Blond Destiny

Prolog

"Aku tak tau ternyata sedingin ini saat diluar kerajaan."

Gadis itu menekan kedua sisi jubahnya, serta merapatkan tudungnya, hanya karena itulah satu satunya penghangat yang dia punya ditengah gunung dengan dingin yang menusuk.

"Tentu saja tuan putri, karena kita sedang berada dipuncak gunung"

Pria sekitar berumur 26 tahun itu ikut membuka jubahnya dan merapatkan nya pada sang putri. Tudung yang dipakai sang putri secara tiba-tiba terbuka karena angin yang berhembus dengan sangat kencang membuat rambut panjang semerah darah tersebut berkobar, mengisyaratkan bahwa kemampuannya bisa membuat siapapun seperti rambutnya.

***

Suara bising yang terdengar seperti pacuan kuda terlihat oleh kelompok sang putri. Terlihat sebuah kelompok bandit atau perampok mengarah kepada gadis itu beserta temannya. Ah benar gadis ini tak sendiri, dia memiliki teman yang hebat. Itu yang membuatnya bertahan hidup sampai sekarang. Teman yang selalu mendorongnya, yang selalu ada saat dibutuhkannya.

Temannya yang memiliki kekuatan tidak pada manusia umumnya bertekad untuk melindungi sang putri dari tangan-tangan kotor yang ingin menyentuhnya, dan benar saja kelima temannya termasuk jenderal besar sudah menghadang para perampok agar tak mendekat pada putri yang semuanya menyimpan perasaan yang tak tersampaikan.

Tersisa hanya satu temannya yang bertugas melindungi putri dan mengobati lukanya, dan dia juga yang akan menjadi perisai sang putri.

"Aku Arisha Luana mengutus kalian bertarung dengan sekuat tenaga." pekik sang putri penuh penekanan disertai dengan tekad yang kuat ia mengarahkan busur yang sedari tadi ia pegang, menarik nafas perlahan mefokuskan titik tembaknya lalu melepaskan benang busur itu.

Sebuah bara api berkobar pada panah sang putri, ujungnya mengeluarkan sebuah api yang membara-bara. Dengan hitungan detik saja, anak panah itu sudah menancap, darah mengalir merembes keluar. Gadis itu berhasil memanah tepat dijantung pemimpin kawanan tersebut.

To Be Continued...

RASENA-L