, seperti suara laki laki dan saat aku melihat siapa yang menyanyi, ternyara dia adalah Renal, astaga apa mataku salah lihat? Ini ga mungking
To find somebody
I'll find somebody like you~Bait terakhir lagu itu di nyanyikan oleh Renal dengan penuh penghayatan, tanpa sadar aku yang terkejut ternyata sudah bediri di depan Renal tangan kanan Renal memegang setangkai mawar merah tangan kirinya memegang boneka stitch, stitch merupakan karakter diney kesukaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA[HIATUS]
Teen Fiction[jangan jadi pembaca gelap ya aku butuh kritik dan saran apalagi vote nya] Tidak selamanya yang cinta itu mendekat Tidak selamanya yang benci itu menjauh Nyatanya, yang mendekat ternyata ilusi. Lalu yang nyata malah menjauh. Jika cinta sejati itu ad...